tersebut, yang bermakna agarsupaya mendapatkan. Maka terjemahannya menjadi lebih baik jika, “anak itu menangis untuk mendapatkan mainan”.
6. Penambahan
Berbeda dengan penambahan pada strategi struktural, penambahan ini dilakukan karena pertimbangan kejelasan makna. Penerjemah memasukkan informasi
tambahan di dalam teks terjemahannya karena penerjemah berpendapat bahwa pembaca memang memerlukannya. Menurut Newmark 1988: 91-92 informasi
tambahan ini bisa diletakkan di dalam teks, di bagian bawah halaman berupa catatan kaki, atau di bagian akhir dari teks.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk membantu menerjemahkan kata-kata yang berhubungan dengan budaya, teknis, atau ilmu-ilmu lainnya.
Contoh: BS
: The skin, which is hard and scaly, is greyish in color, thus helping to camouflage it from predators when underwater.
BT :“Kulitnya, yang keras dan bersisik, berwarna abu-abu. Dengan
demikian, kulit ini membantunya berkamuflase, menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan untuk menyelamatkan diri dari predator,
hewan pemangsa, jika berada di dalam air”. Dari contoh di atas, camouflage dan predator dipungut ke dalam BT. Selain itu,
informasi tambahan tentang masing-masing istilah ilmu biologi ini juga diberikan. Tambahan tersebut adalah “menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan” dan
Universitas Sumatera Utara
“hewan pemangsa”. Penambahan dimaksudkan untuk pertimbangan stilistika atau kelancaran kalimat BT.
7. Penghapusan
Penghapusan atau omission berarti penghapusan kata atau bagian teks BS di dalam teks BT. Penghapusan dapat berarti tidak diterjemahkannya kata atau bagian teks
BS ke dalam BT. Pertimbangannya adalah kata atau bagian teks BS tersebut tidak begitu penting bagi keseluruhan teks BT atau bisa saja agak sulit untuk
diterjemahkan. Jadi, mungkin saja penerjemah berpikir, daripada harus menerjemahkan kata atau bagian teks BS dengan konsekuensi pembaca BT
bingung, maka lebih baik bagi penerjemah untuk menghilangkan saja bagian itu karena perbedaan maknanya tidak signifikan.
Contoh: BS
: “Sama dengan raden ayu ibunya,” katanya berbisik. BT
: Just like her mother, she whispered Secara makna, dalam contoh di atas terlihat penerjemah memilih untuk tidak
menerjemahkan frase “raden ayu”, tetapi hanya menerjemahkan “ibunya” menjadi her mother. Hal ini dilakukan karena mungkin saja penerjemah menganggap
bahwa “raden ayu” tidak memiliki fungsi yang signifikan dalam kalimat BS dan lebih mudah difahami dalam BT.
8. Modulasi