76 mereka akan menampakkan keengganan, cepet bosen dan berusaha
menghindari pekerjaan tersebut. Motivasi Kerja bagi siswa adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan siswa untuk bekerja, baik
berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Motivasi Kerja siswa meliputi tanggung jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan,
prestasi yang dicapainya, mengembangan diri dan kemandirian dalam bertindak. Semakin tinggi Motivasi Kerja siswa dalam bekerja maka
semakin tinggi pula Kesiapan Kerjanya.
2. Kontribusi Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja
Berdasarkan data penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka diketahui bahwa Kontribusi Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan
Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PN 2 Purworejo tahun ajaran 20152016 termasuk kategori siap. Hal ini
dapat dilihat dari nilai kecenderungan frekuensi variabel yang sebagian besar berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 55.06 atau 49 Siswa.
Praktik Kerja Industri selama ini sedang, ditinjau dari indikator yang ditetepkan yaitu kemampuan dan keseriusan siswa, manfaat pelaksanaan,
pembimbingan selama pelaksanaan dan fasilitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PN 2 Purworejo tahun ajaran
20152016. Hal ini dibiktikan dengan nilai r
hitung
sebesar 0.218 lebih besar dari r
tabel
0,207, R
2
0,048 pada taraf signifikansi 5. Praktik Kerja
77 Industri memberikan kontribusi terhadap kesiapan kerja sebesar 4,8.
sedangkan sisanya 95.2 100-4.8 ditentukan oleh variabel lain. Variabel lain inilah yang dapat diduga menyebabkan Kesiapan Kerja pada
kategori belum kompeten. Praktik kerja industri memberikan kontibusi terhadap kesiapan kerja
kecil yaitu 4,8, karena: a.
Siswa belum bersungguh-sungguh dalam mengikuti praktik kerja industri.
b. Guru pembimbing tidak datang ke tempat praktik kerja industri untuk
memantau perkembangan kemampuan siswa. c.
Instruktur tidak memantau kegiatan siswa selama kegiata praktik kerja industri.
d. Dalam pelaksanaan praktik kerja industri, alat-alat yang tersedia
kurang lengkap. e.
Di industri siswa tidak belajar tentang teknologi baru Hasil analisis diatas dapat di atas memperkuat teori beberapa ahli
bahwa Praktik Kerja Industri adalah suatu tahap persiapan professional dimana seorang siswa yang hamper menyelesaikan studi secara formal
bekerja dilapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang kopeten dalam jangka waktu tertentu, yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab. Praktik Kerja Industri pada dasarnya merupakan proses pendidikan melalui
pelatihan bagi Siswa untuk menambah pengetahuan, meningkatkan
78 ketrampilan sehingga dapat bersaing apabila siswa yang bersangkutan
terjun di dunia kerja. Praktik Kerja Industri diharapkan mampu memberikan pengalaman dan ketrampilan serta dapat menumbuhkan
Kesiapan Kerja yang dibutuhkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK.
Praktik Kerja Industri memberikan pengalaman belajar dan bekerja bagi siswa pada dunia kerja yang sesungguhnya sesuai dengan keahlian
yang dimiliki, sehingga siswa lulusan SMK mampu bersaing untuk terjun di dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasainya.
Keterlibatan siswa dalam Praktik Kerja Industri akan memberikan pengalaman dan ketrampilan siswa bekerja, pengalaman kerja yang
diperoleh siswa di tempat praktik dapat memunculkan Kesiapan Kerjanya. Jadi semakin baik Praktik Kerja Industri, maka semakin tinggi pula
Kesiapan Kerja siswa, begitu pula sebaliknya.
3. Kontribusi Motivasi Kerja dan Praktik Kerja industri secara