MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

(1)

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV

SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

OLEH : MUJIMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRAK

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV

SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh MUJIMAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa IV di SDN Pungkut tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan rentang nilai 1 untuk jawaban ya dan 0 utuk jawaban tidak. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada siklus 1, hasil pnelitian menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai 35% atau 14 siswa; dan pada siklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai 65% atau 26 siswa maka siklus kedua pembelajaran telah efektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1) Metode visualisasi berupa gambar karton dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus; 2) Metode visualisasi berupa LCD/video dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(3)

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV

SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh MUJIMAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

Judul Skripsi : Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

Nama Mahasiswa : Mujiman Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126019

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Akor Sitepu, M.Pd Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19590117 198403 1 001 NIP 19510507 198103 1 002


(5)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 2012

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :


(6)

NPM : 1013026019

Tempat Tanggal Lahir : Way Jaha, 12 Maret 1963

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksaakan pada tanggal 03 April 2012 s.d 30 Juni 2012 dan bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Mujiman

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Way Jaha pada tanggal 12 Maret 1963 sebagai putra kelima dari pasangan Bapak M Suhud dan Ibu Suwuh.


(7)

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri 1 Way Jaha dan tamat pada tahun 1975, melanjutkan pendidikan di SMP Islam di Pagelaran dan tamat tahun 1980. Penulis melanjutkan Sekolah di SGO Pringsewu tamat pada dan tamat tahun 1984 dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1985 melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) di Bandar Lampung tamat tahun 2002.

Pada tahun 2010 penulis tercatat menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung pada program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diraih melalui jalur PPKHB (Program Penelurusan Kegiatan Hasil Belajar).

Dan pada tahun 2011 penulis melakukan Program Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di SD Negeri Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

MOTTO

Ketika anda mengalami kesulitan janganlah berputus asa, sesungguhnya sesuadah kesulitan itu di depan kita ada kemudahan


(8)

Sesungguhnya kemarin itu hanya impian yang telah lewat, sementara esok adalah cita-cita yang indah dan sekarang adalah kenyataan

yang sedang dihadapi

Dalam hidup ini tidak ada kesukaran dan kemustahilan Selama di sana ada kemuanan untuk bergerak

Jangan melakukan sesuatu yang engkau tidak mampu melakukannya. Pergunakanlah waktumu untuk berusaha memperbaiki sesuatu yang kamu bisa

perbaiki.

(Mujiman)

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT, tidak lupa sholawat dan salam tecurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.


(9)

Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitia Tindakan Kelas (PTK) yang sederhana ini untuk dipersembahkan kepada

Istriku tersayang yang sangat penulis sayangi sekaligus yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara moril, material, semangat, mental sehingga penulis dapat mencapai cita-cita dan menjadi

yang terbaik hingga nantinya bisa membanggakan keluarga.

Seluruh keluargaku Poniyah (istri), anak-anakku (Renny Ariyani ST, Dian Ferlia Nova, A.Ma, Ivan Ari Irnada dan Erma Amilia), Menantu (Zaenudin, A.ma) dan cucu tersayang (Amira Khairunnisa Azzahra) serta

semua kerabat dekat yang penulis sayangi. Terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk berusaha memberikan karya terbaik ini, semoga amalnya

diterima oleh Alloh SWT.

Almamater-ku FKIP Universitas Lampung Tempat yang telah medidik dan mendewasakan penulis.

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman


(10)

Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus . Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(IP) FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Wiyono, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Bapak Drs. Suranto, M.Kes selaku penguji utama yang telah memberikan

perbaikan dan pengarahan penulisan skripsi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi. 7. Ibu Casmiah, S.Pd selaku Kepala SDN Pungkut yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012.

8. Seluruh dewan guru SDN Pungkut Kecamatan Pugung yang telah membantu, memberikan saran, pendapat dan masukannya selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas IV di SDN Pungkut tahun pelajaran 2011/2012 atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan dll yang telah


(11)

memberikan saran, pendapat dan masukannya. Ayo semangat dan selesaikan program S1 secepatnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Pugung, Juli 2012 Penulis

Mujiman

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5


(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pendidikan Jasmani... 7

B. Teori Belajar Gerak... 9

C. Tahapan Belajar Gerak... 12

D. Hasil Belajar... 15

E. Metode Visualisasi ... 17

F. Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat... 19

G. Hipotesis Tindakan... 20

III. METODOLOGI PENELITIAN... 22

A. Metode Penelitian... 22

B. Subjek Penelitian... 24

C. Setting Penelitian ... 24

D. Proses Pembelajaran PTK ... 25

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Teknik Analisis Data... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan... 34

