UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV

SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

OLEH WAKIRAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV

SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh WAKIRAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa IV di SDN 1 Tanjung Kemala tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan rentang nilai 1 untuk jawaban ya dan 0 utuk jawaban tidak. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pada siklus pertama dengan penggunaan metode ceramah diperoleh ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa (21,21%); dan 2) pada siklus kedua dengan penggunaan metode diskusi diperoleh ketuntasan belajar sebanyak 29 siswa (87,88%) sehingga pada siklus kedua pembelajaran telah berhasil atau tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : melalui metode ceramah dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan


(3)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV

SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh WAKIRAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

Nama Mahasiswa : Wakiran Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126038

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Akor Sitepu, M.Pd Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19590117 198403 1 001 NIP 19510507 198103 1 002


(5)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 2012

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :


(6)

NPM : 1013026038

Tempat Tanggal Lahir : Lugusari, 20 Oktober 1968

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksaakan pada tanggal 02 April 2012 s.d 29 Juni 2012 dan bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Wakiran

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lugusari pada tanggal 20 Oktober 1968 sebagai putra ketiga dari pasangan Bapak Mustomo dan Ibu .


(7)

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri Jati Greges Nganjuk Jawa Timur dan tamat pada tahun 1981, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri

Patoman di Pagelaran dan tamat tahun 1984. Penulis melanjutkan Sekolah di SGO Pringsewu tamat pada dan tamat tahun 1987 dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1988 melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) di Bandar Lampung tamat tahun 2002.

Pada tahun 2010 penulis tercatat menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung pada program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diraih melalui jalur PPKHB.

Dan pada tahun 2012 penulis melakukan Program Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di SD Negeri 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

MOTTO

Ketika anda menyakini sesuatu hal, yakinilah hal hal

tersebut


(8)

dengan sepenuh hati dan tanpa keraguan

Tak boleh lelah dalam menggapai cita-cita, angan da

impian

harus tetap berdo

a, berusaha, istiqomah da tawakal

Tekunilah semua pekerjaan sekecil apapun, agar

memperoleh

hasil yan maksimal

(Wakiran)


(9)

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT, tidak lupa sholawat dan salam tecurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitia Tindakan Kelas (PTK) yang sederhana ini untuk dipersembahkan kepada

Istriku tersayang yang sangat penulis sayangi sekaligus yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara moril, material, semangat, mental sehingga penulis dapat mencapai cita-cita dan menjadi

yang terbaik hingga nantinya bis membanggakan keluarga.

Seluruh keluargaku Sumiyati (istri), anak-anakku (Ika Destiana, Anisa Suci Rahayu, Anas Fahri Haqiqi) dan semua kerabat dekat yang penulis sayangi terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk berusaha memberikan karya terbaik ini, semoga amalnya

diterima oleh Alloh SWT.

Almamater-ku FKIP Universitas Lampung Tempat yang telah medidik dan mendewasakan penulis.


(10)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(IP) FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Wiyono, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M. Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Bapak Drs. Suranto, M. Kes selaku penguji utama yang telah memberikan

perbaikan dan pengarahan penulisan skripsi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi. 7. Ibu Rohidawati, S. Pd selaku Kepala SDN 1 Tanjung Kemala yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012.

8. Seluruh dewan guru SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung yang telah membantu, memberikan saran, pendapat dan masukannya selama penulis melakukan penelitian.


(11)

9. Siswa-siswi kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala tahun pelajaran 2011/2012 atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan dll yang telah memberikan saran, pendapat dan masukannya. Ayo semangat dan selesaikan program S1 secepatnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Pugung, Agustus 2012 Penulis

Wakiran

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4


(12)

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Belajar ... 6

B. Pendidikan Jasmani... 8

C. Tujuan Pendidikan Jasmani... 9

D. Struktur Materi Pendidikan Jasmani ... 10

E. Hasil Pendidikan Jasmani ... 11

F. Metode Ceramah ... 13

G. Metode Diskusi ... 15

H. Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat... 16

I. Hipotesis Tindakan... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN... 18

A. Metode Penelitian... 18

B. Subjek Penelitian... 19

C. Setting Penelitian ... 19

D. Proses Pembelajaran PTK ... 19

E. Instrumen Penelitian... 21

F. Teknik Analisis Data... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 23

A. Hasil Penelitian ... 23

B. Pembahasan... 28

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 30

A. Simpulan ... 30

B. Saran... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Spiral PTK... 18 2. Grafik Batang Perbandingan Hasil Pada Tes Awal,

