ranah kerja kata sapaan yang sering digunakan adalah kata sapaan bapak dan ibu, dan pada ranah agama kata sapaan yang sering digunakan adalah ustadz dan mualimah.
Jadi oleh sebab itu penulis hanya meneliti pada tiga ranah penelitian yaitu ranah keluarga, ketetanggan dan ranah transaksi sebab pada ketiga ranah tersebut kata
sapaan yang digunakan lebih bervariatif.
2.2.4 Etnografi Komunikasi
Etnografi komunikasi, ketika pertama sekali dikemukakan oleh Hymes 1974 dengan istilah etnografi wicara ethnography of speaking, adalah salah satu
ancangan yang dapat digunakan di dalam penelitian hubungan bahasa dengan masyarakat. Kajian etnografi komunikasi melingkupi persoalan bagaimana
komunikasi yang berlangsung pada komunitas tutur speech community terpola dan terorganisasi sebagai sistem peristiwa komunikatif dan bagaimana sistem-sistem itu
berinteraksi dengan sistem-sistem lain. Untuk itu, dalam teori etnografi komunikasi diasumsikan bahwa penggunaan bahasa dalam suatu komunitas adalah peristiwa tutur
speech event yang dipengaruhi oleh sistem sosial dan sistem budaya komunitas tersebut. Situasi penggunaan bahasa pada suatu komunitas dengan berbagai aspek
sosial budaya yang terkait dalam peristiwa tutur menyiratkan adanya hubungan antara bahasa dan norma sosial dan norma budaya.
Menurut Hymes 1974, kerangka acuan yang dipakai dalam penelitian etnografi komunikasi bukanlah linguistik, tetapi komunitas guyup dengan kegiatan-
Universitas Sumatera Utara
kegiatan komunikatif sebagai suatu keseluruhan. Dengan demikian, pengamatan utama adalah unsur komunikasi yang harus dilihat dari sudut pandang dan minat
komunitas itu sendiri. Linguistik yang dapat memberi sumbangan kepada etnografi komunikasi, itulah sosiolinguistik.
Fokus kajian etnografi komunikasi adalah guyup tutur komunitas tutur, yakni bagaimana cara komunikasi dipolakan dan diorganisasikan sebagai sistem
peristiwa komunikatif Sumarsono, 2002:16. Sistem komunikatif mengisyaratkan bahwa sistem-sistem yang terpola dan terorganisasi itu berinteraksi dengan sistem
budaya yang lain. Oleh karena itu, etnografi komunikasi mensyaratkan penelitian langsung penggunaan bahasa dalam peristiwa tutur. Di samping peristiwa tutur,
dalam sebuah komunikasi akan terjadi penggunaan bahasa pada berbagai ranah penggunaan dan pilihan bahasa.
Dalam peristiwa tutur ditemukan sejumlah komponen tutur component of speech. Ada 16 komponen yang dikemukakan Hymes 1974, yakni bentuk pesan, isi
pesan, latar, adegan scene, pengirim pesan, pembicara, penerima pesan, lawan bicara, maksud, tujuan, kunci, saluran, bentuk tutur, norma interaksi, norma
interpretasi, dan genre. Ke-16 unsur ini dirangkum menjadi 8 komponen tutur dengan akronim bahasa Inggris SPEAKING . Setting and sence S berkenaan
dengan waktu dan tempat terjadinya peristiwa tutur; participants P adalah pihak- pihak yang terlibat dalam peristiwa tutur; ends E merujuk pada maksud dan tujuan
pertuturan; act sequence A mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran; key K berkenaan dengan nada, cara, dan semangat yang melatari amanat yang disampaikan;
Universitas Sumatera Utara
instrumentalities I mengacu pada saluran komunikasi yang digunakan; norms of interaction and interpretation N berkenaan dengan norma, aturan, atau tata cara
dalam berkomunikasi; dan genre G jenis ujaran. Penggunaan teori
Etnografi komunikasi dalam penelitian ini untuk
menunjukkan komunikasi dalam penggunaan kata sapaan berhubungan dengan kepada siapa komunikasi ditujukan dan bahasa apa yang digunakan dalam
berkomunikasi dan beriteraksi. Berkomunikasi dan beriteraksi baik di lingkungan rumah ataupun di lingkungan masyarakat adalah aplikasi SPEAKING dari Hymes
sekaligus untuk menjawab permasalahan nomor dua.
2.3 Faktor-Faktor Pergeseran Bahasa