variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,9. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut:
Tabel 5.5. Hasil uji multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
7.639 1.637
Ln_nikkei -.348
.062 -.233
.180 5.548
Ln_Hangseng .765
.090 .441
.115 8.733
Ln_Kospi .474
.118 .262
.473 3.648
Ln_Emas .377
.059 .341
.110 9.112
Ln_Minyak -.128
.038 -.089
.435 2.297
Ln_Kurs -1.066
.132 -.202
.489 2.045
a. Dependent Variable : Ln_IHSG Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance pada variabel LnNikkei, LnHangseng, LnKospi, LnEmas,
LnMinyak, dan LnKurs 0,10 dan VIF 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen artinya tidak terjadi multikolinieritas.
5.2. Hasil Analisis Data
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linier
Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi.
5.2.1. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier berganda akan dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antar variabel independen dan
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen. Hasil persamaan regresi linier dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut:
Tabel 5.6. Persamaan Regresi
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
7.639 1.637
4.666 .000
Ln_nikkei -.348
.062 -.233
-5.617 .000
Ln_Hangseng .765
.090 .441
8.493 .000
Ln_Kospi .474
.118 .262
4.031 .000
Ln_Emas .377
.059 .341
6.434 .000
Ln_Minyak -.128
.038 -.089
-3.349 .001
Ln_Kurs -1.066
.132 -.202
-8.054 .000
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Dari Tabel 5.6 tersebut, maka model regresi berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen dapat diformulasikan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
IHSG = 7.639 – 0,348LnNikkei + 0,765LnHangseng + 0,474Kospi + 0,377LnHargaEmas – 0,128LnHargaMinyak -1,066LnKursRupiah +
e
Berdasarkan hasil persamaan regersi berganda tersebut, maka pengaruh masing-masing variabel independen tersebut terhadap harga saham dapat
diinterpretasikan sebagai berikut: a. a = 7.639
Nilai konstanta a sebesar 7.639 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen harga saham Nikkei, Hangseng, Kospi, Harga Emas Dunia, Harga
Minyak Dunia dan Kurs Rupiah diasumsikan sama dengan nol, maka nilai dari IHSG adalah sebesar 7.639.
Universitas Sumatera Utara
b. b
1 =
Koefisien regresi b - 0,348
1
c. b sebesar -0,348 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel
harga saham Nikkei sebesar 1 akan diikuti penurunan IHSG sebesar -0,348 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau
sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara harga saham Nikkei dengan IHSG menunjukkan hubungan yang tidak searah negatif artinya setiap kenaikan harga
saham Nikkei akan diikuti oleh penurunan IHSG dan sebaliknya penurunan harga saham Nikkei akan mengakibatkan kenaikan IHSG.
2
Koefisien regresi b = 0,765
2
d. b sebesar 0,765 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel
harga saham Hangseng sebesar 1 akan diikuti kenaikan IHSG sebesar 0,76 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau
sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara harga saham Hangseng dan IHSG menunjukkan hubungan searah positif artinya setiap kenaikan harga saham
Hangseng akan diikuti oleh kenaikan IHSG dan sebaliknya setiap penurunan harga saham Hangseng akan mengakibatkan penurunan IHSG.
3
Koefisien regresi b = 0,474
3
sebesar 0,474 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel harga saham Kospi sebesar 1 akan diikuti kenaikan IHSG sebesar 0,47
dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara harga saham Kospi dengan IHSG
menunjukkan hubungan searah positif artinya setiap kenaikan harga saham
Universitas Sumatera Utara
Kospi akan diikuti oleh kenaikan IHSG dan sebaliknya penurunan harga saham Kospi akan mengakibatkan penurunan IHSG.
e. b
4
Koefisien regresi b = 0,377
4
f. b sebesar 0,377 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel
harga emas dunia sebesar 1 akan diikuti kenaikan IHSG sebesar 0,37 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama
dengan nol. Ini artinya bahwa antara harga emas dunia dengan IHSG menunjukkan hubungan searah positif artinya setiap kenaikan harga emas dunia
akan diikuti oleh kenaikan IHSG dan sebaliknya penurunan harga emas dunia akan mengakibatkan penurunan IHSG.
