Pola Makan pada Bayi Usia 0-6 Bulan

Pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini bisa terjadi karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan diluar rumah dan pengasuhan anak diserahkan kepada orang lain. Banyak sekali orang tua yang memberikan makanan pendamping sebelum usia 6 bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan bahwa jika anak nya kelaparan diberi makanan akan tidur nyenyak belum lagi anggapan masyarakat seperti orang tua terdahulu bahwa anak mereka dulu yang diberi makanan pada umur 2 bulan sampai sekarang dapat hidup sehat, alasan lain bahwa saat ini gencarnya promosi makanan bayi yang belum mengindahkan ASI eksklusif sampai 6 bulan Lily, 2005.

2.3. Pola Pemberian Makanan Pada Bayi

Pola makan adalah cara yang ditempuh seseorangsekelompok orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial Suhardjo, 1986. Menurut Kartini 2006, yang mengutip pendapat Lie goan hong menyatakan pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan cirri khas untuk satu kelompok masyarakat tertentu. Sedangkan menurut baliwati 2004 pola konsumsi makan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.

2.3.1 Pola Makan pada Bayi Usia 0-6 Bulan

Tahun pertama khususnya enam bulan pertama, adalah masa yang sangat kritis dalam kehidupan bayi. Bukan hanya pertumbuhan fisik yang berlangsung Universitas Sumatera Utara dengan cepat, tetapi juga pembentukan psikomotor dan akulturasi terjadi dengan cepat. ASI harus merupakan makanan utama pada masa ini. Biasanya makanan tambahan ASI diperlukan pada trimerter ke dua yaitu pada anak setelah berumur enam bulan. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, berikanlah ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan ASI Eksklusif. Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi Depkes, 2000. Kolustrum harus segera diberikan kepada bayi ,walaupun jumlah nya sedikit namun sudah memenuhi kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama. Sebaiknya jangan memberikan makanan atau minuman seperti air kelapa, air tajin, air the, madu, pisang, dan lain-lain pada bayi sebelum diberikan ASI karena sangat membahayakan kesehatan bayi dan mengganggu keberhasilan menyusui. Pada umumnya bayi yang baru lahir mempunyai jadwal makan yang tidak teratur, bayi bisa makan sebanyak 6-12 kali atau lebih dalam 24 jam tanpa jadwal yang teratur. Menyusui bayi dapat dilakukan setiap 3 jam alasannya karena lambung bayi akan kosong dalam waktu 3 jam sehabis menyusui. Sejalan dengan bertambahnya usia jarak antara waktu menyusui menjadi lebih lama, karena kapasitas lambungnya membesar dan produksi susu ibu meningkat Steven, 2005. Universitas Sumatera Utara Beberapa contoh menu sehat makanan untuk bayi sesuai dengan kebutuhan gizi seperti berikut: Tabel 2.2 Jadwal Pemberian Makanan Tambahan Menurut Umur Bayi, Jenis Makanan, dan Frekuensi Pemberian Makanan Usia Bayi Jenis Makanan Berapa Kali Sehari 0-6 bulan ASI 10-12 kali sehari 6-7 bulan ASI Saat dibutuhkan Buah lunaksari buah Bubur: bubur havermoutbubur tepung beras merah 1-2 kali 7-9 bulan ASI Saat dibutuhkan Buah-buahan Hati ayam atau kacang-kacangan Beras merah atau ubi Sayuran wortel, bayam Minyaksantanadvokad Air tajin 3-4 kali 9-12 bulan ASI Saat dibutuhkan Buah-buahan Buburroti Dagingkacang-kacanganayamikan Beras merahkentanglabujagung Kacang tanah Minyaksantanavokad Sari buah tanpa gula 4-6 kali 12-24 bulan ASI Saat dibutuhkan Makanan pada umumnya, termasuk telur dengan kuning telurnya dan jeruk 4-6 kali Sumber: Krisnatuti, D Yenrina, R 2000 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Jadwal Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI 0-6 bulan 6-7 bulan 7-9 bulan 9-12 bulan 12 bulan Pukul 06.00 ASI on demand ASI ASIPASI ASIPASI ASIPASI Pukul 08.00 makan pagi ASI on demand Bubur susu Bubur menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 10.00 ASI on demand Buah segarbiskuit Buah segarbiskuit Buah segarbiskuit Snack Pukul 12.00 makan siang ASI on demand ASI Bubur menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 14.00 ASI on demand ASI ASIPASI ASIPASI Pukul 16.00 ASI on demand Buah segarbiskuit Buah segarbiskuit Buah segarbiskuit Snack Pukul 18.00 ASI on demand Bubur susu Bubur menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 21.00 ASI on demand