Siklus I dan Siklus II. ... 24 3. Grafik Batang Prosentase Ketuntasan Belajar Tes Awal,

Siklus I dan Siklus II ... 25 4. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 26 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Pertama ... 27 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat ... 21

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 23

3. Analisis Prosentase Tes Siklus I ... 26


(15)

(16)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV

SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh WAKIRAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa IV di SDN 1 Tanjung Kemala tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan rentang nilai 1 untuk jawaban ya dan 0 utuk jawaban tidak. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pada siklus pertama dengan penggunaan metode ceramah diperoleh ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa (21,21%); dan 2) pada siklus kedua dengan penggunaan metode diskusi diperoleh ketuntasan belajar sebanyak 29 siswa (87,88%) sehingga pada siklus kedua pembelajaran telah berhasil atau tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : melalui metode ceramah dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan


(17)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV

SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

OLEH WAKIRAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(18)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI SISWA KELAS IV

SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh WAKIRAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Spiral PTK... 18 2. Grafik Batang Perbandingan Hasil Pada Tes Awal,

Siklus I dan Siklus II. ... 24 3. Grafik Batang Prosentase Ketuntasan Belajar Tes Awal,

Siklus I dan Siklus II ... 25 4. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 26 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Pertama ... 27 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan


(20)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Belajar ... 6

B. Pendidikan Jasmani... 8

C. Tujuan Pendidikan Jasmani... 9

D. Struktur Materi Pendidikan Jasmani ... 10

E. Hasil Pendidikan Jasmani ... 11

F. Metode Ceramah ... 13

G. Metode Diskusi ... 15

H. Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat... 16

I. Hipotesis Tindakan... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN... 18

A. Metode Penelitian... 18

B. Subjek Penelitian... 19

C. Setting Penelitian ... 19

D. Proses Pembelajaran PTK ... 19

E. Instrumen Penelitian... 21

F. Teknik Analisis Data... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 23

A. Hasil Penelitian ... 23

B. Pembahasan... 28

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 30

A. Simpulan ... 30


(21)

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN... 32


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Abdoellah, Arma dan Agusmanaji. 1994.Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004.Kurikulum Pendidikan Jasmani. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Kunandar. 2009.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Muhajir. 2007.Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. PT Erlangga. Jakarta. N.K. Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Subagiyo. 2007.Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Universitas Terbuka. Jakarta.

Sudjana, Nana. 1991.Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.


(23)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat ... 21 2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 23 3. Analisis Prosentase Tes Siklus I ... 26 4. Analisis Prosentase Tes Siklus II ... 27


(24)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

Nama Mahasiswa : Wakiran Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126038

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Akor Sitepu, M.Pd Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd

NIP 19590117 198403 1 001 NIP


(25)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(26)

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Arikunto dkk (2007: 58) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Dalam PTK bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila perlakuan dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil perlakuan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan berdasarkan masalah yang benar-benar nyata muncul dari dunia tanggungjawab

peneliti/ pendidik yaitu dalam pembelajaran. Menurut Arikunto dkk (2007: 61) tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil

pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan professionalisme dan menumbuhkan budaya akademik.

Gambar 1. Spiral Penelitian


(27)

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Siswa kelas IV berjumlah 33 yang terdiri dari 17 laki-laki dan 16 perempuan.

C. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian : SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

2. Pelaksanaan penelitian :lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan dengan 2 siklus (selama bulan Februari).

D. Proses Pembelajaran PTK 1. Siklus Pertama

a. Rencana

1. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran siklus pertama. 2. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi siswa. 3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera). 4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus

pertama. b. Tindakan

1. Guru menjelaskan materi pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan metode ceramah.


(28)

3. Siswa mempraktikkan beberapa kebiasaan yang dijelaskan oleh guru pada pertemuan saat itu.

c. Observasi

1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan.

2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

d. Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2. Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua 2. Siklus II

a.Rencana

1. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran siklus kedua. 2. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi siswa. 3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera). 4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua. b. Tindakan

1. Guru menjelaskan materi pemahaman kebiasaan hidup sehat dengan metode diskusi.

2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengadakan diskusi kecil pada kelompoknya.

