commit to user
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“ Adakah hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan
perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan
perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri.
2. Tujuan Khusus a. Mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri
b. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan
prestasi belajar mahasiswa tingkat I program studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri
c. Menganalisis
hubungan antara minat belajar dan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I program
studi kebidanan di STIKES Karya Husada Pare Kediri
commit to user
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang pendidikan khususnya mengenai minat belajar mahasiswa dan
pemanfaatan perpustakaan dalam mencapai prestasi belajar. 2.
Manfaat Aplikatif a.
Bagi institusi pendidikan Dengan diketahuinya hubungan antara minat belajar dan
pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa maka diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan
minat belajar mahasiswa dan mutu pelayanan perpustakaan. b.
Bagi mahasiswa Dapat lebih meningkatkan minat belajar dan motivasi
mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
c. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang bagaimana melakukan penelitian serta menjadi bekal bagi
penulis yang kelak akan terjun di dunia pendidikan.
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat belajar
Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Minat termasuk faktor psikologis yang
mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar.
1. Pengertian Minat
Terdapat perbedaan antara minat dan motivasi, menurut Muda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2006 minat adalah keinginan
yang kuat atau kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu sedangkan motivasi adalah usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau
sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki.
Sardiman 2010 berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
sementara suatu situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan nya sendiri. Apa yang dilihat seseorang sudah
tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai
hubungan dengan
kepentingannya sendiri.
Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada suatau obyek biasanya disertai dengan perasaan senang karena
itu merasa ada kepentingan dengan obyek tersebut.
commit to user Slameto 2003 mengungkapkan bahwa minat adalah satu rasa
lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu
hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Bernard dalam Sardiman 2010 mengungkapkan bahwa minat timbul tidak secara tiba – tibaspontan melainkan timbul akibat dari
partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Marksheffel yang dikutip Bafadal
2005 memberikan pendapatnya mengenai minat adalah sebagai berikut:
1. Minat bukan hasil pembawaan manusia tetapi dapat dibentuk dan diusahakan , dipelajari dan dikembangkan.
2. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud – maksud tertentu untuk bertindak.
3. Secara sempit, minat diasosiasikan dengan keadaan sosial dan emosi seseorang.
4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat manusia.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa seseorang yang
merasa tertarik dan senang pada suatu obyek sehingga berkeinginan untuk melakukan aktifitas yang berhubungan dengan obyek tersebut.
commit to user Idealnya, seorang anak harus mempunyai minat untuk sesuatu
agar ia belajar dengan sungguh – sungguh. Besar kecilnya minat akan sangat berpengaruh pada sikap seseorang terhadap suatu aktifitas.
2. Aspek-aspek minat
Hadis 2008 menjelaskan aspek-aspek yang terdapat dalam minat belajar meliputi, kemauan belajar, aktifitas belajar, perhatian dan
perasaan senang. Penjelasan masing-masing tersebut sebagai berikut : 1.
Perhatian Perhatian erat kaitannya dengan minat individu. Bila
individu telah mempunyai minat terhadap suatu objek, maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara
otomatis perhatian itu timbul. Menurut Sagala 2009 perhatian dapat diartikan dua macam yaitu : 1 Perhatian adalah pemusatan
tenagakekuatan jiwa tertuju pada suatu objek, 2 perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatau aktifitas yang
dilakukan. Dengan demikian minat yang ada pada individu menimbulkan
perhatian individu
tersebut untuk
melakukan kegiatan yang dapat mendukung minatnya. Seperti halnya dengan
mahasiswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi, akan menjadikan kegiatan belajar sebagai obyek kegiatan yang menjadi
perhatiannya.
commit to user 2.
Kemauan belajar Kemauan bukanlah aktifitas maupun usaha kejiwaan,
melainkan kekuatan atau kehendak untuk memilih dan merealisasi suatu tujuan yang merupakan pilihan diantara berbagai tujuan yang
bertentangan. Pemilihan dan reaksi tujuan memerlukan suatu kekuatan yang disebut kemauan, dan kemauan itu bukan keinginan
Sagala, 2009. Kemauan untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan,
ada maksud untuk belajar. Hal ini lebih baik bila dibandingkan segala kegiatan yang tanpa maksud. Kemauan untuk belajar berarti
pada diri anak didik itu memang ada dorongan untuk belajar, sehingga hasilnya tentu lebih baik Sardiman, 2010.
