HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM STUDI KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

(1)

commit to user

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM

STUDI KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

VIDE BAHTERA D. NIM. R1109038

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM STUDI

KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Telah disetujui oleh Pembimbing Untuk Diuji di hadapan Tim Penguji

Pada hari : Kamis Tanggal : 24 Februari 2011

Disusun oleh : VIDE BAHTERA D.

NIM. R1109038

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Jarot Subandono, dr, M.Kes Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes NIP : 19680704 199903 1 002

Ketua Tim KTI

Mochammad Arief Tq, dr, PHK,MS NIP: 195009 198003 1 002


(3)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM

STUDI KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

Disusun oleh :

Nama : Vide Bahtera Dinastiti NIM : R 1109038

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Pada hari : Selasa Tanggal : 1 Maret 2011

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Jarot Subandono, dr, M.Kes NIP. 19680704 199903 1 002

Penguji

S.Bambang Widjokongko,dr, PHK, M.Pd Ked NIP. 19481231 197609 1 002

Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes

Ketua Tim KTI

M. Arief Tq,dr, PHK, M.S NIP: 19500913 1980031 002 Mengesahkan,

Ketua Program Studi DIV Kebidanan FK UNS

Tri Budi Wiryanto, dr., Sp.OG (K) NIP. 19510421 198011 1 002


(4)

commit to user

ABSTRAK

Vide Bahtera Dinastiti. R 1109038.Hubungan Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi I Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri. Program Studi D IV Kebidanan FK UNS.2011.

Hasil dari proses belajar tercermin dalam prestasi belajar. Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar. Mahasiswa dengan minat belajar yang tinggi diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang bagus, untuk mencapai tujuannya tersebut seorang mahasiswa akan berusaha dengan menggunakan berbagai cara untuk menyalurkan minat belajarnya. Salah satunya dengan memanfaatkan perpustakaan.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain penelitian korelasional, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Penelitian ini dilaksanakan di STIKES Karya Husada Pare Kediri dengan jumlah populasi 98 mahasiswa dan sampel yang digunakan sejumlah 78 mahasiswa. Pengambilan sampel yaitu dengan teknik sampling Simple Random Sampling. Pengumpulan data minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan menggunakan angket sebagai instrumen penelitian sedangkan prestasi belajar dikumpulkan dari data tentang nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi ganda dengan menggunakan bantuan programSPSS 16.0 for Windows. Hasil analisis data regresi penelitian 41,172>3,12 (Fhitung > Ftabel) sehingga H0

ditolak, Ha diterima artinya ada hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri. Sedangkan kontribusi minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan berpengaruh sebesar 52,3% terhadap prestasi belajar sedangkan sisanya sebesar 47,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang diluar penelitian.

Simpulan yang didapatkan ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri.


(5)

commit to user

HALAMAN MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,

karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun

kesempatan untuk berhasil

(Mario Teguh)

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai

sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak

diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda

menunggu-nunggu.

(William Feather)

Nobody gets to live life backward. Look ahead, that is where your future lies.

(Ann Landers)


(6)

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini di persembahkan kepada:

1. Mama dan papa tercinta yang senantiasa memberikan dukungan,

motivasi serta kasih sayang yang tak ternilai harganya.

2. Haldoko Gora Sakti, thank you so much for everything, for the love

and support that have been given for me. Love you so.

3. Dik Dimas Bahtera yang memberikan keceriaan tersendiri.

4. Temanku Aulia K. Putri yang telah banyak membantu

terselesaikannya karya tulis ini, thank you so much Eveee... Hope

succesfull always for us.

5. Teman-teman D IV Kebidanan Transfer UNS 2009. Sukses selalu

untuk kita semua.


(7)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Hubungan Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I STIKES Karya Husada Pare Kediri” selesai tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai tugas akhir mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang semuanya memberi semangat, menambah pengetahuan, pemahaman dan kemampuan penulis yang sangat berarti bagi terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr, dr, Much. Syamsulhadi, Sp. KJ. (K), selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Tri Budi Wiryanto, dr, SP.OG (K), selaku Ketua Program Studi DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Mochammad Arief Tq, dr, PHK, M.S, selaku Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah 4. S. Bambang Widjokongko, dr, PHK, M.Pd Ked., selaku penguji utama.


(8)

commit to user

5. Jarot Subandono, dr, M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang dengan sabar, bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

6. Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Rekan- rekan serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penelitian ini.

Harapan penulis ada hikmah dan manfaat yang dapat diambil dari sebuah upaya kecil, serta akan ada penelitian yang melakukan penelitian lebih lanjut dengan kualitas dan manfaat yang lebih baik.

Surakarta, Februari 2011


(9)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN………... iii

ABSTRAK………. iv

HALAMAN MOTTO………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN………. vi

KATA PENGANTAR………. vii

DAFTAR ISI……… ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN TEORI A. Minat Belajar ...….……….. 6

1. Pengertian minat....……... 6

2. Aspek-aspek minat..……..………..…..….... 8

3. Faktor yang mendorong tumbuhnya minat... 11

4. Pengertian belajar... 13

5. Makna dan ciri belajar... 14

6. Prinsip belajar... 16 7. Fungsi minat dalam belajar...

1 ii


(10)

commit to user

B. Pemanfaatan Perpustakaan………... 18

1. Pengertian perpustakaan………. 19

2. Fungsi dan tujuan perpustakaan………... 20

3. Perpustakaan perguruan tinggi ……….……….... 4. Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa ..……….….. 23

C. Prestasi Belajar………... 25

1. Pengertian Belajar …... 25

2. Pengertian Prestasi Belajar………... 25

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar………... 4. Syarat agar peserta didik berhasil belajar... 27

D. Hubungan Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar ...….……….. 28

E. Kerangka Konsep………..… 29

F. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Populasi Penelitian…... 31

D. Sampel dan Teknik Sampling………..………. 32

E. Identifikasi variabel ... F. Definisi Operasional ... 34

G. Instrumentasi Penelitian...……….……... 36

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Data………..…… 40

I. Pengolahan Data …………...……….….. 42

J. Uji Prasyarat Analisis ………...…… 43

K. Analisis Data... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN... ... 48 A. Hasil Skor Minat Belajar...

B. Hasil Skor Pemanfaatan Perpustakaan... C. Rangkuman Hasil Nilai IPK... D. Uji Prasyarat Analisis... E. Analisis Data...

22 26 33 48 49 50 50 52


(11)

commit to user

BAB V PEMBAHASAN... A. Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar... B. Hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan

prestasi belajar... C. Hubungan minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan

dengan prestasi belajar... BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

55 55

56

57 60


(12)

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Minat belajar Mahasiswa……... 36

Tabel 3.2 Penskoran Angket denganSkala Likert.…………... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pemanfaatan perpustakaan... 38

Tabel 3.4 Penskoran Angket dengan Skala Likert... 38

Tabel 3.5 Interpretasi hasil uji korelasi... 47

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor angket Minat Belajar Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.………... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Angket Pemanfaatan Perpustakaan Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.………... 49

Tabel 4.3 Rangkuman Data Hasil Nilai Prestasi Belajar (IPK) Pada Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.………... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.………... 51

Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas Data Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.………... 52


(13)

commit to user

Tabel 4.6 Hasil Uji KorelasiPearson(r) Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare

Kediri.………... 53 Tabel 4.7 Hasil Analisis Determinasi Minat Belajar dan Pemanfaatan

Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare

Kediri.………... 54 Tabel 4.8 Hasil Uji Anova Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan

Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare


(14)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep……… 29 Halaman


(15)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Keaslian...………... 64

Lampiran 2 : Permohonan menjadi Responden... 65

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 66

Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian...………... 67

Lampiran 5 : Surat Balasan Ijin Penelitian... 68

Lampiran 6 : Angket Penelitian... 69

Lampiran 7 : Data Mahasiswa dan Skor... 75

Lampiran 8 : Daftar mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan... 77

Lampiran 9 : Rekapitulasi uji validitas instrumen penelitian... 80

Lampiran 10 : Uji validitas dan reliabilitas denganSPSS 16.00... 82

Lampiran 11 : Uji prasyarat dan analisis data denganSPSS 16.00... 89

Lampiran 12 : Lembar konsultasi... 92


(16)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah/ perguruan tinggi sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, peserta didik belajar berbagai macam hal.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adala usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedang pada pasal 45 (1) dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. (Santoso, 2007)


(17)

commit to user

Belajar dalam pendidikan formal, menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.

Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Minat termasuk faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Sebagaimana pendapat Sardiman (2001) bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri – ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan – keinginan atau kebutuhannya sendiri. Apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihatnya itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat. Seperti yang diungkapkan oleh De Porter (2002) bahwa menciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberikan motivasi pada diri anda demi mencapai tujuan anda.

Mahasiswa dengan minat belajar yang tinggi diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang bagus, untuk mencapai tujuannya tersebut seorang mahasiswa akan berusaha dengan menggunakan berbagai cara untuk menyalurkan minat belajarnya. Salah satunya dengan memanfaatkan perpustakaan.


(18)

commit to user

Para akademisi perguruan tinggi sering mengatakan bahwa perpustakaan merupakan jantungnya universitas, dan tidak jarang para politisi juga mengatakan bahwa keberadaan perpustakaan mencerminkan tinggi rendahnya budaya suatu bangsa. Tidak ada kegiatan belajar di perguruan tinggi yang dapat dilaksanakan tanpa gudang bacaan atau dengan kata lain perpustakaan. Dalam Badriah (2008) penulis dan sejarawan Thomas Carlyle yang dikutip The Liang Gie (1998) menyatakan bahwa Universitas sejati dewasa ini adalah sebuah kumpulan buku (the true university of these day is a collection of books).

Mohammad Edwar yang dikutip Ganda (2004) menjelaskan bahwa buku memiliki peran yang sangat penting, buku dapat mewariskan pengetahuan bagi kehidupan. Namun demikian, walaupun telah dikatakan bahwa buku berperan dalam kemajuan, peranan itu susah terwujud bila dalam perpustakaan perguruan tinggi tidak menyediakan buku – buku tersebut atau buku yang disediakan merupakan terbitan tahun lama dan kurang up to date. Namun bisa juga disebabkan karena mahasiswa malas membaca buku – buku yang disediakan perpustakaan.

Penulis ingin melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta diatas yakni apakah ada hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar.


(19)

commit to user

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“ Adakah hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri

b. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri

c. Menganalisis hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri


(20)

commit to user

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang pendidikan khususnya mengenai minat belajar mahasiswa dan pemanfaatan perpustakaan dalam mencapai prestasi belajar.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi institusi pendidikan

Dengan diketahuinya hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa maka diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa dan mutu pelayanan perpustakaan.

b. Bagi mahasiswa

Dapat lebih meningkatkan minat belajar dan motivasi mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

c. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang bagaimana melakukan penelitian serta menjadi bekal bagi penulis yang kelak akan terjun di dunia pendidikan.


(21)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat belajar

Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Minat termasuk faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar.

1. Pengertian Minat

Terdapat perbedaan antara minat dan motivasi, menurut Muda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006) minat adalah keinginan yang kuat atau kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu sedangkan motivasi adalah usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki.

Sardiman (2010) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan nya sendiri. Apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada suatau obyek (biasanya disertai dengan perasaan senang) karena itu merasa ada kepentingan dengan obyek tersebut.


(22)

commit to user

Slameto (2003) mengungkapkan bahwa minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Bernard dalam Sardiman (2010) mengungkapkan bahwa minat timbul tidak secara tiba – tiba/spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Marksheffel yang dikutip Bafadal (2005) memberikan pendapatnya mengenai minat adalah sebagai berikut:

1. Minat bukan hasil pembawaan manusia tetapi dapat dibentuk dan diusahakan , dipelajari dan dikembangkan.

2. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud – maksud tertentu untuk bertindak.

3. Secara sempit, minat diasosiasikan dengan keadaan sosial dan emosi seseorang.

4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat manusia.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa seseorang yang merasa tertarik dan senang pada suatu obyek sehingga berkeinginan untuk melakukan aktifitas yang berhubungan dengan obyek tersebut.


(23)

commit to user

Idealnya, seorang anak harus mempunyai minat untuk sesuatu agar ia belajar dengan sungguh – sungguh. Besar kecilnya minat akan sangat berpengaruh pada sikap seseorang terhadap suatu aktifitas.

2. Aspek-aspek minat

Hadis (2008) menjelaskan aspek-aspek yang terdapat dalam minat belajar meliputi, kemauan belajar, aktifitas belajar, perhatian dan perasaan senang. Penjelasan masing-masing tersebut sebagai berikut :

1. Perhatian

Perhatian erat kaitannya dengan minat individu. Bila individu telah mempunyai minat terhadap suatu objek, maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu timbul. Menurut Sagala (2009) perhatian dapat diartikan dua macam yaitu : 1) Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek, 2) perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatau aktifitas yang dilakukan. Dengan demikian minat yang ada pada individu menimbulkan perhatian individu tersebut untuk melakukan kegiatan yang dapat mendukung minatnya. Seperti halnya dengan mahasiswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi, akan menjadikan kegiatan belajar sebagai obyek kegiatan yang menjadi perhatiannya.


(24)

commit to user

2. Kemauan belajar

Kemauan bukanlah aktifitas maupun usaha kejiwaan, melainkan kekuatan atau kehendak untuk memilih dan merealisasi suatu tujuan yang merupakan pilihan diantara berbagai tujuan yang bertentangan. Pemilihan dan reaksi tujuan memerlukan suatu kekuatan yang disebut kemauan, dan kemauan itu bukan keinginan (Sagala, 2009).

Kemauan untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini lebih baik bila dibandingkan segala kegiatan yang tanpa maksud. Kemauan untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada dorongan untuk belajar, sehingga hasilnya tentu lebih baik (Sardiman, 2010).

Anak didik yang menunjukkan minat belajar yang tinggi, juga akan menunjukkan kemauan belajar yang tinggi. Faktor pencetus munculnya kemauan belajar yang tinggi pada diri anak didik adalah faktor sikap dan minat belajar yang tinggi. Anak didik tidak mungkin memiliki kemauan belajar yang tinggi jika tidak memiliki minat belajar yang tinggi pula (Hadis, 2008)

Apabila seseorang sudah menetapkan satu keputusan tentang minatnya untuk dikerjakan, maka akan timbul kemauan pada diri seseorang untuk bertindak dan melaksanakan keputusan itu.


(25)

commit to user

3. Perasaan senang

Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala – gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam bebagai taraf (Suryabrata, 2010).

Perasaan dapat diartikan sebagai pengalaman yang bersifat efektif, yang dihayati sebagai suka (pleasentness) atau ketidaksukaan (unpleasentness) yang timbul karena adanya perangsang-perangsang tertentu. Perangsang yang menyenangkan adalah perasaan yang disukai, yang diingini sehingga diusahakan untuk memperolehnya. Perasaan tersebut dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri (Sagala, 2009). Perasaan senang akan menimbulkan minat dan membentuk pengembangan sikap positif terhadap belajar, perasaan senang dan sikap positif itu memberikan semangat dan energi batin untuk berusaha semaksimal mungkin.

4. Aktifitas belajar

Sudjana (2009) mengatakan belajar adalah proses yang aktif. Aktifitas belajar yang dimaksud adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Piaget dalam Sardiman (2010) menerangkan


(26)

commit to user

bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Berpikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan.

Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tugas pengajar adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya, dalam hal ini anak didik harus lebih aktif dalam belajar. Jenis-jenis aktifitas belajar meliputi: Membaca, memperhatikan gambar, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, menulis cerita, mencatat, melakukan percobaan, memecahkan soal, bersemangat dan bergairah dalam belajar (Sardiman, 2010).

3. Faktor-faktor yang mendorong tumbuhnya minat

Menurut Hadis (2008), minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Objek belajar

Minat anak didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Maslow berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya.

2. Metode pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar, pengajar tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi sebaiknya


(27)

commit to user

menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik.

3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh pengajar

Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang digunakan oleh pengajar, seperti pendekatan kekuasaan, pendekatan ancaman, pendekatan kebebasan, pendekatan perubahan tingkah laku dan lain sebagainya.

4. Variasi mengajar

Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara pengajar dengan dengan anak didik. Kombinasi ketiga komponen secara terintegrasi akan meningkatkan perhatian anak didik, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar.

