meminum obat anti hipertensi, karena dalam penrnyataan hasil partisipan telah rutin mengkonsumsi
obat anti hipertensi maupun obat herbal.
4.3.3. Faktor Konsumsi Alkohol
Kebiasaan meminum minuman beralkohol ini sering dilakukan oleh partisipan laki-laki 2 orang.
Kebiasaan ini sulit dihilangkan, karena sangat ketergantungan untuk penikmatnya. Salah satu
partisipan laki-laki menyatakan sering konsumsi alkohol seperti tuak. Tuak merupakan salah satu
minuman khas suku Dayak yang produksi melalui beras ketan yang difermentasi. Konsumsi tuak bagi
suku Dayak bertujuan untuk melepas lelah setelah kerja dan kandungan alkoholnya ±20. Minuman ini
sering dikonsumsi oleh laki-laki suku Dayak namun dapat juga diminum perempuan. Namun sekarang
tuak sering diminum dalam jumlah banyak sehingga menjadi tidak baik untuk tubuh.
Menurut Muhammad 2009 alkohol menekan sistem syaraf dan memperlebar pembuluh darah
sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu
minum alkohol lebih dari 5 kali atau lebih perhari akan menderita hipertensi Muhammad, 2009. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Ainum dkk 2015 yang menyatakan hasil uji statistik chi square membuktikan
bahwa ada hubungan antara jenis alkohol yang dikonsumsi dengan kejadian hipertensi pada laki-laki
di lingkup kesehatan Universitas Hasanuddin angkatan 2010-2012 dengan nilai p=0,002. Selain itu penelitian
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Arif dkk 2013 yang
menyatakan terdapat
hubungan anatara
kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pada lansia tahun 2013. Sehingga alkohol menjadi salah
satu penyebab hipertensi di Desa Karangan
4.3.4. Faktor Kafein
Kopi untuk
masyarakat Desa
Karangan merupakan minuman pendamping setelah makan. Hal
ini ditunjukan dengan frekuensi minum kopi pada orang dewasa dengan seringnya meminum kopi dipagi
hari, siang hari, maupun malam hari. Orang yang memiliki kebiasaan minum kopi sehari 1-2 cangkir
perhari meningkatkan resiko hipertensi sebanyak 4,12 kali lebih tinggi dibandingakan yang tidak memiliki
kebiasaan minum kopi Widyanto dkk, 2013. Kebiasaan meminum kopi di masyarakat Desa
Karangan juga menjadi hal yang rutin untuk pembuka hari, di saat istirahat maupun penutup hari juga minum
kopi. Intensitas minum kopi di masyarakat Desa Karangan bisa lebih dari 3 kalihari.
Kandungan kafein
dalam kopi
dalam mengecilkan pembuluh darah darah yang dapat
meningkatkan tekanan darah Samiadi, 2015. Sehingga kafein ada hubungan dengan timbulnya
penyakit hipertensi di Desa Karangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ainum dkk 2015 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang
minum kopi 1-2 cangkirhari memiliki p=0,000, sehingga hal ini membuktikan bahwa responden yang
memiliki kebiasaan minum kopi 1-2 cangkirhari meningkatkan hipertensi dibanding responden yang
tidak mengkonsumsi kopi sama sekali dan tidak memiliki kebiasaan minum kopi. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian
dari Martiani
2012 yang
menyatakan sebjek yang minum kopi 1-2 cangkir per hari meiliki resiko peningkatan tekanan darah.
4.3.5. Faktor Kurang Aktivitas Fisik