Anak didik yang menunjukkan minat belajar yang tinggi, juga akan menunjukkan kemauan belajar yang tinggi. Faktor
pencetus munculnya kemauan belajar yang tinggi pada diri anak didik adalah faktor sikap dan minat belajar yang tinggi. Anak didik
tidak mungkin memiliki kemauan belajar yang tinggi jika tidak memiliki minat belajar yang tinggi pula Hadis, 2008
Apabila seseorang sudah menetapkan satu keputusan tentang minatnya untuk dikerjakan, maka akan timbul kemauan
pada diri seseorang untuk bertindak dan melaksanakan keputusan itu.
commit to user 3.
Perasaan senang Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat
subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala – gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam bebagai taraf Suryabrata, 2010. Perasaan dapat diartikan sebagai pengalaman yang bersifat
efektif, yang
dihayati sebagai
suka pleasentness
atau ketidaksukaan
unpleasentness yang
timbul karena
adanya perangsang-perangsang tertentu. Perangsang yang menyenangkan
adalah perasaan yang disukai, yang diingini sehingga diusahakan untuk memperolehnya. Perasaan tersebut dapat diartikan sebagai
suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda
dengan keadaan atau nilai dalam diri Sagala, 2009. Perasaan senang akan menimbulkan minat dan membentuk pengembangan
sikap positif terhadap belajar, perasaan senang dan sikap positif itu memberikan semangat dan energi batin untuk berusaha semaksimal
mungkin. 4.
Aktifitas belajar Sudjana 2009 mengatakan belajar adalah proses yang
aktif. Aktifitas belajar yang dimaksud adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Piaget dalam Sardiman 2010 menerangkan
commit to user bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa
perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Berpikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan.
Anak didik
dipandang sebagai
organisme yang
mempunyai potensi untuk berkembang. Tugas pengajar adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
mengembangkan bakat dan potensinya, dalam hal ini anak didik harus lebih aktif dalam belajar. Jenis-jenis aktifitas belajar
meliputi: Membaca, memperhatikan gambar, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat,
menulis cerita,
mencatat, melakukan
percobaan, memecahkan
soal, bersemangat
dan bergairah dalam belajar Sardiman, 2010.
3. Faktor-faktor yang mendorong tumbuhnya minat
Menurut Hadis 2008, minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Objek belajar Minat anak didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan
sesuai dengan kebutuhan anak didik. Maslow berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait
dengan kebutuhannya. 2. Metode pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, pengajar tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi sebaiknya
commit to user menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran
tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik. 3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh pengajar
Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang digunakan oleh pengajar, seperti pendekatan kekuasaan,
pendekatan ancaman,
pendekatan kebebasan,
pendekatan perubahan tingkah laku dan lain sebagainya.
4. Variasi mengajar Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar
mengajar meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran dan
variasi dalam interaksi antara pengajar dengan dengan anak didik. Kombinasi ketiga komponen secara terintegrasi akan
meningkatkan perhatian anak didik, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar.
5. Media pembelajaran Kerumitan bahan yang akan disampaikan pada anak didik
dapat disederhanakan dengan bantuan media. Jenis media diantaranya media auditio, media visual dan media audiovisual.
6. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia Pengajar bukan merupakan satu – satunya sumber belajar.
Agar hasil belajar yang dicapai optimal, kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi anak didik. Artinya kelas harus
commit to user menyediakan berbagai sumber belajar misalnya buku pelajaran,
alat peraga dan lain – lain. 7. Lingkungan belajar
Konsep lingkungan belajar meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk
mengemas pembelajaran
dan mengatur
bimbingan belajar sehingga memudahkan anak didik belajar.
4. Pengertian Belajar
Dave Meier dalam Yamin 2007 menjelaskan bahwa belajar adalah
proses mengubah
pengalaman menjadi
pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan dan
kearifan menjadi keaktifan. Hamalik 2009 mengungkapkan bahwa belajar meliputi tidak
hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam ketrampilan,
dan cita-cita. Belajar juga mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya
pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Sehingga
Hilgard dan
Bowner mendefinisikan
belajar sebagai
perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek dan pengalaman. Gage 1984 dalam Sagala 2009 mengungkapkan bahwa belajar
adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Sedangkan Henry E.
commit to user Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung
dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap
suatu perangsang tertentu. Kemudian Lester D. Crow mengemukakan belajar
ialah upaya
untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
Hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan melalui aktifitas, praktik dan
pngalaman. Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah bawaan sejak lahir seperti
bakat, abilitas, dan intelegensi, sedangkan aspek lingkungan yang paling berpengaruh adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang
menciptakan lingkungan yakni guru dan orang tua Faktor lainnya adalah aspek jasmaniah seperti penglihatan, pendengaran, biokimia,
susunan saraf dan respon individu terhadap perangsang dengan berbagai kekuatan dan tujuannya Hamalik, 2009.