5. Media pembelajaran

Kerumitan bahan yang akan disampaikan pada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Jenis media diantaranya media auditio, media visual dan media audiovisual. 6. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia

Pengajar bukan merupakan satu – satunya sumber belajar. Agar hasil belajar yang dicapai optimal, kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi anak didik. Artinya kelas harus


(28)

commit to user

menyediakan berbagai sumber belajar misalnya buku pelajaran, alat peraga dan lain – lain.

7. Lingkungan belajar

Konsep lingkungan belajar meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan anak didik belajar. 4. Pengertian Belajar

Dave Meier dalam Yamin (2007) menjelaskan bahwa belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan dan kearifan menjadi keaktifan.

Hamalik (2009) mengungkapkan bahwa belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam ketrampilan, dan cita-cita. Belajar juga mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Sehingga Hilgard dan Bowner mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek dan pengalaman.

Gage (1984) dalam Sagala (2009) mengungkapkan bahwa belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Sedangkan Henry E.


(29)

commit to user

Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Kemudian Lester D. Crow mengemukakan belajar ialah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.

Hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan melalui aktifitas, praktik dan pngalaman. Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah bawaan sejak lahir seperti bakat, abilitas, dan intelegensi, sedangkan aspek lingkungan yang paling berpengaruh adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang menciptakan lingkungan yakni guru dan orang tua Faktor lainnya adalah aspek jasmaniah seperti penglihatan, pendengaran, biokimia, susunan saraf dan respon individu terhadap perangsang dengan berbagai kekuatan dan tujuannya (Hamalik, 2009).

5. Makna dan ciri belajar

Inti dari belajar yang dikemukakan oleh para ahli dilihat dari psikologi adalah adanya perubahan kematangan bagi anak didik sebagai akibat belajar sedangkan dilihat dari proses adalah adanya interaksi antara peserta didik dengan pendidik sebagai proses pembelajaran. Perubahan kematangan ini akibat dari adanya proses pembelajaran dan perubahan ini tampak pada perubahan tingkah laku yang dipengaruhi


(30)

commit to user

oleh ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari proses belajar. Secara singkat dari berbagai pandangan itu dalam Sagala (2009) dapat dirangkumkan bahwa yang dimaksud dengan perubahan dalam konteks belajar itu dapat bersifat fungsional atau struktural, material dan behavioral.

Setiap perilaku belajar tersebut selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik, antara lain seperti berikut :

1. Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, yang berpengaruh pada proses belajar selanjutnya.

2. Belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. 3. Belajar merupakaan kegiatan yang bertujuan, yaitu arah yang ingin

dicapai melalui proses belajar.

4. Belajar mnghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan keseluruhan tingkah laku secara integral.

5. Belajar adalah proses interaksi.

6. Belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada kompleks (Sagala, 2009).

Dari pembahasan tersebut ditegaskan bahwa ciri khas belajar adalah perubahan, yaitu belajar menghasilkan perubahan perilaku dalam diri peserta didik. Belajar menghasilkan perubahan perilaku yang secara relatif tetap dalam berpikir, merasa dan melakukan pada diri peserta didik.


(31)

commit to user

6. Prinsip belajar

Sagala (2009) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa prinsip belajar sebagaimana berikut ini :

1. Law of effect yaitu bila hubungan antara stimulus dengan respon terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan, maka hubungan ini diperkuat. Sebaliknya jika hubungan itu diikuti dengan perasaan tidak menyenangkan maka hubungan itu akan melemah. Jadi, hasil belajar akan diperkuat apabila menumbuhkan rasa senang atau puas. 2. Spread of effects yaitu reaksi emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru.

3. Law of exercise yaitu hubungan antar perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan sebaliknya hubungan itu melemahkan jika dipergunakan.

4. Law of readiness yaitu bila satuan-satuan dalam sistem syaraf telah siap berkonduksi. Dalam hubungan ini tingkah laku baru akan terjadi apabila yang belajar telah siap belajar.

5. Law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan.

6. Law of intencity yaitubelajar memberi makana yang dalam apabila diupayakan melalui kegiaatn yang dinamis.

7. Law of recency yaitu bahan yang baru dipelajari akan lebih mudah diingat.


(32)

commit to user

8. Fenomena kejenuhan yaitu suatu penyebab yang menjadi perhatian signifikan dalam dalam pembelajaran. Kejenuhan belajar adalah rentang waktu tertentu yang dipakai untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.

9. Belongingness yaitu keterikatan bahan yang dipelajari pada situasi belajar akan mempermudah berubahnya tingkah laku.

7. Fungsi minat dalam belajar

Mengutip dari Sri Winarni (2005), minat yang ada pada diri seseorang berperan penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan karena minat akan mendorong seseorang untuk berusaha dengan penuh semangat untuk mencapai tujuannya. Menurut L. Crow dan A. Crow (1989), minat bisa berhubungan dengan adanya gerak yang mendorong kita untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan ataupun bisa sebagai pengalaman yang efektif yang dirangsang untuk kegiatan sendiri. Selanjutnya Kurt Singer (1987) menyatakan bahwa minat adalah landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seseorang memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat mengerti dan mengingatnya.

Pendapat dari beberapa ahli diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa minat dapat menimbulkan kegairahan yang disertai kesenangan dan kemampuan untuk lebih memahami/menghadapi obyek tertentu. Hal ini berarti seseorang yang tidak berminat untuk melakukan suatu aktifitas, tidak memiliki dorongan dalam dirinya untuk melakukan


(33)

commit to user

aktifitas tersebut sehingga akan sulit baginya untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Dalam kegiatan belajar, minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan belajar tersebut. Bagi seseorang, belajar dengan perasaan yang tidak gembira akan membuat aktifitas belajar sangat berat. Dengan demikian dapat dijelaskan fungsi minat dalam belajar adalah sebagai pendorong untuk melakukan aktifitas belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

B. Pemanfaatan perpustakaan

Sekolah lanjutan berbeda dengan perguruan tinggi, untuk satu mata kuliah saja banyak buku ilmiah dan bahan bacaan yang harus dibaca mahasiswa. Di awal perkuliahan, seorang dosen biasanya menginformasikan buku- buku serta bahan bacaan yang wajib dan dianjurkan, sehingga mahasiswa harus segera mencari buku – buku tersebut entah di toko buku ataupun di perpustakaan.

Mohammad Edwar yang dikutip Ganda (2004) mengatakan bahwa buku memiliki peran yang sangat penting, buku dapat mewariskan pengetahuan bagi kehidupan.

1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan bukanlah sesuatu yang asing dikalangan masyarakat, karena sebagian masyarakat telah mengenal dan memanfaatkan perpustakaan. Terlebih lagi dikalangan civitas akademika, perpustakaan merupakan suatu sarana yang sering


(34)

commit to user

dimanfaatkan untuk memperoleh informasi dan menambah ilmu pengetahuan.

Sutarno (2006) mengungkapkan bahwa kata perpustakaan sendiri berasal dari kata pustaka, yang berarti : (1) kitab, buku – buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per- dan akhiran –an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti : (1) Kumpulan buku – buku bacaan, (2) bibliotek, (3) buku –buku kesusastraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI).

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku(non book material)yang diatur secara sistematis menurut turan tertentu (Bafadal, 2005)

Perpustakaan Nasional RI (2005) dalam Lasa (2007) mendefinisikan perpustakaan sebagai unit kerja yang memiliki sumber daya manusia sekurang-kurangnya seorang pustakawan, ruangan /tempat khusus, dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis dan misi perpustakaan yang bersangkutan serta dikelola menurut sistem tertentu untuk keperluan masyarakat penggunanya.

Kesimpulan dari beberapa uraian diatas adalah bahwa pada hakikatnya perpustakaan adalah sebuah tempat dimana disana terdapat berbagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses, baik itu berupa buku, koran, majalah, kaset dan vcd serta karya – karya ilmiah lainnya.


(35)

commit to user

2. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan

Sutarno (2006) mengungkapkan bahwa perpustakaan dalam segala bentuk dan jenisnya merupakan institusi yang bersifat ilmiah, informatif, edukatif, sehingga semua kegiatannya mengandung nilai dan unsur pembelajaran, penelitian, pembinaan, pengembangan , ilmu pengetahuan dalam rangka pencerahan dan pengayaan wawasan bagi pemiliknya.

Purwono dan Suharmini (2006) menjelaskan tentang fungsi perpustakaan, antara lain :

1. Fungsi penyimpanan, yaitu perpustakaan menjadi tempat atau sarana penyimpanan dan mengoleksi bahan pustaka cetak maupun non cetak.

