Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan pengujian hipotesa melalui pengujian model, penelitian ini terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Pengujian ini digunakan untuk menjamin terpenuhinya asumsi yang diperlukan dalam melakukan pengujian terhadap model regresi berganda.

5.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif pada penelitian ini difokuskan kepada nilai minimum, rata-rata dan standar deviasi sebagaimana yang terdapat pada Tabel 5.1 berikut : Tabel 5.1. Deskriptif Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nikkei 72 7568.42 18138.36 12885.4143 3160.11605 Hangseng 72 12811.57 31352.58 19244.6743 4172.10994 Kospi 72 911.30 2064.85 1483.5918 293.07894 Emas 72 421.87 1390.55 802.1311 264.32726 Minyak 72 39.16 133.93 72.6033 20.08914 Kurs 72 8775.00 12151.00 9541.6806 724.37506 IHSG 72 1029.61 3703.51 1990.0732 729.34674 Valid N listwise 72 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil deskriptif statistik pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sangat bervariasi dengan kisaran yang sangat lebar. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian ini kemungkinan tidak berdistribusi normal. Hal ini merupakan kejadian yang sudah diprediksikan sebelumnya sebagaimana lazimnya penelitian di pasar modal yang belum efisien seperti di Indonesia. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai Indeks Harga Saham Gabungan minimum adalah Rp 1.029,61 yang menunjukkan bahwa harga pada Indeks Harga Saham Gabungan yang terdaftar dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan maximum sebesar Rp 3.703,51 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata dari Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebesar Rp 1.990,0732 dengan standart Deviasi Rp 729,3674 hal ini menunjukkan bahwa kondisi harga Indeks Harga Saham Gabungan sangat berfluktuasi karena selisih antara Indeks Harga Saham Gabungan maximum dengan Indeks Harga Saham Gabungan minimum cukup besar, nilai standart deviasi Indeks Harga Saham Gabungan lebih besar dari nilai rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan. Hal ini mengidikasikan bahwa variabel Indeks Harga Saham Gabungan tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai saham Nikkei minimum sebesar Rp 7.568,72 yang menunjukkan bahwa harga saham Nikkei dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan nilai saham Nikkei Universitas Sumatera Utara maximum sebesar Rp 18.138,36 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata nilai saham Nikkei adalah sebesar Rp 12.885,4143 dengan standart Deviasi Rp 3.160,11605 hal ini menunjukkan bahwa kondisi harga saham Nikkei berfluktuasi karena selisih antara nilai saham Nikkei maximum dengan nilai Saham Nikkei minimum cukup besar, nilai standart deviasi saham Nikkei lebih besar dari nilai rata- rata saham Nikkei. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel saham Nikkei tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai saham Hangseng minimum sebesar Rp 12.811,57 yang menunjukkan bahwa harga saham Hangseng dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan nilai saham Hangseng maximum sebesar Rp 31.352,58 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata nilai saham Hangseng adalah sebesar Rp 19.244,6743 dengan standart Deviasi Rp 4.172,10974 hal ini menunjukkan bahwa kondisi harga saham Hangseng berfluktuasi karena selisih antara nilai saham Hangseng maximum dengan nilai Saham Hangseng minimum cukup besar, nilai standart deviasi saham Hangseng lebih besar dari nilai rata-rata saham Hangseng. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel saham Hangseng tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai saham Kospi minimum sebesar Rp 911,30 yang menunjukkan bahwa harga saham Kospi dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan nilai saham Kospi Universitas Sumatera Utara maximum sebesar Rp 2.064,85 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata nilai saham Kospi adalah sebesar Rp 1.483,5918 dengan standart Deviasi Rp 293,07894 hal ini menunjukkan bahwa kondisi harga saham Kospi berfluktuasi karena selisih antara nilai saham Kospi maximum dengan nilai Saham Kospi minimum cukup besar, nilai standart deviasi saham Kospi lebih besar dari nilai rata- rata saham Kospi. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel saham Kospi tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai emas minimum sebesar Rp 421,87 yang menunjukkan bahwa harga emas dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan nilai emas maximum sebesar Rp 1.390.55 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata nilai emas adalah sebesar Rp 802,1311 dengan standart Deviasi Rp 264,32726 hal ini menunjukkan bahwa kondisi harga emas berfluktuasi karena selisih antara nilai emas maximum dengan nilai emas minimum cukup besar, nilai standart deviasi emas lebih besar dari nilai rata-rata emas. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel harga emas tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai minyak minimum sebesar Rp 39,16 yang menunjukkan bahwa harga minyak dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan nilai minyak maximum sebesar Rp 133,93 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat Universitas Sumatera Utara diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata nilai minyak adalah sebesar Rp 72,6033 dengan standart Deviasi Rp 20,08914 hal ini menunjukkan bahwa kondisi harga minyak berfluktuasi karena selisih antara nilai minyak maximum dengan nilai minyak minimum cukup besar, nilai standart deviasi minyak lebih besar dari nilai rata-rata minyak. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel harga minyak tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai kurs minimum sebesar Rp 8.775,00 yang menunjukkan bahwa harga kurs dari tahun 2005 – 2010 memiliki harga terendah. Sedangkan nilai kurs maximum sebesar Rp 12.151,00 menunjukkan harga yang terdaftar telah tumbuh dan berkembang pesat diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata nilai kurs adalah sebesar Rp 9.541,6806 dengan standart Deviasi Rp 724,37506 hal ini menunjukkan bahwa kondisi kurs berfluktuasi karena selisih antara nilai kurs maximum dengan nilai kurs minimum cukup besar, nilai standart deviasi kurs lebih besar dari nilai rata- rata kurs. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel harga kurs tidak berdistribusi normal.

5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik