Ketentuan pokok,persyaratan debitur dan prosedur memperoleh Kredit Usaha Rakyat KUR Hipotesis

2.6 Ketentuan pokok,persyaratan debitur dan prosedur memperoleh Kredit Usaha Rakyat KUR

a. Sumber dana KUR sepenuhnya dari Bank Pelaksana. b. Debitur KUR adalah debitur yang tidak sedang menerima kreditpembiayaan dari perbankan atau tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah yang dibuktikan dengan hasil Sistim Informasi Debitur SID, dikecuali bagi pemegang kartu kredit, kendaraan untuk jenis kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, dan kredit konsumtif lainnya masih diperbolehkan menerima KUR. c. Besarnya kreditpembiayaan mikro KUR Mikro sampai dengan Rp. 20 juta, tidak memerlukan pengecekan pada Sistim Informasi Debitur SID. d. Besarnya kredit maksimum Rp. 500 juta per debitur. e. Suku bunga : 1 Suku bunga maksimum 22 per tahun, untuk kredit sampai dengan Rp. 20 juta KUR Mikro. 2 Suku bunga maksimum 14 untuk kredit diatas Rp.20 juta sd Rp. 500 juta KUR Retail

2.7. Mekanisme penyaluran KUR :

1 Langsung kepada debitur. 2 Tidak langsung melalui Lembaga linkage. Penyaluran langsung, yaitu bank langsung menyalurkan KUR ke UMK yang mengajukan kreditpembiayaan Universitas Sumatera Utara Penyaluran tidak langsung,yaitu bank menyalurkan KUR melalui lembaga linkage Linkage program adalah program kerjasama antara bank umum termasuk bank umum peserta KUR dengan koperasi dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil UMK yang bekerjasama dengan Bank pelaksana 1. KUR Untuk penyaluran tidak langsung linkage yang bentuk kerjasama dengan Bank sebagai Executing adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank Umum Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah kepada koperasi dalam rangka pembiayaan untuk disalurkan kepada anggota Koperasi 2. Maka dapat memutuskan sendiri usulan kreditpembiayaan yang diajukan UMK dengan bunga maksimal 22 efektif pertahun, platfond maksimal Rp.100 juta per UMK maksimal ke Lembaga Linkage Eksekuting Rp.2 miliar. 3. Untuk penyaluran tidak lansung linkage yang bentuk kerjasama dengan bank sebagai Channeling adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank Umum kepada anggota Koperasi melalui Koperasi yang bertindak sebagai agen dan tidak mempunyai kewenangan memutus kredit mendapat surat kuasa dari Bank Umum. 4. Lembaga linkage akan meneruskan ke bank pelaksana dengan platfond, suku bunga megikuti ketentuan KUR Mikro dan KUR Ritel. Universitas Sumatera Utara Pada bagan 2.7 dibawah ini. f. KUR melalui lembaga linkage dapat dilakukan dengan pola executing atau channeling. Penyaluran KUR melalui lembaga linkage dengan pola executing, dengan ketentuan : 1 Plafon kredit kepada lembaga linkage maksimum Rp. 2 milyar 2 Suku bunga dari perbankan kepada lembaga linkage maksimum 14 pertahun 3 Plafon kredit dari lembaga linkage kepada debiturmaksimum Rp. 100 juta per debitur, dengan suku bunga maksimum 22 per tahun Calon debitur KUR Bank pelaksana KUR Realisasi KUR Realisasi KUR Realisasi KUR Lembaga Linkage Eksekuting Lembaga Linkage Channeling Universitas Sumatera Utara 4 Lembaga linkage bertanggungjawab atas pengembalian KUR yang diterima dari bank pelaksana lembaga linkage tersebut diperbolehkan sedang memperoleh kredit pembiayaan dari perbankan. 5 Lembaga linkage tersebut diperbolehkan sedang memperoleh kredit pembiayaan dari perbankan tetapi tidak sedang memperoleh kredit program pemerintah g. Penyaluran kredit usaha rakyat KUR melalui lembaga linkage dengan pola chanelling dengan ketentuan : 1 Plafon dan suku bunga mengikuti ketentuan KUR mikro 2 Debitur KUR bertanggungjawab atas pengembalian KUR. 3 Lembaga linkage diperbolehkan sedang memperoleh kredit pembiayaan dari perbankan maupun kredit program pemerintah 4 Lembaga linkage berhak memperoleh fee dari Bank Pelaksana. i. Besarnya Penjaminan : Persentase jumlah penjaminan oleh perusahaan penjamin sebesar 80 dari kredit pembiayaan yang diberikan perbankan untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan dan industri kecil. j. Jangka Waktu Kredit : 1. Kredit Modal Kerja maksimum 3 tiga tahun dan dapat diperpanjang sampai 6 tahun. 2. Kredit Investasi maksimun 5 lima tahun dan dapat diperpanjang sampai 10 tahun. Universitas Sumatera Utara 3. Khusus kredit investasi untuk usaha perkebunan tanaman keras dapat diberikan secara langsung maksimum 10 tahun.