2. Fungsi pendidikan, yaitu perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup.

3. Fungsi penelitian, yaitu perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai macam koleksi (informasi) untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh pemakai.

4. Fungsi informasi, yaitu perpustakaan berfungsi menyediakan informasi bagi pemakai yang disesuaikan dengan jenis perpustakaan.

5. Fungsi rekreasi kultural, yaitu perpustakaan berfungsi menyimpan khasanah budaya bangsa, sehingga dapat berperan


(36)

commit to user

meningkatkan apresiasi budaya dari masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan.

Tujuan perpustakaan adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi serta menjadi pusat pembelajaran (Sutarno, 2006). Sedangkan Andoyo (2007) dalam Supriyanto dan Muhsin (2008) mengatakan bahwa tujuan perpustakaan adalah membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap dan nilai hidup mahasiswa, dosen dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Lebih jauh menurut Supriyanto dan Muhsin (2008), perpustakaan sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Perpustakaan merupakan sumber belajar

2. Merupakan salah satu komponen sistem instruksional

3. Sumber untuk menunjang peningkatan kualitas dan pembelajaran

4. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi

Mengutip dari Badriah (2008), Lasa (2004) mengemukakan bahwa tujuan perpustakaan antara lain :

1. Membantu proses belajar mengajar 2. Melaksanakan pendidikan dasar

3. Mengembangkan minat baca untuk menciptakan kondisi belajar yang mandiri


(37)

commit to user

4. Memperluas kesempatan belajar bagi peserta didik

5. Membiasakan siswa mencari informasi sendiri di perpustakaan 6. Memperoleh bahan rekreasi yang sehat melalui bacaan

7. Mengembangkan minat siswa maupun guru dengan lebih memperdalam bidang tertentu melalui bacaan.

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Jenis – jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia pada umumnya tidak jauh berbeda dengan perpustakaan di negara – negara lain. Namun secara khusus setiap jenis perpustakaan mempunyai fungsi masing – masing, yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Fungsi perpustakaan nasional RI berbeda dengan perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi berbeda dengan perpustakaan dinas khusus.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama – sama dengan unit lain, turut melaksanakan tridarma perguruan tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayangkan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya (Purwono dan Suharmini, 2006). Sedangkan Sutarno (2006) menjelaskan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di perguruan tinggi, baik berbentuk universitas, akademi, sekolah tinggi, atau pun institut. Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka


(38)

commit to user

melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, meliputi pendidikan, penelitian/riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis 3. Menyediakan ruangan untuk pemakai

4. Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa informasi aktif bagi pemakai ( Purwono dan Sri Suharmini, 2006).

4. Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa

Pemanfaatan perpustakaan adalah proses mendayagunakan sarana belajar perpustakaan yang ada di lingkungan perguruan tinggi. Sebagai seorang mahasiswa harus memiliki berbagai ketrampilan dalam belajarnya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan perpustakaan.

Perpustakaan perguruan tinggi juga sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi kurang optimal (Sutarno, 2006). Namun kenyataannya jumlah mahasiswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar masih relatif sedikit, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman akan manfaat atau nilai – nilai positif yang dapat diperoleh dari perpustakaan. Selain itu rendahnya budaya gemar membaca yang turut berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan, mahasiswa yang memiliki budaya gemar


(39)

commit to user

membaca yang tinggi maka akan memenuhi kebutuhan membacanya tersebut dengan datang ke perpustakaan.

Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa. Mahasiswa bisa memanfaatkan manual library maupun electronic library. Hanya untuk sekedar membaca, meminjam buku, mencari literatur untuk karya ilmiah/skripsi, meminjam vcd, melakukan akses internet dengan adanyahot spot area

serta menggunakan jasa fotokopi (apabila ada). Hal-hal diatas diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran yang optimal sehingga diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar.

Badriah (2008) mengemukakan bahwa indikator – indikator yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan perpustakaan secara optimal oleh peserta didik adalah sebagai berikut : (1) Intensitas kunjungan mahasiswa ke perpustakaan, (2) Alasan kunjungan mahasiswa ke pepustakaan, (3) Pemanfaatan buku perpustakaan oleh mahasiswa, (4) Pemanfaatan perpustakaan yang dirasakan mahasiswa, (5) Pemanfaatan fasilitas perpustakaan yang tersedia, (6) Penilaian pelayanan perpustakaan.

C. Prestasi belajar

a. Pengertian prestasi

Secara harfiah kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestatie” yang berarti hasil usaha. Winkel (2009) yang mengemukakan bahwa prestasi merupakan bukti keberhasilan usaha.


(40)

commit to user

Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan suatu hasil dari kemampuan atau keterampilan dan sikap yang diperoleh seseorang melalui proses belajar.

b. Pengertian prestasi belajar

Winkel (2009) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah bukti keberhasilan belajar yang dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan..

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan (Sunarto, 2009).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan gambaran dari tingkat keberhasilan suatu proses belajar dalam periode waktu tertentu yang ditunjukkan dengan adanya perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal individu.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Hasil dalam kegiatan belajar diartikan sebagai kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasil belajar berfungsi untuk mengetahui tingkat


(41)

commit to user

kemajuan atau penguasaan yang telah dicapai. Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu (Ahmadi, 2004). Hal ini sejalan dengan Slameto (2003) bahwa faktor prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: faktor dalam yakni kondisi fisiologis atau jasmani dan psikologis yang meliputi: kecerdasan,bakat,minat, motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif serta faktor luar yakni faktor lingkungan dan instrumental, salah satunya adalah sarana,termasuk didalamnya penerangan, gedung, ventilasi yang baik. Disamping itu alat-alat pelajaran,perpustakaan yang lengkap juga merupakan faktor pendukung akan keberhasilan belajar seorang siswa.

Menurut Ahmadi (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal a. Faktor jasmaniah

b. Faktor psikologis, yang terdiri atas :

1) Faktor kematangan fisik maupun psikis (intelektif) yang meliputi faktor potensial dan kecakapan

2) Faktor non intelektif seperti sikap, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.


(42)

commit to user

2. Faktor eksternal

a. Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar

d. Faktor lingkungan spiritual keagamaan. d. Syarat agar peserta didik berhasil belajar

Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu anatara lain seperti dikemukakan berikut ini :

1) Kemampuan berpikir yang tinggi, hal ini ditandai dengan berpikir kritis, logis, sistematis dan obyektif

2) Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran (Interest Inventory)

3) Bakat dan minat khusus dapat dikembangkan sesuai potensinya 4) Menguasai salah satu bahasa asing, terutama bahasa Inggris 5) Stabilitas psikis

6) Kesehatan jasmani 7) Lingkungan yang tenang


(43)

commit to user

D. Hubungan Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar

Pada setiap kegiatan belajar mengajar pasti akan ditemukan anak didik yang malas berpartisipasi dan aktif berpartisipasi mengikuti pelajaran. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas belajar. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai minat karena minat merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan semangat belajar anak didik dalam rentang waktu tertentu (Djamarah, 2006).

Supriyanto dan Muhsin (2008) mengatakan bahwa tujuan perpustakaan adalah membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap dan nilai hidup mahasiswa, dosen dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Perpustakaan perguruan tinggi juga sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi kurang optimal (Sutarno, 2006).

Berdasarkan pendapat yang ada tersebut maka jelas bahwa minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mahasiswa yang akan berdampak pada prestasi belajarnya.


(44)

commit to user

E. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar

: yang diteliti : yang tidak diteliti Faktor internal

Sosial psikologis

jasmaniah

Faktor eksternal

Budaya Lingkungan Fisik

Spiritual

Fasilitas rumah Minat

Sikap

Emosi

Kebutuhan

Motivasi

Fasilitas belajar

Perhatian

Kemauan Belajar Perasaan senang Aktifitas belajar

Perpustakaan

Manual library

(buku,jurnal,karya tulis ilmiah,koran,majalah)

Electronic library

(vcd,internet,e-book)


(45)

commit to user

F. HIPOTESIS

Ada hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.


(46)

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2008) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain penelitian korelasional, yang bermaksud mencari hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa yang terdapat dalam populasi yang sama dengan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan pada satu saat atau sekali waktu (Alimul Hidayat, 2009).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Stikes Karya Husada Pare Kediri. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011.

