61
Ha : hipotesis alernatif, yaitu strategi TAD efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pengasih
diterima.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pengasih. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X yang terdiri dari kelas X1, X2, X3, X4, X5, dan
X6. Adapun sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu penentuan sampel populasi dengan cara acak,
setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Dari teknik simple random sampling ini kemudian diperoleh dua
kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas X2 dan X4 dengan jumlah siswa sebanyak 65 siswa. Kelas X2 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa sebagai
kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang menggunakan strategi TAD dalam pembelajaran menulis cerpen dan kelas X4 dengan jumlah siswa sebanyak 33
siswa sebagai kelompok kontrol, yaitu kelompok yang menggunakan strategi konvensional dalam pembelajaran menulis cerpen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan menulis cerpen antara kelompok eksperimen yang diberi
pembelajaran dengan menggunakan strategi TAD dan kelompok kontrol yang diberi pembelajaran menggunakan strategi konvensional. Selain itu, penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi TAD dalam pembelajaran menulis cerpen. Adapun variabel dalam penelitian ini
terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah strategi
62
TAD dan variabel terikat adalah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Pengasih.
1. Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Menulis Cerpen Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kondisi awal kemampuan menulis cerpen kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini diketahui melalui hasil pretes dari kedua
kelompok tersebut. Pretes diberikan kepada kedua kelompok sebelum kedua kelompok tersebut mendapatkan perlakuan. Pretes yang diberikan pada
kelompok eksperimen sama dengan yang diberikan pada kelompok kontrol, yaitu dengan tes kemampuan menulis cerpen. Setelah dilakukan pretes pada
kedua kelompok kemudian peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman penilaian menulis cerpen. Dari hasil
pengumpulan data tersebut, diperoleh skor pretes kemampuan menulis cerpen pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor tertinggi pretes
kemampuan menulis cerpen kelompok eksperimen sebesar 87 dan skor terendah sebesar 59 dengan mean sebesar 68,81; median sebesar 67,00; mode sebesar
72,00; dan standar deviasi sebesar 7,128. Adapun skor tertinggi pretes kemampuan menulis cerpen kelompok kontrol sebesar 90 dan skor terendah
sebesar 58 dengan mean sebesar 68,91; median sebesar 68,00; mode sebesar 66,00; serta standar deviasi sebesar 7,051. Dilihat dari skor pretes kemampuan
menulis cerpen kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki tingkat kemampuan menulis cerpen
dalam keadaan yang hampir sama. Pada saat pelaksanaan pretes, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol banyak siswa yang mengalami