3. Setelah selesai berdiskusi di kelompoknya, guru membimbing siswa untuk melalukan diskusi kelas.

4. Guru memberikan arahan dan menyimpulkan hasil diskusi agar semua siswa paham kebiasaan hidup sehat.


(29)

Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus kedua.

d. Refleksi

Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan.

E. Instrumen

Menurut Arikunto (1997: 112) instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan pemahaman kebiasaan hidup sehat selama penelitian. Dengan point-point yang hendak dicapai, jika siswa telah melakukan maka guru memberikan check list. Setiap check list yang siswa melakukan kebiasaan hidup sehat diberi nilai 10 jadi total nilai adalah 100. Tabel 1. Format Penilaian Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Siswa.

Kegiatan Check List

1. Sarapan sebelum berangkat ke seolah 2. Datang ke sekolah tepat waktu 3. Berpakaian bersih dan rapi

4. Piket datang lebih awal dan membersihkan kelas dan halaman depan kelas

5. Membuang sampah pada tempatnya

6. Tidak membeli jajanan di pinggir jalan yang berdebu

7. Mengikuti pelajaran olahraga dengan semangat 8. Cuci tangan setelah olahraga

9. Cuci tangan setelah dari WC 10. Kuku tangan bersih dan pendek F. Teknik Analisis Data


(30)

100%

n

f

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar n : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Siswa yang dikatakan tuntas apabila ketuntasan belajar telah mencapai nilai tau persentase ketercapaian 65 % secara perorangan. Dalam penelitin ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajara siswa, jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit daripada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan siklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi persentase peningkatan hasil belajar siswa.


(31)

MOTTO

Ketika anda menyakini sesuatu hal, yakinilah hal hal tersebut

dengan sepenuh hati dan tanpa keraguan

Tak boleh lelah dalam menggapai cita-cita, angan da impian

Tekunilah semua pekerjaan sekecil apapun, agar memperoleh

hasil yan maksimal


(32)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang

berlangsung seumur hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan pendidikan. Hal ini secara tidak

langsung menuntut para pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas pembelajaran nya agar tercapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk megembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan tulang punggung dalam suatu negara, sebab

pendidikan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya guna. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas maka diperlukan suatu proses belajar yang ditempuh dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi tersebut, pendidik atau guru bertugas mendidik peserta didik atau siswa. Di sini siswa mengalami proses yang disebut belajar. Belajar adalah suatu perubahan yang relatif pemanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktik atau latihan. Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Proses internal


(33)

tersebut adalah seluruh mental yang memiliki ranah-ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dalam upaya menghasilkanoutput(siswa) yang berdaya saing tinggi,

memilikiskillsehingga mampu untuk berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pendidikan harus ditunjang dalam segala aspek keilmuan sebagai satu kesatuan yang saling mendukung. Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, turut mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pengalaman yang

disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Oleh karena itu lingkungan belajar harus diatur secara seksama guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif setiap siswa.

Materi-materi yang dipelajari dalam Pendidikan Jasmani mencakup tentang teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji diri/ senam; aktivitas ritmik; aquatik (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas (out door).Dalam materi Pendidikan Jasmani selain belajar gerak berbagai aktivitas fisik, Pendidikan Jasmani juga mempelajari tentang

kesehatan pribadi dan lingkungan. Memberikan penjelasan dan menanamkan pemahaman kebiasaan hidup sehat juga merupakan tujuan dari pembelajaran


(34)

Pendidikan Jasmani. Pemahaman kebiasaan hidup sehat adalah cara mengatur kehidupan untuk mencapai derajat kesehatan.

Untuk mewujudkan hidup yang sehat, kita harus bisa mengatur atau menyusun kegiatan sehari-hari yang seimbang anatar belajar, olahraga dan istirahat. Pada kelas IV dipelajari materi pemahaman kebiasaan hidup sehat. Dengan

demikian guru sebagai fasilitator perlu untuk memilih dan menentukan metode belajar mana yang paling tepat digunakan dalam pembelajaran pemahaman kebiasaan hidup sehat.

Berdasarkan observasi penulis di SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus diketahui bahwa masih urangnya kesadaran diri siswa untuk menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingungan sekolah. Hal ini terlihat betul dari kebiasaan siswa yang sehabis jajan langsung membuang sampah jajannya sembarang tempat, padahal kotak sampah telah disiapkan di depan kelas masing-masing. Selain itu setelah jam istirahat, pakaian anak-anak pasti kotor dan tidak rapi, karena mereka main dan tidak segera mencuci tangan setelah kotor.