C. Populasi Penelitian 1. Populasi target

Populasi target dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa D III Kebidanan yang mengunjungi perpustakaan STIKES Karya Husada Pare Kediri.


(47)

commit to user

2. Populasi aktua Popula tingkat I yan STIKES Kar

D. Sampel dan Tek 1. Sampel Pene

Sampel dipergunakan 2003). Besar Estimasi be

Keteranga N = Besa n = Besa d = tingka (Nursalam

2. Teknik Sam Sampli mewakili popul dalam penga sesuai denga sampling dal ktual

opulasi aktual dalam penelitian ini yaitu selur ang mengunjungi perpustakaan angkatan tahun arya Husada Pare Kediri yaitu sebanyak 98 ora

eknik Sampling enelitian

pel adalah bagian populasi terjangkau kan sebagai subjek penelitian melalui sampl sar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak besar sampel didapatkan dari (n re

gan:

sar populasi sar sampel

ngkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginka am, 2003)

ampling

pling adalah proses menyeleksi porsi dari popul populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara

gambilan sampel agar memperoleh sampel ya ngan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam

dalam penelitian ini menggunakan Simple random

eluruh mahasiswa hun 2010/2011 di orang mahasiswa.

kau yang dapat pling (Nursalam, yak 78 mahasiswa. representatif) :

nkan (0,05)

populasi untuk dapat ara yang ditempuh yang benar-benar am, 2003). Teknik random Sampling


(48)

commit to user

yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi (Alimul Hidayat, 2009). Dilakukan dengan menggunakan undian untuk mendapatkan jumlah sampel yang akan diteliti.

3. Kriteria Sampel a. Kriteria Inklusi

1) Mahasiswa tingkat I yang mengunjungi perpustakaan selama semester I

2) Bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi

1) Mahasiswa yang tidak melakukan kunjungan ke perpustakaan 2) Tidak bersedia menjadi responden

E. Identifikasi Variabel

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar mahasiswa D III kebidanan tingkat I (x1) dan pemanfaatan perpustakaan (x2).

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa.

c. Variabel pengganggu

1. Faktor internal : sikap, kebutuhan, dan motivasi mahasiswa untuk belajar dan memanfaatkan perpustakaan.

2. Faktor eksternal: kondisi atau keadaan perpustakaan yang tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa.


(49)

commit to user

F. Definisi Operasional

1. Variabel bebas (x1) : Minat belajar mahasiswa

Definisi : Minat belajar mahasiswa yang meliputi perhatian (perhatian langsung dengan panca indera dan perhatian tak langsung, penyelesaian tugas), kemauan belajar (membaca, mengingat, menambah ilmu pengetahuan), perasaan senang (ketertarikan pada mata kuliah, kerjasama dan sikap menghadapi keberhasilan) dan aktifitas belajar (kegiatan atau proses belajar baik di kelas maupun di luar kelas) yang dinyatakan dalam angket minat dengan skor nilai 30-120.

Alat ukur : Angket tentang minat belajar yang disebar kepada responden kemudian diisi dan diberikan alternatif sangat setuju, setuju,tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil angket dinilai kemudian diskor dan diinterpretasikan menggunakan skalalikert.

Skala variabel : interval

2. Variabel bebas (x2) : Pemanfaatan perpustakaan

Definisi : Pemanfaatan perpustakaan merupakan pendayagunaan perpustakaan baik manual library maupun electronic library dengan indikator : intensitas kunjungan mahasiswa ke perpustakaan (frekuensi waktu berkunjung mahasiswa ke perpustakaan), alasan kunjungan ke


(50)

commit to user

perpustakaan (tujuan mengunjungi perpustakaan, ketertarikan, kesadaran), pemanfaatan buku perpustakaan oleh mahasiswa (meminjam buku, mencari literatur seperti

text book/jurnal/karya tulis ilmiah, membaca di ruang baca yang telah disediakan), pemanfaatan perpustakaan yang dirasakan mahasiswa (menambah pengetahuan baru, peningkatan prestasi belajar, kemudahan referensi pustaka), pemanfaatan fasilitas perpustakaan yang tersedia(menggunakan jasa fotokopi dan melakukan akses internet atau menggunakan hotspot area) dan penilaian pelayanan perpustakaan (pelayanan pustakawan yang ramah dan sopan, pustakawan memiliki pengetahuan umum yang luas) yang dinyatakan dalam angket dengan skor nilai 30-120.

Alat Ukur : Angket tentang pemanfaatan perpustakaan yang disebar kepada responden kemudian diisi dan diberikan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil angket dinilai kemudian diskor dan diinterpretasikan menggunakan skalalikert.

Skala variabel : interval

3. Variabel terikat (y) : Prestasi belajar

Definisi : Mendokumentasikan lembar catatan IPK mahasiswa semester I STIKES Karya Husada Pare Kediri.


(51)

commit to user

Alat ukur : Prestasi belajar ini dapat diukur dari nilai hasil belajar (IPK) mahasiswa.

Skala variabel : interval G. Instrumentasi Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket/kuesioner untuk mengukur minat belajar mahasiswa dan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa. Angket yang digunakan adalah angket langsung dan telah disediakan alternatif jawaban.

1. Angket minat belajar

Pengukuran minat belajar ini menggunakan angket dengan skala

Likert dimana skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau dialaminya (Alimul Hidayat, 2009). Data yang terkumpul merupakan nilai hasil skor yang termasuk data skala interval. Angket yang digunakan memodifikasi dari angket model ARCS (Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction) Keller (1987). Angket model ARCS ini merupakan jenis angket yang digunakan untuk mengukur minat dan motivasi belajar. Angket ini memakai empat pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Angket ini disusun berdasarkan kisi-kisi yang berasal dari tinjauan teori tentang minat belajar yang telah valid dan reliabel sebanyak 30 pertanyaan. Kisi-kisi dari angket tersebut adalah sebagai berikut :


(52)

commit to user

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket minat belajar No. Unsur

minat

Indikator Pernyataan Jumlah

item positif negatif 1. 2. 3. 4. Perhatian Kemauan Perasaan senang Aktifitas belajar

- Perhatian langsung dengan pancaindera - Perhatian tak

langsung yaitu tanpa panca indera

- Penyelesaian tugas - Kemauan membaca - Kemauan

menambah ilmu pengetahuan

- Kemauan mengingat - Ketertarikan pada

mata kuliah

- Sikap menghadapi keberhasilan

- Kerjasama

- Kegiatan atau proses belajar di kelas atau di luar kelas

1,3,6,7,8 11,12 14,19,20 13,16,24 26,30 5,25 28,29 2,4,9 17,18,21 10,15,22,23 27 8 8 9 5


(53)

commit to user

Skor jawaban yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada empat alternatif jawaban, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Skor jawaban angket minat

Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan positif

Nilai Pernyataan Negatif

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat Tidak setuju

4 3 2 1

1 2 3 4

2. Angket pemanfaatan perpustakaan

Pengukuran pemanfaatan perpustakaan ini menggunakan angket dengan skala Likert dimana skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau dialaminya (Alimul Hidayat, 2009). Data yang terkumpul merupakan nilai hasil skor yang termasuk data skala interval. Pengukuran pemanfaatan perpustakaan ini menggunakan angket yang diadopsi dari angket Badriah (2008) dengan mengalami beberapa perubahan. Angket ini disusun berdasarkan kisi-kisi yang berasal dari tinjauan teori tentang pemanfaatan perpustakaan yang telah valid dan reliabel sebanyak 30 pertanyaan. Kisi-kisi dari angket tersebut adalah sebagai berikut :


(54)

commit to user

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket pemanfaatan perpustakaan

No. Indikator Pernyataan Jumlah

item positif negatif 1. 2. 3. 4. 5. 6 Intensitas kunjungan mahasiswa ke perpustakaan Alasan kunjungan ke perpustakaan

Pemanfaatan buku

perpustakaan oleh mahasiswa Pemanfaatan perpustakaan yang dirasakan mahasiswa Pemanfaatan fasilitas perpustakaan yang tersedia Penilaian pelayanan perpustakaan 1,2 3,6,7 9,11,12 10,13,14,17 18,21,22,24 27,28 -4,5,8,29 16,30 15 19,20,23 25,26 2 7 5 5 7 4

Total 18 12 30

Skor jawaban yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada empat alternatif jawaban, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4 Skor jawaban angket pemanfaatan perpustakaan

Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan positif

Nilai Pernyataan Negatif

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat Tidak setuju 4 3 2 1 1 2 3 4


(55)

commit to user

3. Prestasi belajar

Data yang diperoleh adalah nilai IPK yang termasuk data skala interval Cara pengambilan data prestasi belajar adalah peneliti datang ke bagian dokumentasi STIKES Karya Husada Pare Kediri kemudian mencatat nilai IPK mahasiswa DIII Kebidanan semester I angkatan 2010/2011. Prestasi belajar diukur dari nilai hasil belajar (IPK) mahasiswa dengan dengan nilai 2,00-4,00.