2.7.1 Persyaratan Debitur

a Individu : pengusaha,petani,peternak dan pekebunan dengan syarat: b usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, c mempunyai identitas diri KTP dan Kartu Keluarga d Kelompok tani atau Gapoktan yang dibina oleh Dinas Teknis setempat Kantor Cabang Dinas Balai Penyuluh Pertanian. e Koperasi mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan hukum lain sesuai ketentuan yang berlaku. Ketentuan lain yang ditetapkan Perbankan. 2.7.2 Prosedur Memperoleh KUR : 1. Pengusaha,petani,peternak dan pekebunan serta gabungan kelompok tani, dan Koperasi calon debitur yangmembutuhkan kredit pembiayaan dapat menghubungi kantor cabang,bank pelaksana terdekat. 2. Debitur menyusun rencana kebutuhan kredit pembiyaan debitur mengajukan surat permohonankredit pembiayaan langsung kepada perbankan yang dilampiri dengan rencana penggunaan kredit pembiayaan yang diketahui oleh Dinas Teknis setempat

3. Bank Pelaksana akan melakukan penilaian kelayakan usaha debitur.

4. Jika usulan debitur dinilai memenuhi syarat oleh perbankan, maka akan diberikan persetujuan kredit, keputusan pencairan kredit pembiayaan berada di bank pelaksana. Universitas Sumatera Utara Dalam kaitannya dengan peningkatan akses kredit usaha rakyat terhadap UMK kepada sumber daya produktif, langkah kebijakannya meliputi 1. meningkatkan akses modal UMK kepada lembaga keuangan dengan mendorong pemanfaatan skim penjaminan kredit dan kredit usaha rakyat KUR, khususnya untuk investasi produktif di sektoragribisnis dan industri 2. meningkatkan kemampuan UMK dalam pengajuan investasi usaha dengan skim penjaminan kredit melalui pembinaan oleh lembaga layanan usaha meningkatkan fasilitas pemasaran dan promosi ekspor produk- produk UMK dan koperasi 3. meningkatkan akses teknologi dan inovasi dengan menyediakan fasilitas layanan teknologi dan pusat inovasi,seiring dengan peningkatan akses tersebut, langkah kebijakan pemberdayaan UMK lainnya adalah meningkatkan wirausaha yang tangguh dan kompetitif, serta berwawasan iptek dan inovatif

2.8 Pengertian dan Karakter Kredit Usaha Kecil dan Mikro

a Pengertian kredit usaha kecil Secara umum menurut paket kebijaksanaan 29 mei 1993 dan didukung dengan Surat Keputusaan direksi Bank Indonesia Nomor 2624KepDir tanggal 29 mei 1993 yang dimaksud dengan kredit untuk usaha kecil adalah kredit yang diberikan kepada nasabah usaha kecil dengan plafon kredit maksimum Rp.250 juta untuk membiayai usaha yang produktif,usaha produktif adalah usaha yang Universitas Sumatera Utara memberikan nilai tambah dalam menghasilkan barang dan jasa.Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi maupun kredit modal kerja b Pengertian Kredit Usaha Mikro 1. Dalam kredit mikro memerlukan persyaratan penyerahan agunan yang lebih lunak usaha mikro dan kecil biasanya akan mengalami kesulitan untuk menyerahkan agunan tambahan,agunan yang paling mungkin untuk dijadikan jaminan hanyalah agunan utama atau obyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit,agunan utama ini bukanlah agunan yang bagi pihak bank 2. Memerlukan metode monitoring kredit khusus usaha mikro dan kecil biasanya memiliki keterbatasan dalam kemampuan administrasi pencatatan dan perencana sebagai contoh laporan keuangan adalah sesuatu yang jarang yang bisa ditemukan dalam usaha mikro,hal ini menyebabkan pihak bank perlu merancang suatu metode monitoring tersendiri yang tidak dapat disamakan dalam usaha menegah yang lebih terorganisir 3. Cenderung menimbulkan biaya pelayanan kredit yang relatif lebih tinggi bahwa kenyataan karateristik pada butir a dan b diatas pada akhirnya cenderung menimbulkan biaya pelayanan kredit per nilai kredit tersalur yang relatif lebih tinggi demikian juga biaya kredit per debitur juga menjadi lebih tinggi,implikasi langsung kenaikan biaya rata-rata tersebut adalah kenaikan tingkat bunga yang harus dibayarkan oleh debitur Universitas Sumatera Utara 4. Memerlukan persyaratan persetujuan kredit yang lebih sederhana dimana keterbatasan akses informasi biaya aplikasi kredit dibandingkan nilai kredit yang relatif lebih besar dan mungkin juga keterbatasaan tingkat pendidikan calon debitur menyebabkan proses pengajuan dan persetujuan kredit menjadi lebih sederhana dan cepat

2.8.1 Pengertian Usaha mikro dan kecil

Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,- .Kriteria usaha mikro a Jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti b Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat c Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha d Sumber daya manusianya pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai e Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah Universitas Sumatera Utara f Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank g Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Contoh usaha mikro a. Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya b. Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat c. Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll. d. Peternakan ayam, itik dan perikanan e. Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit konveksi.Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasinya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain : f. Perputaran usaha turn over cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang g. Tidak sensitive terhadap suku bunga h. Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter Universitas Sumatera Utara i. Pada umumnya berkarakter jujur,ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.