Untuk itulah penulis memandang perlu untuk mengadakan penelitian guna meningkatkan kesadaran siswa menerapkan pemahaman kebiasaan hidup sehat pada dirinya sejak dini. Adapun penelitian yang penulis rencanakan adalah dengan judul sebagai berikut : Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

B. Identifikasi Masalah


(35)

1. Masih kurangnya kesadaran siswa untuk menerapkan pemahaman kebiasaan hidup sehat

2. Belum digunakannya metode atau model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Metode Ceramah dan Diskusi dapat meningkatkan

pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten

E. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Bagi peneliti

Upaya meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala dengan metode yang tepat.

2. Bagi siswa

Siswa dapat prinsip hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah


(36)

Dapat memberikan masukan dalam pembelajaran pemahaman kebiasaan hidup sehat bagi siswa.


(37)

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT, tidak lupa sholawat dan salam tecurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitia Tindakan Kelas (PTK) yang sederhana ini untuk dipersembahkan kepada

Istriku tersayang yang sangat penulis sayangi sekaligus yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara moril, material, semangat, mental sehingga penulis dapat mencapai cita-cita dan menjadi

yang terbaik hingga nantinya bis membanggakan keluarga.

Seluruh keluargaku Sumiyati (istri), anak-anakku (Ika Destiana, Anisa Suci Rahayu, Anas Fahri Haqiqi) dan semua kerabat dekat yang penulis sayangi terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk berusaha memberikan karya terbaik ini, semoga amalnya

diterima oleh Alloh SWT.

Almamater-ku FKIP Universitas Lampung Tempat yang telah medidik dan mendewasakan penulis.


(38)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lugusari pada tanggal 20 Oktober 1968 sebagai putra ketiga dari pasangan Bapak Mustomo dan Ibu

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri Jati Greges Nganjuk Jawa Timur dan tamat pada tahun 1981, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri

Patoman di Pagelaran dan tamat tahun 1984. Penulis melanjutkan Sekolah di SGO Pringsewu tamat pada dan tamat tahun 1987 dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1988 melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) di Bandar Lampung tamat tahun 2002.

Pada tahun 2010 penulis tercatat menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung pada program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diraih melalui jalur PPKHB.

Dan pada tahun 2012 penulis melakukan Program Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di SD Negeri 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(39)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(IP) FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Wiyono, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M. Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Bapak Drs. Suranto, M. Kes selaku penguji utama yang telah memberikan

perbaikan dan pengarahan penulisan skripsi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.


(40)

7. Ibu Rohidawati, S. Pd selaku Kepala SDN 1 Tanjung Kemala yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012.

8. Seluruh dewan guru SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung yang telah membantu, memberikan saran, pendapat dan masukannya selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas IV di SDN 1 Tanjung Kemala tahun pelajaran 2011/2012 atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan dll yang telah memberikan saran, pendapat dan masukannya. Ayo semangat dan selesaikan program S1 secepatnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Pugung, Agustus 2012 Penulis


(41)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Wakiran

NPM : 1013026038

Tempat Tanggal Lahir: Lugusari, 20 Oktober 1968

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pemahaman Kebiasaan Hidup Sehat Melalui Metode Ceramah dan Diskusi Siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksaakan pada tanggal 02 April 2012 s.d 29 Juni 2012 dan bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, Agustus 2012


(42)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan. Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

(Noehi, Nasution, 1994:2):

1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial.

2. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.

3. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap. Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;

diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam


(43)

berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.

Menurut Thorndike dalam Arma Abdulllah dan Agus manadji (1994: 162) belajar adalah asosiasi antara kesan yang diperoleh alat indera (stimulus) dan impuls untuk berbuat (respons). Ada tiga aspek penting dalam belajar, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum pengaruh.

a. Hukum kesiapan

Berarti bahwa individu akan belajar jauh lebih efektif dan cepat bila ia telah siap atau matang untuk belajar dan seandainya ada kebutuhan yang dirasakan. Ini berarti dalam aktivitas pendidikan jasmani guru seharusnyalah dapat menentukan materi-materi yang tepat dan mampu dilakukan oleh anak. Guru harus memberikan pemahaman mengapa manusia bergerak dan cara melakukan gerakan secara aman, efisien dan efektif. Sehingga kegiatan belajar akan memuaskan.