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 37

A. Simpulan ... 37

B. Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN... 39

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Spiral PTK... 23

2. Contoh Gambar Kebiasaan Hidup Sehat ... 25

3. Proyektor Untuk Penayangan Video ... 27

4. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 31

5. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Tes Pertama ... 32

6. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Tes Kedua ... 33

7. Grafik Batang Prosentase Ketuntasan Belajar Tes Awal, Siklus I dan Siklus II ... 34


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat ... 28

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 30

3. Analisis Prosentase Tes Awal ... 31

4. Analisis Prosentase Tes Siklus I ... 32

5. Analisis Prosentase Tes Siklus II ... 33


(14)

(15)

ABSTRAK

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV

SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh MUJIMAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa IV di SDN Pungkut tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan rentang nilai 1 untuk jawaban ya dan 0 utuk jawaban tidak. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada siklus 1, hasil pnelitian menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai 35% atau 14 siswa; dan pada siklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai 65% atau 26 siswa maka siklus kedua pembelajaran telah efektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1) Metode visualisasi berupa gambar karton dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus; 2) Metode visualisasi berupa LCD/video dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(16)

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV

SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

OLEH : MUJIMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(17)

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV

SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh MUJIMAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Spiral PTK... 23 2. Contoh Gambar Kebiasaan Hidup Sehat ... 25 3. Proyektor Untuk Penayangan Video ... 27 4. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 31 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Pertama ... 32 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Kedua ... 33 7. Grafik Batang Prosentase Ketuntasan Belajar Tes Awal,


(19)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pendidikan Jasmani... 7

B. Teori Belajar Gerak... 9

C. Tahapan Belajar Gerak... 12

D. Hasil Belajar... 15

E. Metode Visualisasi ... 17

F. Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat... 19

G. Hipotesis Tindakan... 20

III. METODOLOGI PENELITIAN... 22

A. Metode Penelitian... 22

B. Subjek Penelitian... 24

C. Setting Penelitian ... 24

D. Proses Pembelajaran PTK ... 25

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Teknik Analisis Data... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan... 34

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 37

A. Simpulan ... 37

B. Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38


(20)

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Abdoellah, Arma dan Agusmanaji. 1994.Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2005.Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. 2004.Kurikulum Pendidikan Jasmani. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Kunandar. 2009.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Muhajir. 2007.Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. PT Erlangga. Jakarta. Sudjana, Nana. 1991.Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Lembaga penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Suleiman, Amir Hamzah. 1988.Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. PT Gramedia. Jakarta.


(22)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat ... 28 2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 30 3. Analisis Prosentase Tes Awal ... 31 4. Analisis Prosentase Tes Siklus I ... 32 5. Analisis Prosentase Tes Siklus II ... 33 6. Deskripsi Hasil Kebiasaan Hidup Sehat Setiap Siklus ... 33


(23)

Judul Skripsi : Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

Nama Mahasiswa : Mujiman Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126019

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Akor Sitepu, M.Pd Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd

NIP 19590117 198403 1 001 NIP


(24)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(25)

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto dkk (2007: 58) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Dalam PTK bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila perlakuan dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil perlakuan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan berdasarkan masalah yang benar-benar nyata muncul dari dunia tanggungjawab peneliti/ pendidik yaitu dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri dan kemudian dicari pemecahannya.

Menurut Arikunto dkk (2007: 61) tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan professionalisme dan menumbuhkan budaya akademik. Tujuan PTK ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan

alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran, sehingga dihasilkan hal-hal sebagai berikut :


(26)

b. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas.

c. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu, dan sumber belajar lainnya.

d. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa

e. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah

f. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Gambar 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas.

Keterangan gambar di atas : 1. Perencanaan( Planning )

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini


(27)

juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

2. Tindakan( Action )

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugugng Kabupaten Tanggamus. Siswa kelas IV berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 19 perempuan.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian : SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

2. Pelaksanaan Penelitian :lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan dengan 2 siklus (selama bulan Februari).


(28)

PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, adalah (a) perencaaan tindakan (planning), (b) penerapan tindakan (action), (c) observasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan, (d) refleksi dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

1. Siklus Pertama a. Rencana

1. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran siklus pertama. 2. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi siswa 3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera). 4. Mempersiapkan media visual yang akan digunakan pada siklus

pertama, yaitu penggunaan gambar karton.

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti siklus pertama.

b. Tindakan

1. Guru menjelaskan materi pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan bantuan media karton bergambar.

Gambar 2. Contoh Gambar Kebiasaan Hidup Sehat. 2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab


(29)

3. Guru menerangkan kembali gambar-gambar yang menunjukkn perilaku hidup sehat

4. Siswa mempraktikkan beberapa kebiasaan yang dierangkan guru pada pertemuan saat itu

c. Observasi

1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan.

2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

d. Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2. Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua

2. Siklus II a.Rencana

1. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran siklus kedua. 2. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi siswa 3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera). 4. Mempersiapkan media visual yang akan digunakan pada siklus

kedua, yaitu penggunaan LCD/video.

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.


