commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja,
teratur dan
berencana dengan
maksud mengubah
atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah perguruan tinggi
sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, peserta didik belajar berbagai macam
hal. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adala usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Sedang pada pasal 45 1 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan
pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik. Santoso, 2007
commit to user Belajar dalam pendidikan formal, menunjukkan adanya perubahan
yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut
tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Minat termasuk faktor psikologis yang
mempengaruhi keberhasilan
mahasiswa dalam
belajar. Sebagaimana
pendapat Sardiman 2001 bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri – ciri atau arti sementara situasi
yang dihubungkan dengan keinginan – keinginan atau kebutuhannya sendiri. Apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya
sejauh apa
yang dilihatnya
itu mempunyai
hubungan dengan
kepentingannya sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat. Seperti yang diungkapkan oleh De Porter 2002
bahwa menciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberikan motivasi pada diri anda demi mencapai tujuan anda.
Mahasiswa dengan minat belajar yang tinggi diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang bagus, untuk mencapai tujuannya tersebut
seorang mahasiswa akan berusaha dengan menggunakan berbagai cara untuk menyalurkan minat belajarnya. Salah satunya dengan memanfaatkan
perpustakaan.
commit to user Para
akademisi perguruan
tinggi sering
mengatakan bahwa
perpustakaan merupakan jantungnya universitas, dan tidak jarang para politisi juga mengatakan bahwa keberadaan perpustakaan mencerminkan
tinggi rendahnya budaya suatu bangsa. Tidak ada kegiatan belajar di perguruan tinggi yang dapat dilaksanakan tanpa gudang bacaan atau dengan
kata lain perpustakaan. Dalam Badriah 2008 penulis dan sejarawan
Thomas Carlyle yang dikutip The Liang Gie 1998 menyatakan bahwa Universitas sejati dewasa ini adalah sebuah kumpulan buku the true
university of these day is a collection of books. Mohammad Edwar yang dikutip Ganda 2004 menjelaskan bahwa
buku memiliki peran yang sangat penting, buku dapat mewariskan pengetahuan bagi kehidupan. Namun demikian, walaupun telah dikatakan
bahwa buku berperan dalam kemajuan, peranan itu susah terwujud bila dalam perpustakaan perguruan tinggi tidak menyediakan buku – buku
tersebut atau buku yang disediakan merupakan terbitan tahun lama dan kurang up to date. Namun bisa juga disebabkan karena mahasiswa malas
membaca buku – buku yang disediakan perpustakaan. Penulis ingin melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta diatas
yakni apakah ada hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar.
commit to user
B. Rumusan Masalah