H. Uji validitas dan Reliabilitas data 1. Uji validitas

Alimul Hidayat (2009) menyatakan bahwa uji validitas dapat menggunakan rumusPearson Product Momentuntuk item soal angket dan soal tes, yaitu sebagai berikut:

 



 2 2 2 2 xy Y) ( -Y n X) ( -X n Y) X)( ( -XY n r Keterangan:

rxy : koefisien korelasi n : jumlah responden

∑ X : jumlah skor item ∑ Y : jumlah skor total (item)


(56)

commit to user

rxy ≥ ≤

pertany

2. Uji reliabilitas Uji reli menggunakan Alpha perlu di

σ 2 i  Sedangkan rum σ 2 t

 Rumus koefisi = Keterangan : n



2 i

2 t Agar di maka sebaikny

≥ rtabel : item pertanyaan valid, rxy ≤ anyaan tidak valid.

itas

reliabilitas soal angket dan tes menurut Arikunt kan rumus Alpha, yaitu sebagai berikut:

dicari varians tiap item dan varians totalnya.

N N ) X ( X 2 i 2 i

rumus varians totalnya:

N N ) X ( X 2 t 2 t

fisien alpha yaitu sebagai berikut:

=             

2

2 1 1 t i n n  

: reliabilitas instrumen

: banyak butir pertanyaan atau banyaknya soa : jumlah kuadrat  masing-masing item : kuadrat  total keseluruhan item

r diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran me knya jumlah responden untuk uji coba paling se

≥ ≤ rtabel : item

unto (2006) dapat

soal

mendekati normal ng sedikit 20 orang.


(57)

commit to user

Hasil-hasil uji coba ini kemudian digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang telah disusun tadi memiliki validitas dan reliabilitas (Notoatmodjo, 2002). Uji validitas dilakukan pada mahasiswa tingkat I program studi DIII kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri sebanyak 20 orang yang mana mahasiswa tersebut diluar sampel penelitian. Dari 33 pertanyaan tentang minat belajar yang telah di uji validitas menggunakan SPSS 16.0 for Windows didapatkan 30 pertanyaan yang valid. Pernyataan yang tidak valid adalah pernyataan nomor 14, 18, dan 27. Sedangkan untuk pertanyaan tentang pemanfaatan belajar dari 33 pertanyaan didapatkan 30 pertanyaan yang valid dan pernyataan yang tidak valid adalah pada pernyataan nomor 3, 8, dan 31. Kemudian soal tersebut diuji reliabilitasnya dan hasil untuk minat belajar rhitung =0, 940

dan untuk pemanfaatan perpustakaan rhitung = 0,939. Dengan demikian

angket tersebut reliabel karena rhitung > rtabel= 0,444.

I. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah:

a. Editing, yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada didalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan.


(58)

commit to user

b. Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden ke dalam kategori-kategori. Dilakukan dengan cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.

c. Tabulating, yaitu jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori jawaban dimasukkan ke dalam tabel (Narbuko dan Achmadi, 2003).

J. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji normalitas data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnovdengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi (Asymp.Sig>0.05) lebih besar dari 0,05 atau 5%. Kemudian dapat dilihat dari nilai Z, jika

Zhitung < Ztabeldengan demikian Hoditerima yang artinya data berdistribusi

normal (Priyatno, 2009). Proses uji normalitas data dibantu dengan menggunakanSPSS 16.0 for Windows.

2. Uji linearitas data

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows melaluiTest


(59)

commit to user

for Linearity di kurang dari 0,05

K. Analisis Data 1. Uji hipotesis

variabel Y Untuk independen de adalah denga sebagai berikut Keterangan : R : Korelasi a n : jumlah responde

∑ X : Variab

∑ Y : Variab Mengg kecil dari tabe hitung lebih be 2. Uji hipotesis

Anali bermaksud m dependen bila

dikatakan mempunyai hubungan yang linear 0,05 atau Asymp.Sig < 0,05 (Priyatno, 2009).

sis variabel X1 dengan variabel Y dan varia

ntuk menguji hipotesis hubungan antara dengan satu variabel dependen yang bentuk da gan menggunakan Korelasi Product Moment,

ikut :

n :

si antara variabel X dengan Y responden

iabel independen iabel dependen

Menggunakan taraf signifikansi 0,05 maka bila abel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi se h besar dari r tabel (rh >rt )maka Ha diterima (Sug

regresi ganda dua prediktor.

nalisis regresi ganda digunakan oleh penelit meramalkan bagaimana keadaan naik tur bila dua atau lebih variabel independen sebagai

ar bila signifikansi

variabel X2 dengan

ra satu variabel uk datanya interval

nt, dengan rumus

bila r hitung lebih pi sebaliknya bila r (Sugiyono,2009).

eliti, bila peneliti turunnya variabel gai faktor prediktor


(60)

commit to user

dimanipulasi akan dilakuka (Sugiyono, 200 a. Menghitun

garis yang persamaan mengguna

Ket: Y = Varia a = Konst b1, b2

X1, X2

Unt membuat dua predikt pada rumus

si atau dinaik turunkan nilainya. Jadi analisi kukan bila jumlah variabel independennya

2008).

hitung persamaan regresi ganda untuk atau gar ang menyatakan hubungan antara variabel-vari aan garis regresi yang mempunyai dua indepe unakan rumus berikut:

ariabel Terikat onstanta

= Koefisien Regresi = Variabel Bebas

ntuk menghitung harga-harga a, b1,b2 maka

buat tabel penolong untuk menghitung persamaa diktor. Kemudian dari tabel yang diperoleh ma umus berikut:

lisis regresi ganda ya minimal dua

garis regresi, yaitu variabel itu. Untuk ndependen variabel

ka terlebih dahulu aan regresi ganda maka dimasukkan


(61)

commit to user

Jika tela dimasukka 2008). b. Menghitun

dengan va

hubungan dihitung te

Ket: Ry = Koef a1 = Koef

a2 = Koef

∑ X1Y = J

∑ X2Y =

∑Y2= Jum

tidak maka F regresi de

elah didapatkan harga-harga a, b1, b2 m

sukkan pada rumus regresi dua prediktor dia

hitung koefisien korelasi ganda antara variabe variabel Y dengan menggunakan rumus:

Koefisien korelasi (r) yaitu angka yang men an variabel-variabel itu. Untuk mencari koe ung terlebih dahulu varian dari harga Y.

oefisien korelasi antara Y dengan X1dan X2

oefisien Prediktor X1

oefisien Prediktor X2

= Jumlah produk antara X1dan Y

= Jumlah produk antara X2dan Y

Jumlah kuadrat Y

Untuk mengetahui apakah harga Ry(1,2) itu

aka harus melakukan analisis regresi sehingga si dengan rumus berikut:

maka kemudian diatas (Sugiyono,

iabel X1 dan X2

enyatakan eratnya koefisien korelasi

itu signifikan atau gga diketahui harga


(62)

commit to user

Ket:

Fregresi: Harga F garis regresi

RKreg : Rerata kuadrat garis regresi

RKres : Rerata kuadrat residu (Hadi, 1987).