(30)

1. Guru menjelaskan materi pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan menayangkan langsung aktivitas-aktivitas hidup sehat melalui LCD/ video.

Gambar 3. Proyektor Untuk Penayangan Video.

2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab

3. Guru menginstruksikan siswa untuk melakukan kegiatan seperti yang ditonton pada video.

c. Observasi

1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan.

2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus kedua. d. Refleksi

Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

E. Instrumen

Menurut Arikunto (1997: 112) instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Keberhasilan suatu

penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji


(31)

melalui instrumen tersebut. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat selama penelitian. Dengan point-point yang hendak dicapai, jika siswa telah melakukan maka guru memberikan check list. Setiap check list yang siswa melakukan kebiasaan hidup sehat diberi nilai 10 jadi total nilai adalah 100.

Tabel 1. Format Penilaian Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa.

Kegiatan Check List

1. Sarapan sebelum berangkat ke seolah 2. Datang ke sekolah tepat waktu 3. Berpakaian bersih dan rapi

4. Piket datang lebih awal dan membersihkan kelas dan halaman depan kelas

5. Membuang sampah pada tempatnya

6. Tidak membeli jajanan di pinggir jalan yang berdebu

7. Mengikuti pelajaran olahraga dengan semangat 8. Cuci tangan setelah olahraga

9. Cuci tangan setelah dari WC 10. Kuku tangan bersih dan pendek

Catatan : Beri tanda (√) jika siswa melakukan kegiatan hidup sehat.

F. Teknik Analisis Data


(32)

100%

n

f

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar n : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Siswa yang dikatakan tuntas apabila ketuntasan belajar telah mencapai nilai tau persentase ketercapaian 65 % secara perorangan. Dalam penelitin ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajara siswa, jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit daripada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan siklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi persentase peningkatan hasil belajar siswa.


(33)

MOTTO

Ketika anda mengalami kesulitan janganlah berputus asa, sesungguhnya sesuadah kesulitan itu di depan kita ada kemudahan

Sesungguhnya kemarin itu hanya impian yang telah lewat, sementara esok adalah cita-cita yang indah dan sekarang adalah kenyataan

yang sedang dihadapi

Dalam hidup ini tidak ada kesukaran dan kemustahilan Selama di sana ada kemuanan untuk bergerak

Jangan melakukan sesuatu yang engkau tidak mampu melakukannya. Pergunakanlah waktumu untuk berusaha memperbaiki sesuatu yang kamu bisa

perbaiki.


(34)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional itu sendiri berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional yang diharapkan dapat tercapai jika pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan memberdayakan semua komponen dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Pendidikan juga harus diselenggarakan dengan memberi

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, oleh karena itulah proses pendidikan adalah berlangsung sepanjang hayat. Hal ini berarti pembinaan peserta didik


(35)

dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai dengan pendidikan tinggi. Pada setiap jenjang pendidikan tersebut disusun suatu kurikulum yang mengacu pada standar nasional pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat mengenai pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu

pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal, sedangkan dalam kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat tentang pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; dan juga bahasa. Tujuan pengembangan kurikulum dengan memuat berbagai aspek pendidikan di dalamnya adalah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Demikian halnya dengan Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa dapat melalui instrumen dibidang keolahragaan. Olahraga dapat menjadi salah satu kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial agar terwujud masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera, dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sesuai

dengan tujuan Pendidikan Jasmani itu sendiri yaitu mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan Jasmani merupakan wahana pengembangan motorik, pengetahuan, dan penghayatan nilai-nilai moral serta membiasakan hidup sehat yang


(36)

bermuara pada pengembangan jiwa pribadi peserta didik secara utuh. Berbagai manfaat yang diperoleh dari proses pembelajaran Pendidikan Jasmani seperti disiplin, sportivitas, dan mampu berperilaku hidup sehat dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat. Maka dari itu Pendidikan Jasmani merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai setelah masa yang cukup lama, karena itu upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan kesabaran dan keikhlasan untuk berkorban.

Dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, yaitu untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani maka Pendidikan Jasmani harus dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan. Proses yang teratur dan berkelanjutan tersebut harus dimulai pada usia dini, dimulai sejak anak berada di bangku Sekolah TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah sampai dengan Perguruan Tinggi. Pembinaan olahraga tersebut dimulai dari proses pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi yang dapat diperoleh melalui Pendidikan Jasmani. Materi-materi yang dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan tersebut akan mencakup tentang teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji diri/ senam; aktivitas ritmik; aquatik (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas (out door)serta pendidikan kesehatan.

