Pergeseran di Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kelurahan Sadabuan

tahun yaitu ada 16 kata sapaan seperti yang dinyatakan oleh Siregar Baumi 1984 : 55-56 pada halaman 11-13 dalam penelitian ini. Pada saat ini di kalangan anak remaja cenderung tidak menggunakan kata sapaan yang semestinya dalam bahasa Angkola. Kata sapaan penggesernya adalah kata sapaan dari bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dan bahasa Belanda. Kata sapaan yang berasal dari bahasa Indonesia yaitu kakak, abang, adek, ayah, ibu, dan uwak, kemudian kata sapaan yang berasal dari bahasa minangkabau yaitu etek, dan kata sapaan yang berasal dari bahasa Belanda yaitu papa, mama, om, dan tante. Kata sapaan yang berasal dari bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dan bahasa Belanda merupakan kata sapaan yang menggeser kata sapaan dalam bahasa Angkola. Kata sapaan dalam bahasa Angkola merupakan kata sapaan yang seharusnya digunakan di Kota Padangsidimpuan, merupakan penyebab anak remaja sudah tidak terbiasa lagi menggunakan bahasa Angkola baik itu di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah, bahasa yang sering digunakan pada saat ini adalah bahasa Indonesia.

5.2.2 Pergeseran di Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kelurahan Sadabuan

pada Ranah Keluarga, Usia Remaja yakni : usia 12-25 tahun Tabel 8 Pergeseran Kata Sapaan pada Ranah Keluarga No Kata Sapaan Tergeser Kata Sapaan Penggeser Makna 1 Akkang Kakak Sapaan untuk Saudara perempuan yang lebih tua Universitas Sumatera Utara 2 Akkang Abang Sapaan untuk Saudara laki-laki yang lebih tua 3 Anggi Sudah memanggil nama Sapaan untuk Saudara laki-laki dan perempuan yang lebih muda 4 Amang Ayah, papa Sapaan kepada ayah 5 Parumaen Ponakan dengan memanggil nama Sapaan untuk anak perempuan dari saudara laki-laki 6 babere Ponakan dengan memanggil nama Sapaan untuk anak laki-laki dan perempuan dari saudara perempuan 7 amang naposo Ponakan dengan memanggil nama Sapaan untuk anak laki-laki dari saudara laki-laki 8 Inang Mama, ibu, umak Sapaan kepada ibu yang melahirkan 9 Inang Tobang Uwak, ibu Sapaan anak laki-laki dan perempuan kepada kakak ibu 10 Amang tobang Uwak Sapaan anak laki-laki dan perempuan kepada suami kakak ibu 11 Amang Tua Tuok Sapaan kepada abang ayah 12 Inang Tua Tuok Sapaan kepada istri abang ayah 13 Lae Abang ipar, adek ipar Sapaan laki-laki kepada suami dari saudara perempuannya Universitas Sumatera Utara 14 Ompung Nenek, kakek Sapaan kepada orangtua ibu 15 Bujing Etek , Tante, Bunda Sapaan untuk adik perempuan ibu 16 Tulang Om Sapaan untuk adik laki-laki ibu 17 Uda Om Sapaan untuk adik laki-laki ayah Berdasarkan tabel di atas kata sapaan yang tergeser di Kelurahan Sadabuan, kecamatan Padangsidimpuan Utara pada kalangan usia remaja yakni 12 25 tahun yaitu ada 17 kata sapaan seperti yang dinyatakan oleh Siregar 1984 : 55-56 pada halaman 11-13 dalam penelitian ini. Pada saat ini di kalangan anak remaja cenderung tidak menggunakan kata sapaan yang semestinya dalam bahasa Angkola. Kata sapaan penggesernya adalah kata sapaan dari bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dan bahasa Belanda. Kata sapaan yang berasal dari bahasa Indonesia yaitu kakak, abang, adek, ayah, ibu, dan uwak, kemudian kata sapaan yang berasal dari bahasa minangkabau yaitu etek, dan kata sapaan yang berasal dari bahasa Belanda yaitu papa, mama, om, dan tante. Kata sapaan yang berasal dari bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dan bahasa Belanda merupakan kata sapaan yang menggeser kata sapaan dalam bahasa Angkola. Kata sapaan dalam bahasa Angkola merupakan kata sapaan yang seharusnya digunakan di Kota Padangsidimpuan, dan merupakan penyebab adalah anak remaja sudah tidak terbiasa lagi menggunakan kata sapaan Universitas Sumatera Utara yang berasal dari bahasa Angkola dan bahasa yang sering digunakan pada anak remaja pada saat ini adalah bahasa Indonesia.

5.2.3 Pergeseran di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kelurahan WekV