b. Hukum latihan

Jika seseorang ingin memperoleh hasil yang lebih baik, maka ia harus berlatih. Sebagai hasil dari latihan yang terus-menerus akan diperoleh kekuatan, tetapi sebagai hasil tidak berlatih akan memperoleh

kelemahan. Kegiatan belajar dalam pendidikan diperoleh dengan melakukan. Melakukan berulang-ulang tidak berarti mendapatkan kesegaran atau keterampilan yang lebih baik. Melalui pengulangan


(44)

yang dilandasi dengan konsep yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dan dilakukan secara teratur akan menghasilkan kemajuan dalam pencapaian tujuan yang dikehendaki. Ini berarti guru harus menerapkan latihan atau pengulangan dengan penambahan beban agar meningkatnya kesegaran jasmani anak, dengan memperhatikan pula fase pertumbuhan dan perkembangan anak.

c. Hukum pengaruh

Bahwa seseorang individu akan lebih mungkin untuk mengulangi pengalaman yang memuaskan daripada pengalaman-pengalaman yang mengganggu. Hukum ini seperti yang berlaku pada pendidikan jasmani mengandung arti bahwa setiap usaha seharusnya diupayakan untuk menyediakan situasi-situasi agar siswa mengalami keberhasilan serta mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Guru harus merencanakan model-model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sesuai dengan fase pertumbuhan dan perkembangan anak, pada usia remaja, anak akan menyukai permainan, bermain dengan kelompok-kelompok dan menunjukkan prestasinya sehingga mendapat pengakuan diri dari orang lain.

B. Pendidikan Jasmani

Muhajir (2007: 8) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,

perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk


(45)

merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh

pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan pembentukan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. (Kurikulum Penjas, 2004).

Menurut Arma Abdullah dan Agusmanaji (1994) secara ringkas manfaat yang diperoleh bila berpartisipasi secara aktif dalam program kegiatan pendidikan jasmani khusus adalah sebagai berikut : a) Manfaat bagi jasmani, b) Manfaat bagi ketrampilan gerak, c) Manfaat bagi kesegaran, d) Manfaat emosional dan e) Manfaat social.

C. Tujuan Pendidikan Jasmani

Mata pelajaran Jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis lebih baik. 3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.


(46)

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

D. Struktur Materi Pendidikan Jasmani

Struktur materi Pendidikan Jasmani dari TK sampai SMA dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Materi untuk TK sampai SD/MI kelas 3 SD meliputi kesadaran akan tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerakan ritmik,

permainan, akuatik (olahraga di air/bila memungkinkan), senam, kebugaran jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku.

2. Materi pembelajaran untuk SD/MI kelas 4 sampai 6 adalah aktivitas pembentukan tubuh, permainan dan modifikasi olahraga, kecakapan hidup di alam bebas, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).

3. Materi pembelajaran untuk kelas 7 dan 8 SMP meliputi:

teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga, senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka, dan kecakapan


(47)

hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).

4. Materi pembelajaran kelas 9 SMP sampai kelas 12 SMA/MA adalah teknik permainan dan olahraga, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku). E. Hasil Belajar Pendidikan Jasmani

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Maka sesuai dengan batasan masalah dalam penelitian ini maka hasil belajar yang dituju dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan gerak dasar meroda pada siswa, menyangkut peningkatan pada setiap indikator gerak dasar, mulai dari taha persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir gerak/followthough.

Menurut Romiszowski (1981:6) dalam Lutan (1988:10) bahwa hasil belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tentang bidang yang dipelajari. Hasil belajar sebagai hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah yakni, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.


(48)

a. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Ketiga kemampuan pertama, yaitu pengetahuan, pemahaman dan aplikasi, digolongkan sebagai tingkat kognitif rendah, selanjutnya ketiga ketiga kemampuan lainnya yaitu, analisis, sintesis dan evaluasi disebut sebagai tingkat kognitif tinggi.

b. Ranah afektif meliputi: penerimaan, perhatian, penanggapan, penyesuaian, penghargaan dan penyatuan.

c. Ranah psikomotor meliputi: peniruan, penggunaan, ketelitian, koordinasi, dan naturalisasi.

