62
TAD dan variabel terikat adalah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Pengasih.
1. Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Menulis Cerpen Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kondisi awal kemampuan menulis cerpen kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini diketahui melalui hasil pretes dari kedua
kelompok tersebut. Pretes diberikan kepada kedua kelompok sebelum kedua kelompok tersebut mendapatkan perlakuan. Pretes yang diberikan pada
kelompok eksperimen sama dengan yang diberikan pada kelompok kontrol, yaitu dengan tes kemampuan menulis cerpen. Setelah dilakukan pretes pada
kedua kelompok kemudian peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman penilaian menulis cerpen. Dari hasil
pengumpulan data tersebut, diperoleh skor pretes kemampuan menulis cerpen pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor tertinggi pretes
kemampuan menulis cerpen kelompok eksperimen sebesar 87 dan skor terendah sebesar 59 dengan mean sebesar 68,81; median sebesar 67,00; mode sebesar
72,00; dan standar deviasi sebesar 7,128. Adapun skor tertinggi pretes kemampuan menulis cerpen kelompok kontrol sebesar 90 dan skor terendah
sebesar 58 dengan mean sebesar 68,91; median sebesar 68,00; mode sebesar 66,00; serta standar deviasi sebesar 7,051. Dilihat dari skor pretes kemampuan
menulis cerpen kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki tingkat kemampuan menulis cerpen
dalam keadaan yang hampir sama. Pada saat pelaksanaan pretes, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol banyak siswa yang mengalami
63
kesulitan dalam menulis sebuah cerpen, terutama dalam mengembangkan ide. Siswa banyak yang kebingungan tentang apa yang harus mereka tulis, meskipun
tema cerpen dibebaskan dan dapat ditulis berdasarkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Berikut ini dapat dilihat situasi kelas saat pretes
berlangsung.
Gambar 7: Situasi Kelas Saat Pretes Berlangsung
Pada gambar di atas, terlihat sikap siswa pada saat proses pretes berlangsung. Siswa terlihat tidak fokus pada saat mengerjakan soal pretes. Hal
ini menyebabkan hasil pekerjaan siswa tidak maksimal. Memang kebanyakan dari siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman diri sendiri. Hanya saja
banyak siswa yang kurang bisa membedakan antara menulis cerpen berdasarkan pengalaman diri sendiri dengan menulis laporan kegiatan. Siswa menulis sebuah
karangan seolah-olah sedang melaporkan sebuah kegiatan yang pernah mereka alami. Diksi yang digunakan siswa dalam membuat karangan pun kurang