Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peranan pembangunan ekonomi merupakan agenda sentral bagi seluruh lapisan masyarakat pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang banyak serta perbaikan kualitas berbagai aspek kehidupan lapisan masyarakat perkotaan dan pedesaan, peran strategis tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, modal dan penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara dan sumber pendapatan. Dalam rangka membantu permodalan dan memberdayakan para petani,peternak,pekebun dan pelaku agribisnis pada umumnya, pemerintah telah meluncurkan berbagai skim kredit program dengan insentif yang diberikan kepada debitur berupa subsidi suku bunga dan penjaminan kredit,peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau badan usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai kegiatan usaha yang dapat dititikberatkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap masyarakat. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank berupa kredit usaha rakyat kur merupakan aset bagi bank. Dalam hal ini kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga Universitas Sumatera Utara bila tidak dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan mengancam kelangsungan hidup bank tersebut Sigit Triandaru dan Totok Budiasantoaso 2006.hal 13 : usaha mikro, kecil dan menengah juga memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini membuat UMK rentan terhadap berbagai perubahan eksternal sehingga pengembangan pada sektor UMK dapat menunjang diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMK yang diikuti dengan nota kesepahaman bersama antara Departemen Teknis, Perbankan,dan perusahaan penjaminan kredit pembiayan kepada UMK menjamin implementasi atau percepatan pelaksanaan kredit usaha rakyat. Penyaluran pola penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian, perikanan dan kelautan, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan perdagangan. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat kecil dengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya. Atas diajukannya permohonan peminjaman kredit tersebut, tentu saja harus mengikuti berbagai prosedur yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, pemohon harus mengetahui hak dan kewajiban yang akan timbul dari masing- masing pihak yaitu debitur dan kreditur dengan adanya perjanjian Kredit Usaha Rakyat, mengingat segala sesuatu dapat saja timbul menjadi suatu permasalahan Universitas Sumatera Utara apabila tidak ada pengetahuan yang cukup tentang Kredit Usaha Rakyat. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan menyusunnya menjadi sebuah skripsi dengan judul : “Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat KUR Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil UMK di Kabupaten samosir” Studi kasus PT.Bank sumut Cabang Pangururan Jalan Sisingamangaraja no.17

1.2 Perumusan masalah