c. Data status gizi bayi berdasarkan data antropometri kemudian dinilai status
gizinya berdasarkan WHO 2005. Alat pengumpulan data ini berupa dacin. Data diambil langsung dilokasi penelitian oleh peneliti dan di bantu 5 orang kader
yang sebelum nya telah diberikan arahan oleh peneliti. d.
Data pola pemberian MP-ASI diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner kuesioner terlampir.
2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Posyandu di Kecamatan Medan Amplas. Data sekunder meliputi data gambaran umum Kecamatan
Medan Amplas.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas independen variabel dan variabel terikat dependen variabel, variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pola
pemberian makanan pendamping ASI jenis, frekuensi, jumlah, dan usia pertama kali pemberian MP-ASI sedangkan variabel terikat adalah status gizi bayi.
3.5.2 Definisi Operasional
a. Variabel Independen 1
Pola pemberian MP-ASI adalah pola yang diterapkan ibu dalam memberikan MP-ASI kepada bayi, meliputi jenis, frekuensi, jumlah makanan dan usia
pertama kali bayi diberi MP-ASI.
Universitas Sumatera Utara
2 Jenis MP-ASI adalah keragaman makanan yang diberikan ibu sebagai MP-ASI
untuk dikonsumsi bayi setiap kali makan. MP-ASI yang diberikan dibagi dalam tiga bentuk yaitu cair, lembik lumat dan padat.
3 Konsumsi energi protein adalah nilai gizi MP-ASI yang menunjukkan berapa
banyak Energi dan Protein dalam satuan Kkal dan gram yang dikonsumsi bayi dalam sehari.
4 Frekuensi makanan adalah menyatakan berapa kali jumlah pemberian MP-ASI
kepada bayi dalam sehari. 5
Usia pertama kali pemberian makanan tambahan adalah usia anak pertama kali diberikan makanan tambahan.
b. Variabel Dependen Status Gizi bayi adalah keadaan kesehatan bayi 6-12 bulan yang ditentukan
oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lainnya yang diperoleh dari makanan yang berdampak fisiknya diukur secara antropometri dengan indeks BBU
dibandingkan dengan standart WHO-2005. 3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran terhadap variabel bebas meliputi: pola pemberian MP-ASI meliputi jenis makanan, frekuensi makan, jumlah makanan dan usia pertama kali
pemberian MP-ASI dan variabel terikat status gizi bayi dengan metode sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Skala Pengukuran Variabel Independen dan Variabel Dependen No
Variabel Kategori
Alat Ukur
Skala Ukur
1. Independen :
a. Pola
Pemberian MP-ASI
- Jenis Makanan
Tambahan
- Konsumsi Energi Protein
-
Frekuensi Konsumsi
Makan 1.
Baik, bila sesuai ketentuan : usia 6 bln ; ASI, sari buah,
bubur tepung.
usia 7-8 bln ; ASI, buahan,bubur saring
makanan pokok, lauk pauk, sayuran.
Usia 9 bln ; ASI, buahan, roti, nasi tim makanan
pokok, lauk pauk, sayuran Usia 12 bln ; ASIPASI,
makanan biasa makanan pokok, lauk pauk, sayuran
2. Tidak Baik, bila tidak sesuai
dengan ketentuan 1.
Baik, : 100 AKG 2. Sedang : 80,01-99,99 AKG
3. Kurang : 70–80 AKG 4. Defisit : 70 AKG
1. Baik, bila sesuai ketentuan : usia 6 bln ; ASI kapan saja
diminta,sari buah 1xsehari.
Usia 7-8 bulan ; ASI kapan saja diminta,buahan3-
4xsehari,bubur saring3- 4xsehari.
Usia 9 bulan ; ASIkapan saja diminta,buahan4-
6xsehari,roti4- 6xsehari,nasi tim4-
6xsehari. Kuesioner
Food recall Ordinal
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
- Usia Pertama
Pemberian MP- ASI
Usia 12 bulan ; ASIkapan saja diminta,makanan
biasa4-6xsehari.
2. Tidak Baik, Bila Tidak
Sesuai Dengan Ketentuan
1. Baik, bila umur 6 bulan
2. Tidak baik, bila 6 bulan
Kuesioner Ordinal
- Pola Pemberian
MP-ASI 1.
Baik, bila frekuensi, jenis, jumlah serta usia pertama
kali pemberian makan sesuai ketentuan
2 Kurang baik, bila tidak sesuai ketentuan
Kuesioner Ordinal
2. Dependen :
Status Gizi Bayi BBU :
1. BB Normal Zscore
≥-2 sampai 1
2. BB Kurang Zscore -2
sampai -3 3.
BB Sangat Kurang Zscore -3
1. Dacin
2. Tabel
WHO-2005 Ordinal
3.7. Metode Analisis Data