ASI ASIPASI ASIPASI ASIPASI Sumber: Sembiring T, dkk 2009 2.3.2 Pola Makan pada Bayi Usia 6-12 Bulan ASI dan MP-ASI Seorang bayi untuk tumbuh dan menjadi lebih aktif, gizi nya tidak cukup hanya dengan asupan ASI saja, karena ASI hanya mampu mencukupi kebutuhan bayi Universitas Sumatera Utara sampai umur 6 bulan. Setelah itu produksi ASI semakin berkurang sedangkan kebutuhan bayi semakin meningkat seiring bertambah umur dan berat badannya. Makanan tambahan yang baik adalah kaya energi, protein, dan mikronutrien terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C dan folat, bersih dan aman, tidak terlalu pedas atau asin, mudah dimakan oleh anak, disukai anak, harga terjangkau dan mudah disiapkan Depkes RI, 2006. Walaupun bayi telah diperkenalkan dengan makanan tambahan sebagai tahap awal, perkenalkan dengan bubur dan sari buah dua kali sehari sebanyak 1-2 sendok makan penuh. Frekuensi pemberian bubur ini, lambat laun harus ditingkatkan. Menginjak umur 7-9 bulan porsi kebutuhannya dapat ditingkatkan yaitu sebanyak 3-6 sendok penuh tiap kali makan, paling tidak empat kali sehari keadaan bubur harus tetap disaring, apabila bayi masih tampak lapar dapat diberi makanan kecil misalnya roti kering, pisang. Pada umur 9 bulan berikan bubur yang tidak disaring atau nasi tim yang dibuat dari bahan makanan bergizi tinggi WHO, 2004. Menginjak usia 10-12 bulan bayi sudah dapat diberi bubur yang dicacah untuk mempermudah proses penelanan. Setelah berumur satu tahun bayi mulai mengenal makanan yang dimakan oleh seluruh anggota keluarga. Seorang bayi harus makan 4-5 kali sehari. Makanan anak harus terdiri dari makanan pokok, kacang-kacangan, pangan hewani, minyak, santan atau lemak, buah-buahan Krisnatuti, 2006. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Makanan Tambahan Anak Usia 6 – 24 bulan 6 – 8 bulan 8 – 9 bulan 9 – 12 bulan 12– 24 bulan Jenis 1 jenis bahan dasar 6 bulan 2 jenis bahan dasar 7 bulan 2-3 jenis bahan dasar sajikan secara terpisah atau dicampur 3-4 jenis bahan dasar sajikan secara terpisah atau dicampur Makanan keluarga tanpa garam,gula,pen yedap, hindari santan dan gorengan Tekstur Semi-cair dihaluskan atau puree, secara bertahap kurangi campuran air sehingga menjadi semi padat Lunak disaring dan potongan makanan yang dapat digenggam dan mudah larut Kasar dicincang makanan yang dipotong dan dapat di genggam Padat Frekuensi Makanan Utama: 1-2xhari Camilan: 1 xhari Makanan Utama: 2-3xhari Camilan: 1 xhari Makanan Utama: 3xhari Camilan: 2xhari Makanan Utama: 3-4xhari Camilan: 2xhari Porsi 1-2 st, secara bertahap ditambahkan 2-3 sm makanan semi padat. Potongan makanan seukuran sekali gigit 3-4 sm makanan semi padat yang kasar. Potongan makanan ukuran kecilsekali gigit 5 sm makanan atau lebih ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Susu dan produk susu olahan - Belum boleh susu sapi ½ slice keju cheddar ¼ cangkir yogurt untuk bayi Belum boleh susu sapi ½ slice keju cheddar ¼ cangkir yogurt untuk bayi 1-2 porsi susu sapi atau produk susu olahan Sumber: Safitri, 2007 Universitas Sumatera Utara

2.4. Status Gizi Bayi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6 – 12 Bulan

4 99 143

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Status Gizi Bayi Ditinjau Dari Pemberian Asi Eksklusif, Pemberian MP-Asi Dan kelengkapan Imunisasi Di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008

1 43 77

Hubungan Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

8 95 69

Gambaran Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia Kurang dari 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2014

6 39 152

Praktek Pemberian ASI Dan Makanan Pendamping ASI Serta Status Gizi Bayi Usia 6-8 Bulan Pada Ibu Bekerja Dan Tidak Bekerja

0 15 83

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DAN PENYAKIT INFEKSI KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI UMUR 6 12 BULAN

2 23 95

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN PRAKTEK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 SAMPAI 12 BULAN

3 12 89

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-24 BULAN Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Status Gizi Balita Usia 7-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pu

0 4 17

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

0 0 6