Tabel 2.2. kandungan holoselulosa yang terdapat pada beberapa jenis bambu
Jenis Bambu Holoselulosa
Tali Hitam
Kuning Andong
Betung Ampel
73.3 76.2
83.8 76.00
83.9 73.7
Widya, 2006
Kadar holoselulosa selulosa dan hemiselulosa pada keenam jenis bambu pada table di atas relatif tinggi 65, sehingga diduga akan menghasilkan papan partikel
dengan kualitas baik. Dari keenam jenis bambu, bambu betung memiliki kadar holoselulosa tertinggi atau terbaik. Dengan demikian bambu betung diperkirakan dapat
menghasilkan papan partikel dengan kualitas yang relatif lebih baik dan rendemen yang relatif lebih tinggi dibandingkan lima jenis bambu lainnya Widya, 2006.
2.3. Polipropilena
Polipropilena adalah sebuah polimer termoplastik yang transparan berwarna putih. Polipropilena merupakan polimer Kristal yang dihasilkan dari proses polimerisasi,
mempunyai titik leleh 165 – 170
o
C, berat jenis 0,90 – 0,91 gcm
3
, memiliki ketahanan terhadap bahan kimia yang tinggi tetapi ketahanan pukul yang rendah. Pada temperatur
tinggi polipropilena larut dalam senyawa aromatik dan hidrokarbon yang diklorinasi, tetralin, dan tidak larut dalam alkohol, ester dan sikloheksanon Bark, 1982.
Polipropilena PP adalah polimer sintesis yang penggunaannya sangat luas, merupakan polimer termoplastik yang diproduksi secara polimerisasi addisi dengan katalis
Zeigler-Natta, menghasilkan polipropilena yang isotaktis. Selain mempunyai massa yang
Universitas Sumatera Utara
ringan, PP mempunyai kekuatan tarik, tegangan dan kekerasan yang tinggi. Sifat elektriknya baik, tahan terhadap kelembaban karena PP bersifat hidrofobik. Stabil dalam
berbagai kondisi lingkungan, tetapi kurang stabil terhadap panas, serangan oksidatif dan sinar ultra violet karena adanya hidrogen tersier Sukatik, 2011.
Polipropilena merupakan salah satu polimer yang paling banyak digunakan dalam industry, tetapi karena sifatnya yang non polar, maka penggunaannya terbatas dengan
teknologi yang ada. Untuk mengatasi keterbatasan ini, PP umumnya difungsionalisasi dengan berbagai monomer termasuk maleat anhidrida Al Malaika, 1997.
Kebanyakan polipropilena komersial merupakan isotaktik dan memiliki kristalinitas tingkat menengah diantara polietilena berdensitas rendah dengan polietilena berdensitas
tinggi, modulus young PP juga menengah. Polipropilena memiliki permukaan yang tidak rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, cukup ekonomis, transparan
tetapi tidak setransparan polistirena, akrilik maupun plastik tertentu lainnya. Polipropilena memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan bahan Sukatik, 2011.
CH
3
H CH
3
C C
H H
n a
b Al Malaika, 1997
Gambar 2.1. a Struktur propilena. b Polipropilena
2.4. Grafting Polipropilena