Intervensi Petugas Kesehatan Intervensi Petugas Peternakan

Notoatmodjo 2002, sikap mempunyai beberapa tingkatan yaitu: 1. Menerima receiving, diartikan bahwa orang atau subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan. 2. Merespon responding, memberi jawaban apabila diotaknya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari suatu sikap, karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut. 3. Bertanggung jawab responsible, bertanggung jawab atas sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko atau merupakan sikap yang paling tinggi. 4. Menghargai valuing, mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

5.2. Faktor Eksternal

5.2.1. Intervensi Petugas Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan frekuensi responden yang pernah mendapatkan penyuluhan tentang flu burung dari petugas kesehatan ada 52 orang 85,2 dan yang tidak pernah ada 9 orang 914,8 selanjutnya berdasarkan hasil tabulasi silang antara intervensi petugas kesehatan dengan tindakan terdapat 38 orang responden yang mengatakan pernah mendapatkan intervensi dari petugas kesehatan dan tindakan yang sedang, kemudian dapat dilihat bahwa terdapat responden yang mengatakan Universitas Sumatera Utara tidak pernah mendapatkan intervensi dari petugas kesehatan ada sebanyak 1 orang dengan tindakan baik. Menurut asumsi peneliti bahwasanya responden melakukan tindakan penanggulangan terhadap flu burung bukan hanya berdasarkan dari intervensi dari petugas kesehatan saja, melainkan dari berbagai macam sumber yang ada, sesuai dengan yang dipaparkan oleh Teori dan model perilaku dan kesehatan yang lain adalah Model Kepercayaan Kesehatan Health Belief ModelHBM. Di dalam teori HBM menganggap perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus model ini menegaskan bahwa persepsi seseorang tentang kerentanan dan kemanjuran pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku-perilaku kesehatan.

5.2.2. Intervensi Petugas Peternakan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat bahwa sebagian besar responden mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang flu burung dari petugas peternakan ada 51 orang 83,6 dan yang tidak pernah ada 10 orang 16,4. Selanjutnya berdasarkan hasil tabulasi silang antara intervensi petugas peternakan dengan tindakan terdapat 38 orang responden yang mengatakan pernah mendapatkan intervensi dari petugas peternakan dengan tindakan yang sedang, kemudian dapat dilihat bahwa terdapat responden yang mengatakan tidak pernah mendapatkan intervensi dari petugas peternakan ada sebanyak 2 orang dengan tindakan baik. Universitas Sumatera Utara Menurut asumsi dari peneliti bahwasanya di samping teori perilaku di atas, yakni teori precede and proceed dan HBM, teori lain tentang perubahan perilaku dikemukakan oleh Fishbein yakni teori tindakan beralasan theory of reasoned action. Di dalam teori tindakan beralasan dikemukakan faktor paling penting dalam mempengaruhi perilaku adalah keinginan berperilaku behavioral intention seseorang. Keinginan berperilaku adalah suatu proposisi yang menghubungkan diri dengan tindakan yang akan datang. Faktor yang langsung mempengaruhi keinginan berperilaku adalah sikap terhadap perilaku attitude toward behavior dan norma subyektif atau sosial yang berhubungan dengan perilaku subjective norm. Kepercayaan utama untuk berperilaku behavioral beliefs dan evaluasi dalam melakukan perilaku evaluation of behavioral outcomes secara bersama akan membentuk sikap terhadap perilaku. Norma subjektif adalah persepsi seseorang tentang apa yang mereka anggap bahwa orang lain ingin agar mereka lakukan. Norma subyektif dipengaruhi oleh kepercayaan normatif normative beliefs dan motivasi untuk memenuhi harapan motivation to comply. Menurut teori tindakan beralasan seseorang cenderung melaksanakan perilaku yang dievaluasi dan diterima secara baik oleh orang lain dan cenderung menahan diri dari perilaku yang dianggap tidak baik dan tidak menyenangkan orang lain Montano, Kasprzyk and Taplin, 1997 dan Peter dan Olson, 2000.

5.2.3. Media Cetak Koran, Brosur, Leaflet, Poster, dan Lain-lain