3.2.2 Bahan-bahan Yang Digunakan
• Aspal Iran tipe penetrasi 6070 • Polipropilen PP bekas dari gelas aqua bekas
• xylen • Pasir
• Serat sabut kelapa • Deterjen
• Air bersih aquades
3.3 RANCANGAN PENELITIAN
Adapun prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
3.3.1 Persiapan Komposisi Bahan
Tabel berikut menunjukkan komposisi bahan yang digunakan Tabel 3.1 Komposisi Bahan
No Sampel Komposisi berat dari berat total 360 gram
Aspal PP
Pasir SSK
Sampel 1 10
10 80
Sampel 2 10
10 79
1 Sampel 3
10 10
78 2
Sampel 4 10
10 77
3 Sampel 5
10 10
76 4
Sampel 6 10
10 75
5
3.3.2 Perlakuan Terhadap Serat Sabut Kelapa SSK
1. Direndam sabut kelapa dengan aquades untuk membersihkan serat
Universitas Sumatera Utara
dari serbuk selama 7 hari. 2.
Dilunakkan sabut dengan cara memukul sabut dengan palu. 3.
Dikeringkan serat secara alami dengan cara menjemur serat di panas matahari selama 2 hari.
4. Dipilih serat dengan panjang 15 cm untuk disusun sejajar.
3.3.3 Perlakuan Terhadap Polipropilen PP Bekas
1. Didapatkan PP bekas yang diperoleh dari limbah gelas minuman
aquades yang tidak dipergunakan lagi. 2.
Dibersihkan gelas Aqua bekas dengan menggunakan air dicampur deterjen, dibasuh dengan air lalu dikeringkan dibawah sinar matahari.
3. Dipotong PP dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm.
4. Dicampur PP dengan xylen dan direflux pada suhu 170
5. Digiling PP kering menjadi serbuk siap pakai PP serbuk.
C dan menjadi PP cair kemudian dilkeringkan dalam lemari asam 3 hari sampai
menjadi PP kering.
3.3.4 Perlakuan Terhadap Pasir
1. Dibersihkan dicuci pasir dari kotoran
2. Dikeringkan dengan oven pada suhu 110
o
3. Disaring menggunakan saringan No.8.
C
4. Ditimbang sesuai dengan komposisi sampel masing-masing.
3.3.5 Pembuatan Genteng Komposit Polimer
Berat total komposit yang dihasilkan dalam cetakan yang dibuat adalah 360 gr. Maka perlakuan yang dibuat dengan cara :
1. Ditimbang serat sabut kelapa sesuai dengan komposisi masing-masing
sampel. 2.
Ditimbang pasir sesuai dengan komposisi masing-masing sampel. 3.
Ditimbang aspal sesuai dengan komposisi masing-masing sampel.
Universitas Sumatera Utara
4. Dimasukkan Aspal kedalam beaker glass dan dipanaskan dengan suhu
56
o
5. Dimasukkan pasir kedalam aspal cair
C menjadi aspal cair.
6. Didinginkan campuran aspal dan pasir
7. Ditambahkan PP siap pakai dan diaduk sampai homogen.
8. Dimasukkan campuran dan serat diletakkan ditengah-tengah secara
horizontal kedalam cetakan yang sudah dilapisi alumunium foil. 9.
Dilakukan pengepresan kempa panas pada suhu 170
10. Dilakukan pengeringan hasil pengepresan selama 1 hari
, untuk menjadi
lembaran genteng. C selama 30
menit.
11. Dilakukan perlakuan yang sama untuk komposisi yang lainnya pada
Tabel 3.1. 12.
Dipotong sampel sesuai ukuran specimen untuk dilakukan uji fisis, uji mekanik dan uji termal pada masing-masing sampel sehingga
didapatkan lembaran genteng yang paling baik diantara variasi komposisinya.
13. Setelah dilakukan pengujian, dan didapatkan sampel yang optimal
sesuai standar, selanjutnya komposisi sampel tersebut dijadikan acuan untuk percobaan selanjutnya dengan mengubah arah orientasi serat pada
sudut 45
o
dan 90
o
14. Dilakukan uji fisis, uji mekanik dan uji termal untuk mengetahui
pengaruh orintasi serat terhadap karakteristik genteng komposit polimer.
.
3.4 VARIABEL PENELITIAN