Dalam materi Pendidikan Jasmani selain belajar gerak berbagai aktivitas fisik, Pendidikan Jasmani juga mempelajari tentang kesehatan pribadi dan


(37)

lingkungan. Memberikan penjelasan dan menanamkan kebiasaan hidup sehat juga merupakan tujuan dari pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Pola hidup sehat adalah cara mengatur kehidupan untuk mencapai derajat kesehatan. Untuk mewujudkan hidup yang sehat, kita harus bisa mengatur atau menyusun kegiatan sehari-hari yang seimbang anatar belajar, olahraga dan istirahat. Pembelajaran pola hidup sehat harus ditanamkan sejak dini, dan didalam materi Penjas pada kelas IV dipelajari materi tersebut. Untuk itu dibutuhkan upaya pembelajaran yang semenarik mungkin agar anak akan memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh sehingga tujuan pembiasaan hidup sehat akan tercapai.

Menurut hasil observasi penulis di SDN Pungkut Kecamatan Pugung

Kabupaten Tanggamus diketahui bahwa kesadaran siswa terhadap kesehatan masih kurang. Ini dapat terlihat pada kebiasaan membuang sampah pada sembarang tempat, kemudian jajan disembarang tempat, setelah olahraga tidak terbiasa untuk mencuci tangan dan kuku siswa yang panjang. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa masih perlu diberikan pengarahan tentang pola hidup sehat dan manfaatnya bagi kesehatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul sebagai berikut : Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Masih kurangnya pengetahuan siswa tentang kebiasaan hidup sehat


(38)

2. Masih kurangnya kesadaran siswa untuk menerapkan kebiasaan hidup sehat 3. Belum digunakannya media dan alat bantu dalam proses pembelajaran

Penjaskes terutama materi pembiasaan hidup sehat

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah melalui metode visualisasi berupa gambar karton dapat

meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus?

2. Apakah melalui metode visualisasi berupa LCD/video dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV dengan penggunaan metode visualisasi berupa gambar karton.

2. Ingin meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV dengan penggunaan metode visualisasi berupa LCD/video.

E. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Bagi peneliti


(39)

Upaya meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut dengan metode yang tepat.

2. Bagi siswa

Siswa dapat mengetahui pola hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi guru atau pelatih olahraga

Dapat memberikan masukan dalam upaya membiasaan pola hidup sehat bagi siswa.


(40)

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT, tidak lupa sholawat dan salam tecurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitia Tindakan Kelas (PTK) yang sederhana ini untuk dipersembahkan kepada

Istriku tersayang yang sangat penulis sayangi sekaligus yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara moril, material, semangat, mental sehingga penulis dapat mencapai cita-cita dan menjadi

yang terbaik hingga nantinya bisa membanggakan keluarga.

Seluruh keluargaku Poniyah (istri), anak-anakku (Renny Ariyani ST, Dian Ferlia Nova, A.Ma, Ivan Ari Irnada dan Erma Amilia), Menantu (Zaenudin, A.ma) dan cucu tersayang (Amira Khairunnisa Azzahra) serta

semua kerabat dekat yang penulis sayangi. Terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk berusaha memberikan karya terbaik ini, semoga amalnya

diterima oleh Alloh SWT.

Almamater-ku FKIP Universitas Lampung Tempat yang telah medidik dan mendewasakan penulis.


(41)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Way Jaha pada tanggal 12 Maret 1963 sebagai putra kelima dari pasangan Bapak M Suhud dan Ibu Suwuh.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri 1 Way Jaha dan tamat pada tahun 1975, melanjutkan pendidikan di SMP Islam di Pagelaran dan tamat tahun 1980. Penulis melanjutkan Sekolah di SGO Pringsewu tamat pada dan tamat tahun 1984 dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1985 melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) di Bandar Lampung tamat tahun 2002.

Pada tahun 2010 penulis tercatat menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung pada program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diraih melalui jalur PPKHB (Program Penelurusan Kegiatan Hasil Belajar).

Dan pada tahun 2011 penulis melakukan Program Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di SD Negeri Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(42)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus . Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(IP) FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Wiyono, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Bapak Drs. Suranto, M.Kes selaku penguji utama yang telah memberikan

perbaikan dan pengarahan penulisan skripsi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.


(43)

7. Ibu Casmiah, S.Pd selaku Kepala SDN Pungkut yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012.

8. Seluruh dewan guru SDN Pungkut Kecamatan Pugung yang telah membantu, memberikan saran, pendapat dan masukannya selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas IV di SDN Pungkut tahun pelajaran 2011/2012 atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan dll yang telah memberikan saran, pendapat dan masukannya. Ayo semangat dan selesaikan program S1 secepatnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Pugung, Juli 2012 Penulis


(44)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Mujiman

NPM : 1013026019

Tempat Tanggal Lahir: Way Jaha, 12 Maret 1963

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa Kelas IV SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksaakan pada tanggal 03 April 2012 s.d 30 Juni 2012 dan bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, Agustus 2012


(45)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Muhajir (2007: 8) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,

perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh

pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan pembentukan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. (Kurikulum Penjas, 2004).