Gagne dan Briggs (1978) dalam Lutan (1988) mengatakan bahwa hasil belajar adalah gambaran kemampuan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar yang dapat diklasifikasikan ke dalam lima

kategori yaitu: keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap. Pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak. Dengan pengalaman tersebut akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohani anak.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Artinya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus mempertimbangkan keseluruhan kepribadian anak, sehingga pengukuran proses dan produk memiliki kedudukan yang sama penting. Aktivitas jasmani diartikan sebagai kegiatan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup kognitif,


(49)

afektif dan sosial, sehingga melalui kegiatan pendidikan jasmani diharapkan anak didik dapat tumbuh dan berkembang sehat dan segar jasmaninya, serta perkembangan pribadinya secara harmonis.

Berdasarkan aspek yang ada dalam Pendidikan Jasmani itu sendiri maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar Pendidikan Jasmani adalah adanya peningkatan keterampilan yang menyangkut

kognitif, afektif dan terutama psikomotor setelah anak melakukan aktivitas jasmani, sehingga pada tercapailah kebugaran jasmani yang menunjang pelaksanaan aktivitasnya.

F. Metode Ceramah

Yang dimaksud metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai. DalamKamus Besar Bahasa Indonesiadisebutkan yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara belajar mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif).

Menurut Roestiyah (2008: 80) metode ceramah adalah suatu cara

mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran kepada siswa secara lisan.


(50)

Setiap metode pengajaran terdapat kelebihan dan kekurangannya termasuk metode ceramah. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metode ceramah :

1. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang

diperlukan menjadi relatif lebih murah.

2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.

3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.

4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.

b. Kekurangan metode ceramah :

1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.

2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.

3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.

4.

yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.


(51)

Diskusi berasal dari bahasa Inggrisdiscussionartinya pembicaraan, diskusi, perundingan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi berarti pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Dengan demikian dari segi bahasa metode diskusi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk membahas dan mengatasi suatu masalah dengan jalan bertukar pikiran, berunding atau bermusyawarah.

Menurut Roestiyah (2008: 90) menerangkan: metode diskusi adalah salah satu metode belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di

sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antar dua atau lebih individu yang terlibat saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi juga. Semuanya aktif tidak ada yang pasif atau sebagai pendengar saja.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa diskusi merupakan metode belajar mengajar yang berisi interaksi antara guru dan siswa atau sesama siswa dalam memahami, membahas dan memecahkan suatu masalah yang memerlukan pemikiran dan pendapat serta tinjauan dari berbagai pihak (guru dan siswa). Metode diskusi ini berbeda dengan metode tanya jawab, sebab dalam metode tanya jawab dapat diselesaikan dengan satu jawaban saja, sedangkan dalam diskusi diperlukan banyak jawaban yang sama-sama mencoba memperlihatkan kebenaran. Di samping itu, kedudukan setiap siswa dalam diskusi mempunyai kesempatan yang sama untuk bertanya, menjawab dan memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas.


(52)

Pola hidup sehat adalah cara mengatur kehidupan untuk mencapai derajat kesehatan. Untuk hidup yang sehat, kita harus bisa mengatur menyusun kegiatan sehari-hari yang seimbang antara belajar, olahraga dan istirahat. Pemahaman kebiasaan hidup sehat yang harus diterapkan dalam

keseharian siswa adalah sebagai berikut :

1. Membiasakan pola makanan seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna 2. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi dan gososk gigi 2 kali

dalam sehari

3. Tidur pada waktunya 4. Olahraga secara teratur

5. Tidak jajan sembarang tempat 6. Tidak membuang sampah sembarang

7. Membiasakan mencuci tangan setelah berolahraga atau kegiatan lainnya 8. Memotong kuku sekali dalam seminggu

9. Berpakaian bersih dan rapi

Selain itu menggenal upaya menjaga ebersihan lingkungan baik di rumah maupun disekolah juga merupakan pembelajaran yang harus ditanamkan pada siswa. Hal ini dilakukan guna mencegah lingkungan dari sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan orang lain.

I. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Adapun rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :


(53)

metode ceramah dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan


(54)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

metode ceramah dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan

. B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Peneliti mengetahui upaya penggunaan metode belajar yang tepat untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat.

2. Siswa dapat mengetahui pola hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru Penjaskes mengetahui upaya yang dapat diberikan kepada siswa untuk membiasakan pola hidup sehat.


