perekat yang optimum adalah 10-14, bila terlalu tinggi keteguhan lentur dan keteguhan rekat internal papan partikel akan menurun Sutigno, 1994
2.9.3. Sifat-sifat Papan Partikel
1.
Penyusutan dianggap tidak ada
2.
Keawetan terhadap jamur tinggi, karena adanya bahan pengawet
3.
Merupakan isolasi bahan panas yang baik
4.
Merupakan bahan akustik yang baik
2.9.4. Penggunaan papan partikel
1. Untuk prabot
2. Dinding dalam rumah, dinding antara
3. Flavon dan lantai
4. Dan macam-macam kegunaannya dalam permebelan
2.9.5. Keuntungan papan partikel
1. Papan partikel merupakan bahan konstruksi yang baik
2. Bahan isolasi dan akustik yang baik
3. Dapat menghasilkan bidang yang luas
4. Pengerjaan mudah dan cepat
5. Tahan api
6. Mudah di finishing, dilapisi kertas dekor, dilapisi finir
7. Memiliki kestabilan dimensi
Dumanauw, 1990
2.10. Scanning Electron Microscopy SEM
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron
Universitas Sumatera Utara
ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya Qiu, 2005.
Teknik SEM pada hakikatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan. Dari gambar permukaan
yang diperoleh merupakan tofografi dengan segala tonjolan, lekukan, dan lubang pada permukaan. Gambar tofografi diperoleh dari penangkapan electron sekunder yang
dipancarkan oleh specimen. Sinyal elektron skunder yang dihasilkan ditangkap oleh detektor yang diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas
menggambarkan suatu struktur permukaan specimen. Selanjutnya gambar di monitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat pula direkam ke dalam suatu
disket Negulescu, 2004.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Batang bambu betung, diperoleh dari daerah Sunggal di belakang PDAM TIRTANADI, bambu berumur 2 tahun dengan ketinggian 10-15 meter dari
permukaan tanah. 2.
Poli propilena, Yuhwa Polypro, diperoleh dari Korea Petrochemical Ltd 3.
Maleat Anhidrida 3.
Benzoil Peroksida 97, p.a Merck diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha 4.
Methanol 99,9, p.a Merck diperoleh dari CV. Karya Graha Agung 5.
Xilena 99,8, p.a Merck diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha 6.
Aseton 99,8, p.a Merck diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha 7.
Divinilbenzen 80, Aldrich diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha
Universitas Sumatera Utara
ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya Qiu, 2005.
Teknik SEM pada hakikatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan. Dari gambar permukaan
yang diperoleh merupakan tofografi dengan segala tonjolan, lekukan, dan lubang pada permukaan. Gambar tofografi diperoleh dari penangkapan electron sekunder yang
dipancarkan oleh specimen. Sinyal elektron skunder yang dihasilkan ditangkap oleh detektor yang diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas
menggambarkan suatu struktur permukaan specimen. Selanjutnya gambar di monitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat pula direkam ke dalam suatu
disket Negulescu, 2004.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Bahan