Menurut Arma Abdullah dan Agusmanaji (1994) secara ringkas manfaat yang diperoleh bila berpartisipasi secara aktif dalam program kegiatan pendidikan jasmani khusus adalah sebagai berikut :


(46)

Aktifitas jasmani penting bagi perkembangan maksimal dari jasmani. Melalui program pendidikan jasmani yang direncanakan dan

dilaksanakan dengan baik pertumbuhan jarring-jaring otot dan tulang rangsang.

2. Manfaat bagi ketrampilan gerak

Banyak faktor termasuk belajar dan latihan mempengaruhi

perkembangan dan keterampilan gerak. Guru yang professional dan berkemampuan dapat membantu tiap anak mengembangkan secara paling efisien koordinasi otot syaraf (neuromuscular), keterampilan gerak dan gerak-gerak kreatif.

3. Manfaat bagi kesegaran

Melalui satu program Pendidikan Jasmani yang seimbang, kekuatan tubuh, daya tahan, kelentukan dan mobilitas dapat dikembangkan dan dipertahankan serta dapat membantu anak mengembangkan tingkat kesegarannya yang optimal untuk kehidupan sehari-hari.

4. Manfaat emosional

Sebagian besar dari aktivitas jasmani melibatkan emosi. Misalnya dalam waktu yang relatif singkat, sikap anak dapat berubah dari sangat kecewa kegembiraan. Anak belajar untuk menguasai emosinya dan perilaku lainnya dengan baik melalui bimbingan dari guru Pendidikan Jasmani dan peraturan dalam tiap jenis permainan.


(47)

Pendidikan Jasmani dapat membantu anak belajar dengan cara yang diinginkan untuk berhubungan berinteraksi dengan orang lain untuk mengembangkan nilai-nilai moral yang dipandang baik oleh

masyarakat. Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan untuk berinteraksi sosial dalam lingkungan yang berfariasi, dan dapat membantu baik anak berkelainan maupun yang tanpa kelainan belajar menerima perbedaan individual dari manusia.

B. Teori Belajar Gerak

Belajar adalah suatu perubahan yang relatif pemanen dalam suatu

kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktik atau latihan. (Nana Sujana, 1991: 5). Menurut Thorndike dalam Arma Abdulllah dan Agus Manadji (1994: 162) belajar adalah asosiasi antara kesan yang diperoleh alat indera (stimulus) dan impuls untuk berbuat (respons). Ada tiga aspek penting dalam belajar, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum pengaruh.

a. Hukum kesiapan

Berarti bahwa individu akan belajar jauh lebih efektif dan cepat bila ia telah siap atau matang untuk belajar dan seandainya ada kebutuhan yang dirasakan. Ini berarti dalam aktivitas Pendidikan Jasmani guru seharusnyalah dapat menentukan materi-materi yang tepat dan mampu dilakukan oleh anak. Guru harus memberikan pemahaman mengapa manusia bergerak dan cara melakukan gerakan secara aman, efisien dan efektif sehingga kegiatan belajar akan memuaskan.


(48)

Jika seseorang ingin memperoleh hasil yang lebih baik, maka ia harus berlatih. Sebagai hasil dari latihan yang terus-menerus akan diperoleh kekuatan, tetapi sebagai hasil tidak berlatih akan memperoleh

kelemahan. Kegiatan belajar dalam pendidikan diperoleh dengan melakukan. Melakukan berulang-ulang tidak berarti mendapatkan kesegaran atau keterampilan yang lebih baik. Melalui pengulangan yang dilandasi dengan konsep yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dan dilakukan secara teratur akan menghasilkan kemajuan dalam pencapaian tujuan yang dikehendaki. Ini berarti guru harus menerapkan latihan atau pengulangan dengan penambahan beban agar meningkatnya kesegaran jasmani anak, dengan memperhatikan pula fase pertumbuhan dan perkembangan anak.

c. Hukum pengaruh

Bahwa seseorang individu akan lebih mungkin untuk mengulangi pengalaman yang memuaskan daripada pengalaman-pengalaman yang mengganggu. Hukum ini seperti yang berlaku pada Pendidikan Jasmani mengandung arti bahwa setiap usaha seharusnya diupayakan untuk menyediakan situasi-situasi agar siswa mengalami keberhasilan serta mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Guru harus merencanakan model-model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, akan lebih baik jika disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan perkembangan anak, pada usia remaja, anak akan menyukai permainan, bermain dengan kelompok-kelompok dan menunjukkan prestasinya sehingga mendapat pengakuan diri dari orang lain.


(49)

Menurut Lutan (1988) belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri seseorang yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan dan dapat diamati melalui penampilannya. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki pengertian yang luas, bisa berupa keterampilan fisik, verbal, intelektual, maupun sikap. Menurut Bloom dalam Lutan (1988: 102) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam 3 ranah, yaitu: a) kognitif, b) afektif, c) psikomotor.