2.8.2 Pengertian usaha kecil

Dalam usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional yang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas agar dapat mempercapat proses pemerataan dan pendapatan ekonomimasyarakat,secara otentik, pengertian usaha kecil diatur Bab I Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 kegiatan ekonomi masyarakat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan, serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang ini.Pengertian disini mencakup usaha kecil informal, yaitu usaha yang belum di daftar, belum dicatat, dan belum berbadan hukum, sebagaimana yang ditentukan oleh instansi yang berwenang.Perbedaan usaha kecil dengan usaha lainnya, seperti usaha menengah dan usaha kecil, dapat dilihat dari Universitas Sumatera Utara a usaha kecil tidak memiliki sistem pembukuan, yang menyebabkan pengusaha kecil tidak memiliki akses yang cukup menunjang terhadap jasa perbankan. b pengusaha kecil memiliki kesulitan dalam meningkatkan usahanya, karena teknologi yang digunakan masih bersifat semi modern, bahkan masih dikerjakan secara tradisional c terbatasnya kemampuan pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya, untuk tujuan ekspor barang-barang hasil produksinya d bahan-bahan baku yang diperoleh untuk kegiatan usahanya, masih relatif sulit dicari secara umum bentuk usaha kecil adalah usaha kecil yang bersifat perorangan, persekutuan atau yang berbadan hukum dalam bentuk koperasi yang didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota, ketika menghadapi kendala usaha Dari bentuk usaha kecil tersebut, maka penggolongan usaha kecil di Indonesi adalah sebagai berikut: a Usaha perorangan. merupakan usaha dengan kepemilikan tunggal dari jenis usaha yang dikerjakan, yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga pihak lain. maju mundurnya usahanya tergantung dari kemampuan pengusaha tersebut dalam melayani konsumennya. harta kekayaan milik pribadi dapat dijadikan modal dalam mengembangkan usaha tersebut Universitas Sumatera Utara b Usaha persekutuan. penggolongan usaha kecil yang berbentuk persekutuan merupakan kerja sama dari pihak-pihak yang bertanggung jawab secara pribadi terhadap kerja perusahaan dalam menjalankan bisnis. Sedangkan pada hakekatnya penggolongan usaha kecil yaitu: 1. Industri kecil seperti: industri kerajinan tangan, industri rumahan,industri logam 2. Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market dan koperasi. 3. Usaha informal seperti: pedagangan kaki lima yang menjual barang-barang pokok Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih palingbanyak Rp 200.000.000,00 dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp 50.000.000,- lima puluh juta rupiah sampai dengan Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah. Adapun kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah 3. Milik Warga Negara Indonesia Universitas Sumatera Utara 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

6. Menurut

Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”Ciri-ciri usaha kecil Jenis barang komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah a. Lokasi tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah b. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha c. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP d. Sumberdaya manusia pengusaha memiliki pengalaman dalam berwira usaha e. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal f. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik.Contoh usaha kecil Universitas Sumatera Utara Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja 1. Pedagang dipasar grosir agen dan pedagang pengumpul lainnya 2. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan 3. Peternakan ayam, itik dan perikanan 4. Koperasi berskala kecil

2.9 Hipotesis

Hipotetis adalah suatu penjelasaan sementara tentang perilaku,fenomena atau keadaan tertentu yang terjadi atau akan terjadi,yang menjadi hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peranan Bank Sumut Cabang Pangururan dalam menyalurkan Kredit usaha rakyat KUR 2. Manfaat Kredit Usaha Rakyat KUR dalam meningkatkan modal dalam pengembangan usaha makro dan kecil 3. Untuk meningkatkan Laba keuntungan bagi usaha mikro dan kecil UMK 4. Peranan kredit usaha rakyat KUR dalam meningkatkan omzet penjualan bagi usaha mikro dan kecil UMK Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian

Dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa manfaat kredit usaha rakyat bagi pengembangan usaha mikro dan kecil penelitian menganalisa peranan kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil dalam pembentukan modal dalam meningkatkan usaha. Kredit Usaha Rakyat KUR dalam meningkatkan modal peningkatan penjualan,laba dalam pengembangan usaha mikro dan kecil meningkatkan penjualan definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1.Modal Usaha Mikro dan kecil a Kemampuan finansial perusahaan dalam menjalankan operasional usaha untuk memproduksi barang dan jasa. Adapun satuan yang digunakanuntuk mengukur modal usaha yaitu dalam bentuk nominal uang setiap bulannya Rupiah. Adapun pengukuran modal usaha yang diperoleh UMK apabila: b Modal usaha dikatakan menurun apabila modal usaha yang dimiliki UMK kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat nilai X rata-rata. c Modal usaha yang dikatakan stabil apabila modal yang dimiliki UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat nilai X = rata-rata. Universitas Sumatera Utara