5. Makna dan ciri belajar
Inti dari belajar yang dikemukakan oleh para ahli dilihat dari psikologi adalah adanya perubahan kematangan bagi anak didik sebagai
akibat belajar sedangkan dilihat dari proses adalah adanya interaksi antara peserta didik dengan pendidik sebagai proses pembelajaran.
Perubahan kematangan ini akibat dari adanya proses pembelajaran dan perubahan ini tampak pada perubahan tingkah laku yang dipengaruhi
commit to user oleh ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari proses belajar. Secara
singkat dari berbagai pandangan itu dalam Sagala 2009 dapat dirangkumkan bahwa yang dimaksud dengan perubahan dalam konteks
belajar itu dapat bersifat fungsional atau struktural, material dan behavioral.
Setiap perilaku belajar tersebut selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik, antara lain seperti berikut :
1. Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, yang berpengaruh pada proses belajar
selanjutnya. 2. Belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual.
3. Belajar merupakaan kegiatan yang bertujuan, yaitu arah yang ingin dicapai melalui proses belajar.
4. Belajar mnghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan keseluruhan tingkah laku secara integral.
5. Belajar adalah proses interaksi. 6. Belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada
kompleks Sagala, 2009. Dari pembahasan tersebut ditegaskan bahwa ciri khas belajar
adalah perubahan, yaitu belajar menghasilkan perubahan perilaku dalam diri peserta didik. Belajar menghasilkan perubahan perilaku yang secara
relatif tetap dalam berpikir, merasa dan melakukan pada diri peserta didik.
commit to user
6. Prinsip belajar
Sagala 2009 mengungkapkan bahwa terdapat beberapa prinsip belajar sebagaimana berikut ini :
1. Law of effect yaitu bila hubungan antara stimulus dengan respon terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan, maka hubungan ini
diperkuat. Sebaliknya jika hubungan itu diikuti dengan perasaan tidak menyenangkan maka hubungan itu akan melemah. Jadi, hasil
belajar akan diperkuat apabila menumbuhkan rasa senang atau puas. 2. Spread of effects yaitu reaksi emosional yang mengiringi kepuasan
itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru.
3. Law of exercise yaitu hubungan antar perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan sebaliknya hubungan itu
melemahkan jika dipergunakan. 4. Law of readiness yaitu bila satuan-satuan dalam sistem syaraf telah
siap berkonduksi. Dalam hubungan ini tingkah laku baru akan terjadi apabila yang belajar telah siap belajar.
5. Law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan.
6. Law of intencity yaitubelajar memberi makana yang dalam apabila diupayakan melalui kegiaatn yang dinamis.
7. Law of recency yaitu bahan yang baru dipelajari akan lebih mudah diingat.
commit to user 8. Fenomena kejenuhan yaitu suatu penyebab yang menjadi perhatian
signifikan dalam dalam pembelajaran. Kejenuhan belajar adalah rentang waktu tertentu yang dipakai untuk belajar, tetapi tidak
mendatangkan hasil. 9. Belongingness yaitu keterikatan bahan yang dipelajari pada situasi
belajar akan mempermudah berubahnya tingkah laku.
7. Fungsi minat dalam belajar
Mengutip dari Sri Winarni 2005, minat yang ada pada diri seseorang berperan penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan
karena minat akan mendorong seseorang untuk berusaha dengan penuh semangat untuk mencapai tujuannya. Menurut L. Crow dan A. Crow
1989, minat bisa berhubungan dengan adanya gerak yang mendorong kita untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan
ataupun bisa sebagai pengalaman yang efektif yang dirangsang untuk kegiatan sendiri. Selanjutnya Kurt Singer 1987 menyatakan bahwa
minat adalah landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seseorang memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat
mengerti dan mengingatnya. Pendapat dari beberapa ahli diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa minat dapat menimbulkan kegairahan yang disertai kesenangan dan kemampuan untuk lebih memahamimenghadapi obyek tertentu.
Hal ini berarti seseorang yang tidak berminat untuk melakukan suatu aktifitas, tidak memiliki dorongan dalam dirinya untuk melakukan
commit to user aktifitas tersebut sehingga akan sulit baginya untuk memperoleh hasil
yang memuaskan. Dalam kegiatan belajar, minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan belajar tersebut.
Bagi seseorang, belajar dengan perasaan yang tidak gembira akan membuat aktifitas belajar sangat berat. Dengan demikian dapat
dijelaskan fungsi minat dalam belajar adalah sebagai pendorong untuk melakukan aktifitas belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar
yang optimal.
B. Pemanfaatan perpustakaan