Menurut Schmidt dalam Lutan (1988: 102) belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku gerak. Lebih lanjut Schmidt dalam Lutan (1988: 102) menyatakan bahwa belajar gerak mempunyai beberapa ciri, yaitu: a) rangkaian proses, b) menghasilkan kemampuan untuk merespon, c) tidak dapat diamati secara langsung, bersifat relatif permanen, d) sebagai hasil latihan, e) bisa menimbulkan efek negatif. Tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan segala informasi yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut memungkinkan suatu realisasi secara optimal.

C. Tahapan Belajar Gerak

Menurut Lutan (1988: 101) belajar motorik dapat menghasilkan perubahan yang relatif permanen, yaitu perubahan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Dalam menyempurnakan suatu keterampilan motorik ada tiga tahapan yaitu:


(50)

1. Tahap Kognitif

Merupakan tahap awal dalam belajar motorik, dalam tahap ini

seseorang harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang dilakukan dan juga harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat. Pada tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberikan informasi untuk menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik. Setelah siswa

memperoleh informasi tentang apa, mengapa, dan bagaimana cara melakukan aktifitas gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam benak siswa telah terbentuk motor-plan, yaitu keterampilan intelektual dalam merencanakan cara melakukan keterampilan gerak. Apabila tahap kognitif ini tidak mendapakan perhatian oleh guru dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk menghasilkan anak yang terampil mempraktikkan aktivitas gerak yang menjadi prasyarat tahap belajar berikutnya.

2. Tahap Asosiatif/Fiksasi

Pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan melalui adanya praktek secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanen. Selama latihan harus adanya semangat dan umpan balik untuk

mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara


(51)

berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan semakin meningkat. Apabila siswa telah melakukan latihan keterampilan dengan benar dan baik, dan dilakukan secara berulang baik di sekolah maupun di luar sekolah, maka pada akhir tahap ini siswa diharapkan telah memiliki keterampilan yang memadai.

3. Tahap Otomatis

Setelah melakukan latihan gerakan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan memasuki tahap otomatis atau dapat melakukan aktivitas secara terampil, artinya siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh guru untuk dilakukan. Secara fisiologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri seseorang tersebut telah terjadi kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya

pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap penampilan gerakan semakin tepat dan konsisten, siswa telah dapat mengerjakan tugas gerak tanpa berpikir lagi terhadap apa yang akan dan sedang dilakukan dengan hasil yang baik dan benar.

Dan untuk mempelajari gerak maka guru Pendidikan Jasmani perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kesiapan belajar. Bahwa pembelajaran harus mempertimbangkan hukum kesiapan. Anak yang lebih siap akan lebih unggul dalam menerima pembelajaran. (Arma Abdullah, 1994)

2. Menurut Lutan (1988) dalam mempelajari gerak faktor kesempatan belajar merupakan hal yang penting. Pemberian kesempatan yang


(52)

cukup banyak bagi anak sejak usia dini untuk bergerak atau melakukan aktivitas jasmani dalam mengeksporasi lingkungannya sangat penting. Bukan saja untuk perkembangan yang normal kelak setelah dewasa, tapi juga untuk perkembangan mental yang sehat. Jadi penting bagi orangtua atau guru untuk memberikan kesempatan anak belajar melalui gerak.

3. Kesempatan latihan. Anak harus diberi waktu untuk latihan sebanyak yang diperlukan untuk menguasai. Semakin banyak kesempatan berlatih, semakin banyak pengalaman gerak yang anak lakukan dan dapatkan. Meskipun demikian, kualitas latihan jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya. (Arma Abdullah, 1994)

4. Model yang baik. Dalam mempelajari motorik, meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk mempelajari suatu dengan baik, anak harus dapat mencontoh yang baik. Model yang ada harus merupakan replika dari gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut.

5. Bimbingan. Untuk dapat meniru suatu model dengan betul, anak membutuhkan bimbingan. Bimbingan juga membantu anak

membetulkan sesuatu kesalahan sebelum kesalahan tersebut terlanjur dipelajari dengan baik sehingga sulit dibetulkan kembali. Bimbingan dalam hal ini merupakan feed back.

6. Motivasi. Besar kecilnya semangat usaha seseorang tergantung pada besar kecilnya motivasi yang dimilikinya.


(53)

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Maka sesuai dengan batasan masalah dalam penelitian ini maka hasil belajar yang dituju dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan gerak dasar meroda pada siswa, menyangkut peningkatan pada setiap indikator gerak dasar, mulai dari taha persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir gerak/followthough.

Menurut Romiszowski (1981:241) bahwa hasil belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tentang bidang yang dipelajari.