5
Koefisien regresi b = - 0,128
5
g. b sebesar – 0,128 menunjukkan bahwa setiap kenaikan varibel
harga minyak dunia sebesar 1 akan diikuti penurunan IHSG sebesar -1,2 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau
nol. Ini artinya bahwa antara harga minyak dunia dengan IHSG menunjukkan hubungan yang tidak searah negatif artinya setiap kenaikan harga minyak dunia
akan diikuti oleh penurunan IHSG dan sebaliknya setiap penurunan harga minyak dunia akan mengakibatkan kenaikan IHSG.
6
Koefisien regresi b = -1,066
6
sebesar -1,066 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel harga kurs rupiah sebesar 1 akan mengakibatkan penurunan IHSG sebesar -
1,06 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap
Universitas Sumatera Utara
atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara kurs rupiah dengan IHSG menunjukkan hubungan yang tidak searah negatif artinya setiap kenaikan kurs
rupiah akan diikuti oleh penurunan IHSG dan sebaliknya penurunan kurs rupiah akan mengakibatkan kenaikan IHSG.
5.2.1.1. Uji Statistik F Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang
dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
5.7 berikut ini:
Tabel 5.7. Uji Statistik F
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
9.581 5
1.916 315.943
.000
a
Residual .400
66 .006
Total 9.981
71
a. Predictors: Constant, Ln_Minyak, Ln_nikkei, Ln_Kospi, Ln_Hangseng, Ln_Emas b. Dependent Variable: Ln_IHSG
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan hasil uji statistik F pada Tabel 5.7 diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 315,843 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel harga saham Nikkei, Hangseng, Kospi, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah secara simultan berpengaruh terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan periode 2005 – 2010.
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.2. Uji statistik t Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel harga saham
Nikkei, Hangseng, Kospi, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dengan asumsi bahwa
variabel lain dianggap konstan atau sama dengan nol. Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini:
Tabel 5.8. Uji Statistik t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
7.639 1.637
4.666 .000
Ln_Nikkei -.348
.062 -.233
-5.617 .000
Ln_Hangseng .765
.090 .441
8.493 .000
Ln_Kospi .474
.118 .262
4.031 .000
Ln_Emas .377
.059 .341
6.434 .000
Ln_Minyak -.128
.038 -.089
-3.349 .536
Ln_Kurs -1.066
.132 -.202
-8.054 .000
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan hasil uji t yang terdapat pada Tabel 5.8 maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat
diuraikan sebagai berikut: a. Variabel harga saham Nikkei bernilai minus sebesar -5,617 dengan nilai
signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi harga saham Nikkei 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga saham Nikkei
berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode 2005 – 2010.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel harga saham Hangseng bernilai positif sebesar 8,493 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi harga saham Hangseng 0,000
lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga saham Hangseng berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
periode 2005 – 2010. c. Variabel harga saham Kospi bernilai positif sebesar 4,031 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi harga saham Kospi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga saham Kospi berpengaruh
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode 2005 – 2010. d. Variabel Harga Emas Dunia bernilai positif sebesar 6,434 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi Harga Emas Dunia 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Harga Emas Dunia berpengaruh
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode 2005 – 2010. e. Variabel Harga Minyak Dunia bernilai minus sebesar – 3,349 dengan nilai
signifikan sebesar 0,536. Karena nilai signifikansi Harga Minyak Dunia 0,536 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Harga Minyak
Dunia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode 2005 – 2010.
f. Variabel Kurs Rupiah bernilai minus sebesar – 8,054 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi Kurs Rupiah 0,000 lebih kecil dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kurs Rupiah berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode 2005 – 2010.
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.3. Koefisien determinasi R
2
Hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel harga saham Nikkei, Hangseng, Kospi, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah
menpunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, untuk meyakinkan atau tingkat kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat dari Tabel 5.8 berikut ini:
Tabel 5.9. Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .990
a
.980 .978
.05552
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Dari Tabel 5.9 berikut dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,978 atau 97,8 yang artinya variabel independen yaitu harga saham Nikkei,
Hangseng, Kospi, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah dapat menjelaskan variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 97,8
dan sisanya sebesar 2,2 dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan ke model penelitian. Nilai R disebut juga dengan koefisien korelasi. Nilai R sebesar 0,990 atau
99 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan variabel independen yaitu harga saham Nikkei, Hangseng, Kospi, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs
Rupiah dengan variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan adalah kuat karena berada di atas 50. Hasil penelitian ini secara simultan tidak dapat
diperbandingkan dengan penelitian terdahulu yang direplikasi dari Darmawan 2009 karena perbedaan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian