Hasil Pengujian Kuat Lentur

agregat pasir serta sebagai bahan pengisi untuk mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori yang ada antara agregat itu sendiri, sehingga terjadi penguatan ikatan antara matrik dan filler. Tetapi pada sampel 5 dan 6 dengan komposisi 76 : 4 dan 75 : 5, semakin menurun kekuatan impaknya karena pada komposisi ini dengan bertambahnya serat dan berkurangnya pasir sementara nilai matrik tetap maka ikatan antara matrik dan SSK mulai melemah karena keberadaan serat yang sudah mendominasi sementara komposisi matrik tidak berubah sehingga berkurangnya ikatan antara matrik dan filler. Kurangnya ikatan ini mengakibatkan banyak serat yang terlepas dari matrik debonding. Adanya kecenderungan tidak adanya elemen-elemen penguat ketika terjadinya penambahan filler, Subiyanto B S. E., 2003

4.2.3. Hasil Pengujian Kuat Lentur

Kuat lentur merupakan kemampuan benda terhadap pembebanan maksimum persatuan luas. Nilai rata-rata uji sampel untuk setiap variasi persentase berat agregat pasir dengan SSK diperlihatkan pada tabel L-1 lampiran A. Kuat lentur dihitung dengan menggunakan persamaan 2.12 . Hasil yang didapat dari pengujian kekuatan tarik diperlihatkan pada tabel 4.5, terlampir pada tabel L6 Lampiran F. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kuat lentur No Sampel Komposisi Pasir : SSK Rata – rata Kuat Lentur Kgfcm 2 1 80 : 0 42,21 2 79 : 1 45,35 3 78 : 2 76,58 4 77 : 3 91,37 5 76 : 4 133,39 6 75 : 5 66,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 menunjukkan hasil perhitungan kuat lentur. Nilai kuat lentur yang paling maksimum berada pada sampel 5 dengan komposisi 76 : 4, yaitu sebesar 133,39 kgfcm 2 dan nilai kuat lentur terendah diperoleh pada sampel 1 dengan komposisi tanpa serat 80 : 0 yaitu 42,21 kgfcm 2 . Gambar 4.5 Grafik Pengujian Kuat lentur Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa penambahan komposisi serat cenderung meningkatkan kekuatan lentur walau ada nilai minimum yang dihasilkan pada sampel 6 dengan komposisi 75 : 5 sebesar 66,00 kgfcm 2 Pada sampel 1 tanpa serat dengan komposisi 80 : 0 diperoleh hasil uji spesimen kuat lentur sebesar 42,21 kgfcm . 2 . Dengan bertambahnya jumlah serat untuk sampel 2 dengan komposisi 79 : 1 sampai sampel 5 dengan komposisi 76 : 4 kekuatan lentur semakin meningkat. Hal ini berarti keberadaan serat dapat menambah kekuatan lentur material komposit. Tetapi berbeda halnya untuk sampel 6 dengan kompoasisi 75 : 5, dimana penambahan SSK sebesar 5 mengalami penurunan kekuatan, hal ini dimungkinkan karena berkurangnya penguatan ikatan elemen-elemen SSK. Penggunaan SSK dalam jumlah yang banyak membuat ikatan antar muka serat dan matrik menjadi lemah sehingga terlepasnya ikatan antara serat dan matrik. 42,21 45,35 76,58 91,37 133,39 66 20 40 60 80 100 120 140 160 80 : 0 79 : 1 78 : 2 77 : 3 76 : 4 75 :5 K ua t L e n tur Kg f cm 2 Komposisi Pasir dan Serat Sabut Kelapa Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kuat lentur genteng komersil, besar kuat lenturnya 10 Mpa dapat dilihat pada Lampiran Q, dari hasil penelitian ini didapat kuat lentur terbesar 133,39 kgfcm 2

4.3 SIFAT TERMAL GENTENG KOMPOSIT POLIMER