3. Penyempurnaan dalam pengolahan
Selama proses perebusan,kadar air dalam buah akan berkurang karena proses penguapan. Dengan berkurangnya air,susunan daging buah pericarp berubah.
Perubahan tersebut memberikan efek positif, yaitu mempermudah pengambilan minyak selama proses pengempaan dan mempermudah pemisahan minyak dari zat
nonlemak non-oil solid. Pada saat yang sama, sel-sel minyak akan pecah dan berada dalam keadaan bebas pada saat pengeluaran uap perebusan puncak ketiga. Dalam hal
ini, senyawa protein merupakan cairan emulasi yang berbeda sehingga lapisan minyak lebih mudah dipisahkan saat proses pemurnian. Secara keseluruhan, akibat penguapan
sebagian air dari daging buah-kemungkinan kehilangan minyak dalam serabut maupun dalam lumpur buangan sludge pada proses permunian-dapat ditekan.
Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat lekat dari inti sawit terhadap
cangkangnya. Dengan proses perebusan, kadar air dalam biji akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadapap cangkangnya menjadi berkurang.
2.4.3. Proses Perebusan
a. Deaerasi Deaerasi atau pembuangan udara dari sterilizer dilakukan dengan cara
membuka pipa inlet, deaeration valve atau condesat valve.Udara dibuang dengan cara memasukkan uap secara cepat sehingga terjadi pencampuran antara uap dan udara.
Karena udara lebih berat maka udara akan turun kebawah dan dibuang melalui
Universitas Sumatera Utara
deaeration valve atau melalui pipa kondensat.Deaeration akan berlangsung pada saat pembuangan air kondensat selama sistem perebusan masih berlangsung.
b. Pembuangan air kondensat dan pembuangan uap bekas Frekuensi pembuangan air kondensat air dan pembuangan uap bekas selama
proses perebusan tergantung pada siklus perebusan. Puncak pertama dicapai dengan membuka pipa uap inlet pipe selama 7 menit umumnya tekanan dicapai 1,5
kg . Kemudian pipa uap masuk ditutup dan pipa kondensat, exhause pipe dibuka
dengan tiba-tiba sehingga tekanan turun sampai 0,5 kg 3 menit, kemudian pipa
kondensat ditutup. Puncak kedua dicapai pipa uap masuk dibuka selama 10 menit tekanan 2 – 2,5 kg
, kemudian pipa uap masuk dibuka hingga tekanan 1 kg 3 menit.
c. Pemasakan buah Setelah melalui satu puncak atau dua puncak awal maka pemasakan dapat
dilanjutkan dengan membuka pipa uap masuk dan pipa kondensat untuk membuang air kondensat. Masa pemasakan atau sebagai masa penahanan dihitung setelah
mencapai puncak tertinggi hingga pembuangan uap terakhir. d. Pembuangan uap akhir
Setelah pemasakan uap selesai maka uap yang berada dalam strerilizer dibuang dengan cara mula-mula dibuka kran pipa kondensat kemudian setelah tekanan
menjadi 2,5 kg maka pipa pembuangan uap yang berada diatas sterilizer dibuka
dengan tiba-tiba untuk mempermudah pemipilan buah. Setelah tekanan sama dengan tekanan atmosfir maka pintu rebusan dibuka.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengeluaran lori dari rebusan Buah yang telah masak dikeluarkan dari dalam sterilizier dengan membuka
pintu secara perlahan – lahan untuk mengurangi kerusakan “packing doo” lori kemudian ditarik dengan tali bersamaan dengan pemasukan buah yang akan direbus
Mangoensoekarjo, S., 2003.
2.4.4. Operasional dan perawatan rebusan