Selanjutnya Bloom (1981:7) mendefinisikan hasil belajar sebagai hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah yakni, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

a. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Ketiga kemampuan pertama, yaitu pengetahuan, pemahaman dan aplikasi, digolongkan sebagai tingkat kognitif rendah, selanjutnya ketiga ketiga kemampuan lainnya yaitu, analisis, sintesis dan evaluasi disebut sebagai tingkat kognitif tinggi.

b. Ranah afektif meliputi: penerimaan, perhatian, penanggapan, penyesuaian, penghargaan dan penyatuan.

c. Ranah psikomotor meliputi: peniruan, penggunaan, ketelitian, koordinasi, dan naturalisasi.


(54)

Gagne dan Briggs (1978:49-50) mengatakan bahwa hasil belajar adalah gambaran kemampuan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar yang dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu:

keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap. Pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak. Dengan pengalaman tersebut akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohani anak.

Menurut Cholik dan Lutan (1997:13) bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Artinya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus mempertimbangkan keseluruhan kepribadian anak, sehingga pengukuran proses dan produk memiliki kedudukan yang sama penting. Aktivitas jasmani diartikan sebagai kegiatan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup kognitif, afektif dan sosial, sehingga melalui kegiatan pendidikan jasmani diharapkan anak didik dapat tumbuh dan berkembang sehat dan segar jasmaninya, serta perkembangan pribadinya secara harmonis.

Berdasarkan aspek yang ada dalam Pendidikan Jasmani itu sendiri maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar Pendidikan Jasmani adalah adanya peningkatan keterampilan yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor dalam pembiasaan hidup sehat dan bugar.


(55)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru agar

mampu menggunakan media ataupun alat-alat bantu yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan. Dari bermacam-macam teknik mengajar, ada yang menekankan pada peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian materi, tetapi adapula yang menekankan pada media hasil teknologi modern seperti video, proyektor, OHP dan gambar lainnya. Namun kesemuanya itu dilakukan guna

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Hamalik dalam Azhar Arsyad (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.

Azhar Arsyad (2005: 5-16) Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) dalam Azhar Arsyad (2005) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar-mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa


(56)

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Menurut Amir Hamzah (1988: 26) penekanan media belajar terdapat pada visual dan audio. Klasifikasi alat-alat audio visual adalah sebagai berikut : 1. Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau

suara. Contoh : tape recorder dan radio.

2. Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat diperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat visual atau alat peraga ini terbagi atas:

a. Alat visual dua dimensi

1.Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Contoh : gambar di atas kertas atau karton, gambar yang

diproyeksikan dengan OHP, lembaran balik, wayang beber, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto.

2.Alat-alat dua dimensi pada bidang yang transparan. Contoh : slaid, filmstrip, lembaran transparan untuk OHP.

b. Alat visual tiga dimensi disebut tiga dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh : benda asli, model, contoh barang atau specimen, alat tiruan sederhana atau mock-uo. Termasuk di dalamnya diorama, pameran dan bak pasir.


(57)

3. Alat-alat audio-visual, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit. Contoh : film bersuara dan televise

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan dua buah media visualisasi dalam mempraktikkan prinsip-prinsip hidup sehat, yaitu media gambar dan juag model nyata atau guru yang mendemonstrasikan kebiasaaan-Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat yang perlu diajarkan.

F. Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat

Pola hidup sehat adalah cara mengatur kehidupan untuk mencapai derajat kesehatan. Untuk mewujudkan hidup yang sehat, kita harus bisa mengatur atau menyusun kegiatan sehari-hari yang seimbang antara belajar, olahraga dan istirahat.

Pemahaman kebiasaan hidup sehat yang harus diterapkan dalam keseharian siswa adalah sebagai berikut :

a. Membiasakan pola makanan seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna b. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi dan gososk gigi 2 kali

dalam sehari

c. Tidur pada waktunya d. Olahraga secara teratur

e. Tidak jajan sembarang tempat f. Tidak membuang sampah sembarang

g. Membiasakan mencuci tangan setelah berolahraga atau kegiatan lainnya h. Memotong kuku sekali dalam seminggu


(58)

Selain itu menggenal upaya menjaga ebersihan lingkungan baik di rumah maupun disekolah juga merupakan pembelajaran yang harus ditanamkan pada siswa. Hal ini dilakukan guna mencegah lingkungan dari sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan orang lain.

G. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Adapun rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :

Ha1: Metode viualisai berupa gambar karton dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

Ha2: Metode viualisai berupa LCD/video dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(59)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Metode viualisasi berupa gambar karton dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

2. Metode viualisasi berupa LCD/video dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Peneliti mengetahui upaya penggunaan metode belajar yang tepat untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat.

2. Siswa dapat mengetahui pola hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru Penjaskes mengetahui upaya yang dapat diberikan kepada siswa untuk membiasakan pola hidup sehat.