Tabel 3.5 Interpretasi Hasil Uji Korelasi

No. Parameter Nilai Interpretasi 1 Kekuatan korelasi (r) 0,00-0,199

0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat

2 Nilai p p < 0,05 terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) p > 0,05 tidak terdapat korelasi yang

bermakna (tidak signifikan)

3 Arah korelasi positif (+) searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya negatif (-) berlawanan arah, semakin

besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya


(63)

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada Penelitian yang telah dilaksanakan di STIKES Karya Husada Pare Kediri pada 8 Februari 2011 dengan judul hubungan minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar maka diperoleh hasil data sebagai berikut:

A. HASIL SKOR MINAT BELAJAR

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Angket Minat Belajar Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

No Skor

(30-120) Frekuensi

Persentase

(%) No

Skor

(30-120) Frekuensi

Persentase (%)

1 73 3 3,84 15 90 5 6,41

2 74 2 2,56 16 91 3 3,84

3 75 5 6,41 17 92 2 2,56

4 76 2 2,56 18 93 1 1,28

5 78 1 1,28 19 94 4 5,12

6 79 4 5,12 20 95 3 3,84

7 80 3 3,84 21 96 4 5,12

8 82 1 1,28 22 97 1 1,28

9 83 5 6,41 23 98 4 5,12

10 84 4 5,12 24 100 4 5,12 11 85 2 2,56 25 101 2 2,56 12 86 2 2,56 26 102 2 2,56 13 88 4 5,12 27 103 1 1,28 14 89 3 3,84 28 105 1 1,28

Total

78 100%

Rerata 88,23


(64)

commit to user

Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab skor 4 untuk seluruh pernyataan adalah 120 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk seluruh pernyataan adalah 30. Dari hasil skoring jawaban angket skor tertinggi adalah 105 dan skor terendah adalah 73 dengan rata-rata (mean) sebesar 88,23, median sebesar 89 ,modus sebesar 75, 83, 90 dan standar deviasi sebesar 8,829 .

B. HASIL SKOR PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Angket Pemanfaatan Perpustakaan Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

No. Skor (30-120)

Frekuensi Persentase (%)

No. Skor (30-120)

Frekuensi Persentase (%)

1. 77 2 2.56 14. 100 1 1.28

2. 83 4 5.12 15. 101 7 8.97

3. 85 1 1.28 16. 102 7 8.97

4. 87 1 1.28 17. 103 1 1.28

5. 88 2 2.56 18. 104 4 5.12

6. 91 3 3.84 19. 105 1 1.28

7. 92 1 1.28 20. 106 4 5.12

8. 93 3 3.84 21. 107 4 5.12

9. 94 4 5.12 22. 108 4 5.12

10. 95 1 1.28 23. 109 4 5.12

11. 96 2 2.56 24. 111 5 6.41

12. 97 4 5.12 25. 112 4 5.12

13 98 4 5.12

78 100 %

Total

Rerata 99,81

Sumber : Data Primer Februari 2011

Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab skor 4 untuk seluruh pernyataan adalah 120 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk seluruh pernyataan adalah 30. Dari hasil skoring jawaban angket skor tertinggi adalah 112 dan skor terendah adalah 77 dengan rata rata (mean)


(65)

commit to user

sebesar 99,81 , median sebesar 101, modus sebesar 101, 102 dan standar deviasi sebesar 8,704.

C. RANGKUMAN HASIL NILAI IPK

Tabel 4.3 Rangkuman Data Hasil Nilai Prestasi Belajar (IPK) Pada Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri

No. IPK Frekuensi Persentase

(%) No. IPK Frekuensi

Persentase (%) 1 2.33 1 1.28 15 3.17 8 10.3 2 2.50 1 1.28 16 3.21 2 2.56 3 2.54 2 2.56 17 3.25 2 2.56 4 2.71 1 1.28 18 3.29 8 10.3 5 2.75 1 1.28 19 3.33 3 3.84 6 2.79 1 1.28 20 3.38 3 3.84 7 2.83 5 6.41 21 3.42 3 3.84 8 2.88 2 2.56 22 3.46 3 3.84 9 2.92 5 6.41 23 3.50 4 5.12 10 2.96 1 1.28 24 3.54 3 3.84 11 3.00 3 3.84 25 3.63 4 5.12 12 3.04 2 2.56 26 3.67 1 1.28 13 3.08 6 7.69 27 3.71 1 1.28 14 3.14 1 1.28 28 3.83 1 1.28

Total 78

100% Rerata

3,18 Sumber : Data Sekunder Februari 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah 2,33, nilai tertinggi 3,83 dengan rata-rata (mean) IPK sebesar 3,18, median sebesar 3,17, modus sebesar 3,17 dan 3,29, dan standar deviasi sebesar 0,3056.


(66)

commit to user

D. UJI PRASYARAT ANALISIS

Uji prasyarat yang harus dipenuhi dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan linearitas data. Hasil perhitungan normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Uji Normalitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Variabel Jumlah sampel Nilai Z Sig (2-tailed) Keterangan Minat Belajar

Pemanfaatan Perpustakaan Prestasi Belajar

78 78

78

0,790 1,047

0,676

0,561 0,223

0,751

Normal

Normal

Normal

Berdasarkan tabel di atas, harga signifikasi hasil dibandingkan dengan α = 0,05 sehingga signifikasi (p > 0,05) dan berarti data berdistribusi normal. Harga signifikansi minat belajar, nilai p = 0,561 > 0,05, pemanfaatan perpustakaan mempunyai nilai p = 0,223 > 0,05 dan prestasi belajar mempunyai nilai p = 0,751 > 0,05 kesimpulannya data tersebut terdistribusi normal. Dilihat juga dari nilai Kolmogorov-Smirnov Z, nilai Zhitung dibandingkan harga Ztabel (1,960) adalah Zhitung < Ztabel


(67)

commit to user

2. Uji Linieritas

Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas Data Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I Program Studi DIII Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri

Variabel Jumlah sampel Nilai F Sig Minat Belajar dengan IPK

Pemanfaatan Perpustakaan dengan IPK

78 78

0,952 0,734

0,000 0,000

Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari nilai Fhitungdibandingkan harga

Ftabel (3,118) adalah Fhitung < Ftabel yang berarti Ho diterima berarti data

linier. Minat belajar dengan IPK mempunyai nilai 0,952 < 3,118 dan pemanfaatan perpustakaan dengan IPK mempunyai nilai 0,734 < 3,118 kesimpulannya data tersebut linear. Pada kedua data tersebut juga didapatkan nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 artinya terdapat hubungan yang linear.

E. ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik regresi berganda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:


(68)

commit to user

1. Koefisien KorelasiPearson(r)

Tabel 4.6. Hasil Uji Korelasi Pearson (r) Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri

IPK Minat Belajar Pemanfaatan Pepustakaan Pearson Correlation IPK Minat Belajar Pemanfaatan Pepustakaan 1,000 0,674 0,449 0,674 1,000 0,293 0,449 0,293 1,000 Sig. (1-tailed) IPK

Minat Belajar Pemanfaatan Pepustakaan . 0,000 0,000 0,000 . 0,005 0,000 0,005 . N IPK Minat Belajar Pemanfaatan Pepustakaan 78 78 78 78 78 78 78 78 78

Berdasarkan tabel di atas, koefisien korelasi antara minat belajar dan IPK sebesar 0,674 yang mendekati 1 maka terdapat hubungan yang positif kuat. Sedangkan koefisien korelasi antara pemanfaatan perpustakaan dan IPK sebesar 0,449 maka terdapat hubungan positif sedang. Dilihat dari nilai signifikansi 0,000<0,05 artinya ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri serta ada hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.


(69)

commit to user

2. AnalisisDeterminasi

Tabel 4.7. Hasil Analisis Determinasi Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri

Model

r

r

2 Adjusted

r

2

Std. Error of the estimate 1 0,723a 0,523 0,511 0,21385

Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R square (R2) sebesar 0,523 atau 52,3%. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan berpengaruh sebesar 52,3% terhadap prestasi belajar sedangkan sisanya sebesar 47,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang diluar penelitian.

3. Hasil Anova (Uji F)

Tabel 4.8. Hasil Uji Anova Minat Belajar dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri

Model Sum of

Squares df

Mean

Square Fhitung Sig. 1 Regression

Residual Total

3,766 3,430 7,195

2 75 77

1,883 0,046

41,172 0,000

Hasil yang didapat dari uji tersebut adalah Fhitung > Ftabel (41,172

>3,118) nilai signifikasi dalam tabel tersebut = 0,000, dimana sig < 0,05 artinya Ho ditolak maka ada hubungan antara minat belajar dan

pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.