(1)

afektif dan sosial, sehingga melalui kegiatan pendidikan jasmani diharapkan anak didik dapat tumbuh dan berkembang sehat dan segar jasmaninya, serta perkembangan pribadinya secara harmonis.

Berdasarkan aspek yang ada dalam Pendidikan Jasmani itu sendiri maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar Pendidikan Jasmani adalah adanya peningkatan keterampilan yang menyangkut

kognitif, afektif dan terutama psikomotor setelah anak melakukan aktivitas jasmani, sehingga pada tercapailah kebugaran jasmani yang menunjang pelaksanaan aktivitasnya.

F. Metode Ceramah

Yang dimaksud metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai. DalamKamus Besar Bahasa Indonesiadisebutkan yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara belajar mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif).

Menurut Roestiyah (2008: 80) metode ceramah adalah suatu cara

mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran kepada siswa secara lisan.


(2)

Setiap metode pengajaran terdapat kelebihan dan kekurangannya termasuk metode ceramah. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metode ceramah :

1. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang

diperlukan menjadi relatif lebih murah.

2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.

3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.

4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.

b. Kekurangan metode ceramah :

1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.

2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.

3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.

4.

yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.


(3)

Diskusi berasal dari bahasa Inggrisdiscussionartinya pembicaraan, diskusi, perundingan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi berarti pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Dengan demikian dari segi bahasa metode diskusi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk membahas dan mengatasi suatu masalah dengan jalan bertukar pikiran, berunding atau bermusyawarah.

Menurut Roestiyah (2008: 90) menerangkan: metode diskusi adalah salah satu metode belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di

sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antar dua atau lebih individu yang terlibat saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi juga. Semuanya aktif tidak ada yang pasif atau sebagai pendengar saja.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa diskusi merupakan metode belajar mengajar yang berisi interaksi antara guru dan siswa atau sesama siswa dalam memahami, membahas dan memecahkan suatu masalah yang memerlukan pemikiran dan pendapat serta tinjauan dari berbagai pihak (guru dan siswa). Metode diskusi ini berbeda dengan metode tanya jawab, sebab dalam metode tanya jawab dapat diselesaikan dengan satu jawaban saja, sedangkan dalam diskusi diperlukan banyak jawaban yang sama-sama mencoba memperlihatkan kebenaran. Di samping itu, kedudukan setiap siswa dalam diskusi mempunyai kesempatan yang sama untuk bertanya, menjawab dan memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas.


(4)

Pola hidup sehat adalah cara mengatur kehidupan untuk mencapai derajat kesehatan. Untuk hidup yang sehat, kita harus bisa mengatur menyusun kegiatan sehari-hari yang seimbang antara belajar, olahraga dan istirahat. Pemahaman kebiasaan hidup sehat yang harus diterapkan dalam

keseharian siswa adalah sebagai berikut :

1. Membiasakan pola makanan seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna 2. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi dan gososk gigi 2 kali

dalam sehari

3. Tidur pada waktunya 4. Olahraga secara teratur

5. Tidak jajan sembarang tempat 6. Tidak membuang sampah sembarang

7. Membiasakan mencuci tangan setelah berolahraga atau kegiatan lainnya 8. Memotong kuku sekali dalam seminggu

9. Berpakaian bersih dan rapi

Selain itu menggenal upaya menjaga ebersihan lingkungan baik di rumah maupun disekolah juga merupakan pembelajaran yang harus ditanamkan pada siswa. Hal ini dilakukan guna mencegah lingkungan dari sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan orang lain.

I. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Adapun rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :


(5)

metode ceramah dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan


(6)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

metode ceramah dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat siswa Kelas IV SDN 1 Tanjung Kemala Kecamatan

. B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Peneliti mengetahui upaya penggunaan metode belajar yang tepat untuk meningkatkan pemahaman kebiasaan hidup sehat.

2. Siswa dapat mengetahui pola hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru Penjaskes mengetahui upaya yang dapat diberikan kepada siswa untuk membiasakan pola hidup sehat.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HIDUP SEHAT MELALUI PENUGASAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 CIMANUK WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN

0 38 36

MELALUI ALAT BOLA VOLI YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI UNTUK KELAS V SDN 2 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

2 70 46

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

0 6 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 54

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 29 81

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD SISWA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 75

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester 1 SDN 1 Bicak Todanan-Blora Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester 1 SDN 1 Bicak Todanan-Blora Tahun 2015/2016.

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJA

0 0 13