BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu dengan memberikan gambaran secara sistematis dan akurat tentang pergeseran kata sapaan pada masyarakat Angkola
di Kota Padangsidimpuan. Menurut Moleong 2010:6, penelitian kualitatif adalah upaya untuk
menyajikan dunia sosial dan perspektifnya dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Peranan penting tentang konsep, perilaku,
persepsi, dan persoalan tentang manusia harus dimunculkan dalam penelitian kualitatif serta dideskripsikan secara rinci untuk menemukan gambaran yang utuh
tentang penggunaan bahasa dalam masyarakat tutur. Penelitian berupaya untuk membuktikan dan menemukan kebenaran yang diperoleh secara rinci dari lapangan
agar dapat menafsirkan fenomena yang terjadi dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut Suparlan 1994:3 pendekatan kualitatif sering juga dinamakan pendekatan humanistik karena di dalam pendekatan ini cara pandang, cara hidup,
selera ataupun emosi dan keyakinan dari warga masyarakat yang diteliti sesuai dengan masalah yang diteliti dan juga termasuk data yang harus dikumpulkan.
Sedangkan Creswell dalam hamid 2008:8 mendefenisikan pendekatan kualitatif sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah
Universitas Sumatera Utara
manusia, berdasarkan pada penciptaan gambar holistik yang dibentuk dengan kata- kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah
latar ilmiah. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut dapat berasal dari wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi ataupun dokumen resmi lainnya.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Padangsidimpuan. Dari enam Kecamatan yang ada di Kota Padangsidimpuan hanya dua Kecamatan yang dijadikan sebagai
lokasi penelitian, yakni Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dan Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Ada dua kelurahan yang dipilih sebagai lokasi penelitian
untuk masing-masing Kecamatan, yaitu Kelurahan Ujung Padang dan Kelurahan Wek V. Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kelurahan Timbangan dan Kelurahan
Sadabuan. Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Keempat kelurahan tersebut dijadikan sebagai lokasi penelitian, sebab adanya suku lain seperti suku Jawa, Minang, Nias
yang bermukim di daerah tersebut, kemudian karena adanya penggunaan bahasa lain selain bahasa Angkola dan melalui pengamatan penulis kata sapaan yang paling
banyak bergeser adalah di dua kecamata tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga minggu, yaitu pada 8 Maret 2012 sampai 1 April 2012.
3.3 Data dan Sumber Data
Menurut Sitanggang 2004 : 146 data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar analisis atau pemecahan masalah. Sumber adalah
informasi yang berasal dari orang, televisi, berita dan lain-lain Sitanggang, 2004:728. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
3.3.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini merupakan data lisan yang berupa tuturan kata sapaan yang dituturkan oleh informan baik itu melalui wawancara ataupun dari
pengamatan berpartisipasi yang dilakukan di lapangan.
3.3.2 Data Sekunder
Untuk memperkuat data primer dalam penelitian ini diperlukan juga adanya data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perpustakaan, yang
mencakup buku-buku, disertasi, tesis, jurnal, tulisan-tulisan, dokumen resmi yang berkenaan dengan masyarakat Angkola.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode danTeknik Pengumpulan Data
Setelah memiliki surat izin penelitian, langkah selanjutnya adalah proses pengumpulan data. Menurut Suparlan dalam Patilima 2005:17, metode penelitian
yang umumnya digunakan adalah metode observasi, metode pengamatan
berpartisipasi dan metode wawancara. Pada tahap pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tiga metode tiga metode, yaitu metode observasi, metode pengamatan
berpartisipasi dan metode wawancara sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh secara akurat, menyeluruh, dan terpercaya. Metode observasi mengaplikasikan teknik
catat, rekam. Metode pengamatan berpartisipasi menerapkan teknik rekaman melalui samaran dan pancingan, serta metode wawancara menerapkan teknik tanya-jawab.
1.5.3 Metode Observasi
Metode observasi dilaksanakan untuk memperoleh data dari berbagai sumber. Sumber tersebut diperoleh dari hasil penelitian, catatan-catatan, keterangan
masyarakat, dan berbagai sumber tertulis lainnya. Selain dilakukan dengan pengumpulan bahan-bahan tertulis, dan perekaman, observasi juga dilakukan dengan
pencatatan hal-hal yang dianggap penting pada saat proses pengamatan terhadap objek yang diteliti. Catatan ini digunakan sebagai pedoman ketika analisis data
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.4 Metode Pengamatan Berpartisipasi
Metode pengamatan berpartisipasi digunakan untuk memperoleh data secara langsung, faktual dan otentik tentang beberapa perilaku nyata berbahasa. Metode ini
digunakan pada beberapa lokasi pemakaian bahasa, yaitu rumah, pasar. Perolehan data dilakukan dengan teknik samaran dan pancingan. Dengan teknik ini, peneliti
mengamati subjek secara sistematis tersebut berada dalam keadaan seolah-olah tidak sedang diteliti paradox observer sehingga data yang diperoleh adalah data alamiah,
bukan data yang dibuat-buat. Keterlibatan peneliti secara langsung pada masyarakat memungkinkan peneliti
memperoleh data kualitatif secara lengkap, akurat dan menyeluruh.
1.5.5 Metode Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara takterstruktur. Data melalui wawancara digunakan untuk mendukung data yang
diperoleh melalui pengamatan berpartisipasi. Terkait dengan aspek yang diteliti, peneliti menyiapkan pedoman wawancara
untuk tiga orang narasumber. Ketiga orang narasumber tersebut mewakili unsur masyarakat yang mengetahui selukbeluk, perkembangan, dan penggunaan bahasa
Angkola. Narasumber yang terpilih ini terdiri dari 1 orang pejabat dalam pemerintahan, 1 orang tokoh adat, dan 1 orang tokoh masyarakat. Kriteria
narasumber laki-laki atau perempuan, usia antara 35 sampai 65 tahun, lahir dan besar
Universitas Sumatera Utara
di desanya, sehat jasmani dan rohani tidak gila, dapat berbahasa Indonesia Mahsun, 1995:106. Instrumen yang digunakan pada saat wawancara berlangsung adalah buku,
alat tulis, dan alat rekam. Proses wawancara dilakukan secara bersemuka dengan teknik tanya-jawab.
Wawanacara digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang hubungan kebahasaan dengan lingkungan komunitas Angkola. Pada saat proses wawancara
berlangsung, peneliti sudah menyiapkan alat rekam untuk merekam seluruh hasil wawancara.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, pengamatan berpartisipasi dan wawancara akan dianalisis secara kualitatif. Adapun tahapan analisis kualitatif dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengklasifikasikan hasil rekaman berdasarkan ranah pengamatan dengan
menggunakan teori ranah penggunaan bahasa dan etnografi komunikasi dari Fishman dan Hymes.
b. Mentranskripsikan hasil rekaman ke dalam bentuk tulisan. c. Menabulasikan hasil-hasil pergeseran kata sapaan yang telah didapat dari
penelitian sesuai dengan ranah penelitian dalam bentuk tabel dan deskripsi. d. Mendeskripsikan faktor-faktor apa yang menyebabkan pergeseran kata sapaan
pada masyarakat Angkola di Kota Padangsidimpuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN
4.1 Sejarah Singkat Kota Padangsidimpuan