(70)

commit to user

BAB V PEMBAHASAN

A. Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar

Berdasarkan pada perhitungan analisis data pada tabel 4.6 , nilai signifikansi hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar mempunyai nilai 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar. Nilai koefisien korelasi hubungan minat belajar dengan prestasi belajar sebesar 0,674 dimana hubungan tersebut merupakan hubungan positif yang kuat, Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai positif artinya terdapat korelasi positif dan searah yang bermakna signifikan. Minat belajar memiliki koefisien korelasi yang lebih tinggi dibandingkan pemanfaatan perpustakaan karena terdapat beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya minat itu sendiri yaitu objek belajar, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh pengajar, variasi mengajar, media

pembelajaran, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia, dan lingkungan belajar.

Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri Winarni (2005) yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar di SMPN 4 Surakarta tahun akademik 2004/2005. Faktor prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor dalam yakni kondisi fisiologis atau jasmani dan psikologis yang meliputi: kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif. Jika demikian minat belajar yang tinggi berpengaruh terhadap pembelajaran dan nantinya berdampak pada prestasi


(71)

commit to user

belajar yang baik sehingga mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang akan berdampak pula pada kemajuan bangsa untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

B. Hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar Berdasarkan pada perhitungan analisis data pada tabel 4.6, nilai signifikansi hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar adalah 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar. Sedangkan hubungan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,449 yang berarti hubungan positif sedang. Kenyataan bahwa jumlah mahasiswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar masih relatif sedikit, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman akan manfaat atau nilai – nilai positif yang dapat diperoleh dari perpustakaan. Selain itu rendahnya budaya gemar membaca turut berpengaruh terhadap keinginan mahasiswa untuk memanfaatkan perpustakaan, mahasiswa yang memiliki budaya gemar membaca yang tinggi maka akan memenuhi kebutuhan membacanya tersebut dengan datang ke perpustakaan. Padahal perpustakaan perguruan tinggi juga sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena tanpa

perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi

kurang optimal (Sutarno,2006). Untuk meningkatkan antusiasme mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan, pihak perpustakaan harus meningkatkan pelayanannya, menambah literatur atau kepustakaan yang update serta


(72)

commit to user

mempromosikan perpustakaan, misalnya melalui website dengan menyuguhkan profil serta daftar kepustakaan yang dimiliki perpustakaan..

Studi yang dilakukan oleh Badriah (2008) juga menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan sarana belajar perpustakaan dengan prestasi belajar yang diraih mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS tahun akademik 2007/2008. Berdasarkan penelitian ini pemanfaatan sarana belajar perpustakaan memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Pemanfaatan sarana belajar yang optimal oleh mahasiswa akan lebih mendukung mahasiswa dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa. Mahasiswa bisa memanfaatkan manual library maupun electronic library. Hanya untuk sekedar membaca, meminjam buku, mencari literatur untuk karya ilmiah/skripsi, melakukan akses internet dengan adanya hot spot area

serta menggunakan jasa fotokopi (apabila ada). Hal-hal diatas diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran yang optimal sehingga diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar.

C. Hubungan minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar

Berdasarkan pada perhitungan analisis data telah didapatkan hasil

Fhitung >Ftabel (41,172 >3,118) nilai signifikasi dalam tabel tersebut = 0,000,


(1)

commit to user

mempromosikan perpustakaan, misalnya melalui website dengan

menyuguhkan profil serta daftar kepustakaan yang dimiliki perpustakaan.. Studi yang dilakukan oleh Badriah (2008) juga menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan sarana belajar perpustakaan dengan prestasi belajar yang diraih mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS tahun akademik 2007/2008. Berdasarkan penelitian ini pemanfaatan sarana belajar perpustakaan memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Pemanfaatan sarana belajar yang optimal oleh mahasiswa akan lebih mendukung mahasiswa dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Banyak hal yang dapat

dimanfaatkan dari perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa.

Mahasiswa bisa memanfaatkan manual library maupun electronic library. Hanya untuk sekedar membaca, meminjam buku, mencari literatur untuk karya ilmiah/skripsi, melakukan akses internet dengan adanya hot spot area

serta menggunakan jasa fotokopi (apabila ada). Hal-hal diatas diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran yang optimal sehingga diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar.

C. Hubungan minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar

Berdasarkan pada perhitungan analisis data telah didapatkan hasil

Fhitung >Ftabel (41,172 >3,118) nilai signifikasi dalam tabel tersebut = 0,000,


(2)

dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar (IPK). Sedangkan pada nilai tabel determinan menunjukkan bahwa minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan berpengaruh sebesar 52,3% terhadap prestasi belajar. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa variasi prestasi belajar mahasiswa ditentukan oleh minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan sebesar 52,3% sedangkan sisanya sebesar 47,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang diluar penelitian meliputi kondisi fisiologis atau jasmani, kecerdasan, bakat, motivasi, emosi, faktor lingkungan dan instrumental. Slameto (2003) mengemukakan bahwa faktor prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: faktor dalam yakni kondisi fisiologis atau jasmani dan psikologis yang meliputi: kecerdasan bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif serta faktor luar yakni faktor lingkungan dan instrumental.

Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seseorang sangat

menentukan keberhasilannya dalam mencapai prestasi belajar, sedangkan bakat hanya bisa dikembangkan karena bakat merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang yang dibawanya sejak lahir, kemudian motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, sehingga apabila mahasiswa memiliki motivasi yang baik dan kuat maka hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Minat yang merupakan kecenderungan yang besar terhadap sesuatu, minat yang tinggi pada mata kuliah akan memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar mahasiswa. Emosi, sebagaimana kita ketahui bahwa dalam proses


(3)

commit to user

emosional dalam belajar maka akan mudah putus asa. Kemampuan kognitif yaitu kemampuan berfikir yang dimilki mahasiswa yang berkaitan erat dengan ingatan dan berpikir mahasiswa, hal ini tentu saja sangat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor lingkungan misalnya saja suhu, cuaca atau lingkungan keluarga yang berpengaruh langsung terhadap proses dan hasil belajar. Sedangkan faktor instrumental seperti kurikulum, program, sarana, dan tenaga pengajar yang merupakan faktor penting terhadap keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Salah satunya adalah sarana, termasuk didalamnya penerangan, gedung, ventilasi yang baik dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Disamping itu alat-alat pelajaran, perpustakaan yang lengkap juga merupakan faktor pendukung akan keberhasilan belajar seorang mahasiswa.

Perhitungan analisis regresi ganda pada data variabel minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa didapatkan arah regresi b1 sebesar 0,021 dan b2 sebesar 0,010 sedangkan konstanta a

sebesar 0,404. Dengan demikian bentuk hubungan tersebut dapat

digambarkan oleh y = a + b1.X1 + b2.X2, jadi y= 0,404+ 0,021.X1+ 0,010.X2.

Dari persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa bila suatu minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan masing-masing bertambah maka prestasi belajar juga akan bertambah sebesar konstanta 0,404. Sehingga hasil koefisien regresi ganda pada penelitian ini adalah apabila minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan semakin tinggi maka semakin baik pula prestasi


(4)

belajarnya. Maka dari pembahasan ini telah diketahui kedua variabel tersebut diatas memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar peserta didik.


(5)

commit to user

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan

perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dan

pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar serta minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan memiliki pengaruh sebesar 52,3 % terhadap prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri.

B. SARAN

1. Bagi Pendidik Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Pendidik mampu memberikan dukungan dalam bentuk motivasi kepada mahasiswa agar menumbuhkan minat belajarnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya berupa memberikan


(6)

baik dan memberi bimbingan khusus pada mahasiswa yang mempunyai prestasi rendah.

2. Bagi Perpustakaan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Perpustakaan STIKES Karya Husada Pare Kediri lebih

meningkatkan pelayanannya dan menambah jumlah literatur atau pustaka

yang up to date serta mempromosikan kelengkapan perpustakaan agar

mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan semakin meningkat.

3. Bagi Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Mahasiswa harus mempertahankan minat belajar yang telah baik dan lebih meningkatkan minatnya yaitu pada adanya hasrat dan keinginan berhasil untuk mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di akademik. Dengan minat belajar yang tinggi maka mahasiswa akan berusaha untuk mewujudkan keinginannya tersebut dengan lebih memanfaatkan sarana belajar yang ada.

4. Bagi Peneliti selanjutnya.

Diharapkan untuk mengkaji variabel lain yang mungkin belum

diteliti yaitu variabel yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa seperti motivasi, tingkat kecerdasan, bakat dan kemampuan kognitifnya.