Selulosa Nata de Coco

Buah Alpukat Persea Americana Mill memiliki senyawa fitokimia non gizi yang berkhasiat yaitu glutation. Glutation merupakan antioksidan kuat pengusir beragam penyakit kanker, khususnya penyakit kanker mulut dan tenggorokan serta mencegah serangan jantung Harry, 2002.

2.3 Selulosa

Selulosa merupakan material yang secara alamiah terdapat pada kayu, kapas, rami serta tumbuhan lainnya. Selulosa pertama kali diisolasi dari kayu pada tahun 1885 oleh Charles F. Cross dan Edward Bevan di Jodrell Laboratory of Royal Botanic Gardens, Kew, London. Tetapi pada tahun 1913, Dr Jacques Branenberger yang mengembangkan film tipis selulosa transparan sebagai produk komersial di pabrik La Cellophane SA, Bezons, Prancis Hoenich,2006. Selulosa merupakan polimer β – glukosa dengan ikatan β – 1,4- antara unit-unit glukosa. Selulosa merupakan material penyusun jaringan tumbuhan dalam bentuk campuran polimer homolog dan biasanya terdapat bersama-sama dengan polisakarida lainnya serta lignin dalam jumlah bervariasi Hart,1990. Pemeriksaan selulosa dengan sinar X menunjukkan bahwa selulosa terdiri dari rantai linear unit selobiosa yang oksigen cincinnya berselang-seling dengan posisi “ kedepan” dan “ kebelakang”. Molekul linear ini mengandung rata-rata 5000 unit glukosa, beragregasi menghasilkan fibril yang terikat bersama oleh ikatan hydrogen diantara hidroksil-hidroksil pada rantai yang bersebelahan Hart,1990. Walaupun manusia dan hewan lain dapat mencerna pati dan glikogen, mereka tidak dapat mencerna selulosa. Satu-satunya perbedaan kimia antara pati dan selulosa adalah stereokimia tautan glikosidik, tepatnya stereokimia pada C – 1 dari setiap unit glukosa Hart, dkk, 2003. Sistem pencernaan manusia mengandung enzim yang dapat mengkatalisis hidrolisis ikatan α – glikosidik, tetapi tidak mengandung enzim yang diperlukan untuk menghidrolsis ikatan β – glikosidik. Namun banyak bakteri yang mengandung β – glikokinase yang dapat menghidrolisis selulosa Hart,dkk.2003. Universitas Sumatera Utara Adapun struktur dari selulosa adalah sebagai berikut : Gambar 2 Selulosa

2.4 Nata de Coco

Nata de coco pertama kali berasal dari Filipina. Nata diambil dari nama tuan Nata yang berhasil menemukan nata de coco dan mulai diperkenalkan secara luas ke masyarakat. Di Indonesia nata de coco mulai dikenal tahun 1973 dan dikembangkan tahun 1975. Namun demikian nata de coco mulai kenal oleh masyarakat secara luas dipasaran pada tahun 1981 Sutarminingsih, 2004. Menurut penelitian dari Balai Mikrobiologi Puslitbang Biologi LIPI, didalam 100 gr nata de coco terkandung nutrisi kalori 146 kal, lemak 0,2 , karbohidrat 36,1 mgr, kalsium 12 mgr, pospor 2 mgr, besi 0,5 mgr dan air sekitar 80 . Warisno, 1999. Gambar 3 Nata de coco Universitas Sumatera Utara Produk nata de coco aman dikonsumsi oleh siapa saja karena nata de coco tidak akan menyebabkan kegemukan sehingga sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan. Keunggulan lain dari produk nata de coco karena memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. hhtp inacofood, wordpress.com 2008. Nata de coco yang diperlukan dari hasil permentasi mempunyai sifat fisik yang unggul daripada selulosa yang diperoleh secara alami seperti poli fungsional, hidrofilik dan biokompatibel Yuniarti, 2010. Pada proses permentasi ini bakteri Acetobacter xylinum mengubah glukosa membentuk selulosa melalui jalur pentosa posfat seperti pada gambar 4 Lehninger, 1975. Glukosa Glukosa 6 pospat Glukosa heksokinase Glukokinase UDP Glukosa Pirofosforilase Glukosa 1 pospat Gambar 4 Jalur Pentosafosfat UDP Nata de coco Selulosa S l l UDP Glukosa Dari jalur diagram diatas dapat dilihat bahwa glukosa dimetabolisme oleh berbagai inzim yang ada dalam struktur air kelapa membentuk polimer selulosa, UDP glukosa pirofosforilase dan prekursor sintesis selulosa. Dan polimerisasi glukosa ini terjadi dalam media ekstraseluler dari sentesis selulosa Yuniarti, 2010. Universitas Sumatera Utara 2.5 Acetobacter Xylinum 2.5.1 Morfologi