(1)

Gagne dan Briggs (1978:49-50) mengatakan bahwa hasil belajar adalah gambaran kemampuan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar yang dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu:

keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap. Pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak. Dengan pengalaman tersebut akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohani anak.

Menurut Cholik dan Lutan (1997:13) bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Artinya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus mempertimbangkan keseluruhan kepribadian anak, sehingga pengukuran proses dan produk memiliki kedudukan yang sama penting. Aktivitas jasmani diartikan sebagai kegiatan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup kognitif, afektif dan sosial, sehingga melalui kegiatan pendidikan jasmani diharapkan anak didik dapat tumbuh dan berkembang sehat dan segar jasmaninya, serta perkembangan pribadinya secara harmonis.

Berdasarkan aspek yang ada dalam Pendidikan Jasmani itu sendiri maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar Pendidikan Jasmani adalah adanya peningkatan keterampilan yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor dalam pembiasaan hidup sehat dan bugar.


(2)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru agar

mampu menggunakan media ataupun alat-alat bantu yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan. Dari bermacam-macam teknik mengajar, ada yang menekankan pada peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian materi, tetapi adapula yang menekankan pada media hasil teknologi modern seperti video, proyektor, OHP dan gambar lainnya. Namun kesemuanya itu dilakukan guna

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Hamalik dalam Azhar Arsyad (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.

Azhar Arsyad (2005: 5-16) Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) dalam Azhar Arsyad (2005) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar-mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa


(3)

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Menurut Amir Hamzah (1988: 26) penekanan media belajar terdapat pada visual dan audio. Klasifikasi alat-alat audio visual adalah sebagai berikut : 1. Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau

suara. Contoh : tape recorder dan radio.

2. Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat diperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat visual atau alat peraga ini terbagi atas:

a. Alat visual dua dimensi

1.Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Contoh : gambar di atas kertas atau karton, gambar yang

diproyeksikan dengan OHP, lembaran balik, wayang beber, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto.

2.Alat-alat dua dimensi pada bidang yang transparan. Contoh : slaid, filmstrip, lembaran transparan untuk OHP.

b. Alat visual tiga dimensi disebut tiga dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh : benda asli, model, contoh barang atau specimen, alat tiruan sederhana atau mock-uo. Termasuk di dalamnya diorama, pameran dan bak pasir.


(4)

3. Alat-alat audio-visual, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit. Contoh : film bersuara dan televise

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan dua buah media visualisasi dalam mempraktikkan prinsip-prinsip hidup sehat, yaitu media gambar dan juag model nyata atau guru yang mendemonstrasikan kebiasaaan-Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat yang perlu diajarkan.

F. Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat

Pola hidup sehat adalah cara mengatur kehidupan untuk mencapai derajat kesehatan. Untuk mewujudkan hidup yang sehat, kita harus bisa mengatur atau menyusun kegiatan sehari-hari yang seimbang antara belajar, olahraga dan istirahat.

Pemahaman kebiasaan hidup sehat yang harus diterapkan dalam keseharian siswa adalah sebagai berikut :

a. Membiasakan pola makanan seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna b. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi dan gososk gigi 2 kali

dalam sehari

c. Tidur pada waktunya d. Olahraga secara teratur

e. Tidak jajan sembarang tempat f. Tidak membuang sampah sembarang

g. Membiasakan mencuci tangan setelah berolahraga atau kegiatan lainnya h. Memotong kuku sekali dalam seminggu


(5)

Selain itu menggenal upaya menjaga ebersihan lingkungan baik di rumah maupun disekolah juga merupakan pembelajaran yang harus ditanamkan pada siswa. Hal ini dilakukan guna mencegah lingkungan dari sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan orang lain.

G. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Adapun rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :

Ha1: Metode viualisai berupa gambar karton dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

Ha2: Metode viualisai berupa LCD/video dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(6)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Metode viualisasi berupa gambar karton dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

2. Metode viualisasi berupa LCD/video dapat meningkatkan pemahaman kebiasaaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN Pungkut Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Peneliti mengetahui upaya penggunaan metode belajar yang tepat untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat.

2. Siswa dapat mengetahui pola hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru Penjaskes mengetahui upaya yang dapat diberikan kepada siswa untuk membiasakan pola hidup sehat.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HIDUP SEHAT MELALUI PENUGASAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 CIMANUK WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN

0 38 36

MELALUI ALAT BOLA VOLI YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI UNTUK KELAS V SDN 2 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

2 70 46

PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

0 6 34

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 2 WAYHALOM KECAMATAN GUNUNG ALIP KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011 / 2012

0 9 51

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

0 4 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD SISWA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 75

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Pembelajaran IPA Melalui Metode CTL Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 05 Tahun 2014 /2015.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI TEKNIK SKRAMBEL SISWA KELAS IV SDN 3 SEMBUNGHARJO Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN 3 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 20

0 3 10

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJA

0 0 13

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8