Penyusutan Perluasan Terjemahan Pantun Melayu ke dalam Bahasa Inggris oleh Katharine Sim: Suatu Analisis Kesepadanan Terjemahan

Contoh: BS : “Gadis itu menari dengan luwesnya” BT : The girl is dancing with great fluidity and grace. Dengan strategi ini, “luwes” bisa diterjemahkan menjadi “bergerak dengan halus dan anggun” atau dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan move with great fluidity and grace.

4. Penyusutan

Strategi ini mengacu pada penyusutan komponen kata BS setelah diterjemahkan ke dalam BT untuk menghasilkan makna yang relevan. Strategi penyusutan ini harus menghormati prinsip relevansi, yaitu, penerjemah harus memastikan bahwa tidak ada informasi penting yang terdapat dalam terjemahan Contoh: Newmark, 1988:90 BS : “Dia belajar ilmu politik di Universitas tersebut”. BT : “ He studies politics in the University” Dari contoh diatas Contoh: penerjemah menyusutkan jumlah komponen kata BS “ilmu politik” menjadi “politics” di dalam BT demi mempertimbangkan prinsip relevansi makna. BS : automobile BT : “mobil” Dari contoh di atas kata automobile dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi “mobil” dalam bahasa Indonesia. Disini terlihat elemen kata “auto” disusutkan Universitas Sumatera Utara menjadi “mobil” saja. Dalam kedua bahasa tersebut, baik bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, kata automobile dan “mobil” mengacu pada makna yang sama.

5. Perluasan

Perluasan adalah lawan penyusutan. Perluasan mengacu pada hal dimana penerjemah memperbanyak jumlah kata BS dalam BT untuk mendapatkan makna yang paling tepat. Contoh: BS : Whale BT : “ikan paus” Kata whale diterjemahkan menjadi “ikan paus”, elemen “ikan” ditambahkan karena jika diterjemahkan “paus” saja maknanya akan kurang baik di dalam bahasa Indonesia, karena “paus” berarti pemimpin umat Katolik sedunia, atau “the pope” dalam bahasa Inggris. Selanjutnya, strategi perluasan juga terjadi ketika penerjemah mencoba untuk bergerak dari implisit menjadi eksplisit. Contoh: BS : “the child cries for the toy” BT : “anak itu menangis untuk mendapatkan mainan” “The child cries for the toy” kurang tepat bila diterjemahkan menjadi anak itu menangis untuk mainan”, karena kata “untuk” pada kalimat di atas tidak menyampaikan makna yang tepat dan dapat membingungkan pembaca. Jadi penerjemah harus mencari makna eksplisit dari kata “untuk” dalam kalimat Universitas Sumatera Utara tersebut, yang bermakna agarsupaya mendapatkan. Maka terjemahannya menjadi lebih baik jika, “anak itu menangis untuk mendapatkan mainan”.

6. Penambahan