4. Kasus pasti confirm yakni kasus suspek atau probabel dan satu dari hasil
laboratorium ini: a.
Kultur virus menunjukkan positif influenza AH5N1. b.
PCR positif H5N1. c.
Peningkatan titer antibodi netralisasi untuk H5N1 empat kali lipat atau lebih antara fase akut dan fase konvalesen. Titer antibodi netralisasi harus
1:80 atau lebih tinggi. d.
Titer antibodi mikronetralisasi untuk H5N1 1:80 atau lebih dari serum hari 14 atau sesudahnya setelah gejala timbul dan suatu hasil positif
menggunakan assay yang berbeda misalnya HI 1:60 atau lebih, atau Western Blot.
2.1.4. Flu Burung pada Unggas
2.1.4.1. Hal-hal yang menyebabkan infeksi virus flu burung pada unggas 1.
Kontak langsung dengan CBAIC, 2007:
a. Unggas yang terinfeksi, sebagai contoh: unggas sehat bercampur dengan
unggas yang terinfeksi saat berkeliaran di halaman atau berada dalam satu kandang.
b. Burung-burung liar yang terinfeksi, contoh: saat mereka berada di sawah.
2. Kontak tidak langsung melalui CBAIC, 2007:
a. Kotoran dari unggas yang terkena virus atau burung-burung liar.
b. Sumber air danau, kolam yang tercemar kotoran dan atau bulu dari unggas
yang terinfeksi atau burung-burung liar.
Universitas Sumatera Utara
c. Jerami tempat sarang unggas yang terinfeksi.
d. Virus yang terbawa oleh orang-orang yang datang dari daerah yang terjangkit
melalui sepatu, baju, perkakas cangkul, sekop, sangkar, bak atau peti telur dan alat transportasi sepeda dan ban sepeda motor.
e. Pakan unggas yang terinfeksi.
2.1.4.2. Gejala flu burung yang umum pada unggas Kita harus mencurigai unggas kita telah terjangkit virus Flu Burung jika
mengalami gejala sebagai berikut CBAIC, 2007:
1. Unggas mati mendadak dalam jumlah yang besar dengan atau tanpa gejala klinis.
2. Unggas mungkin memiliki gejala yang berikut:
a. Lemas tidak berenergi dan kehilangan selera.
b. Jengger bengkak, berwarna biru atau berdarah, bulu-bulu berguguran.
c. Kepala tertunduk menyatu dengan badan.
d. Kesulitan bernafas.
e. Bengkak pada kepala dan kelopak mata.
f. Pendarahan di kulit pada area yang tidak ditumbuhi bulu, terutama pada kaki.
g. Penurunan jumlah telur yang dihasilkan.
h. Diare, menggigil dan mengeluarkan air mata.
i. Gelisah.
2.1.4.3. Cara mencegah perpindahan virus flu burung antar unggas Flu Burung dapat dicegah Untuk melindungi unggas, Anda harus mengikuti
instruksi-instruksi sebagai berikut Depkes, 2004:
Universitas Sumatera Utara
a. Masukkan unggas ke dalam kandang, jangan biarkan berkeliaran.
b. Kandangkan masing-masing unggas dalam kandang yang berbeda.
c. Pilih atau beli ayam atau bebek atau unggas muda yang sehat. Pisahkan
unggas yang baru dibeli setidaknya selama dua minggu. d.
Jika unggas terlihat sakit, segera pisahkan dari yang lainnya. e.
Cuci tangan dengan sabun sesudah kontak dengan unggas. f.
Transportasikan hanya unggas yang sehat. g.
Bersihkan halaman di sekitar kandang setiap hari buanglah kotoran unggas maupun bulunya. Bakar atau kuburkan kotorannya.
h. Cuci dan bersihkan peralatan yang dipakai di peternakan dengan disinfektan
seminggu sekali. i.
Bersihkan, cuci, kemudian suci hamakan kandangnya dengan disinfektan atau bahan kimia lainnya. Seperti cairan pemutih pakaian.
j. Siapapun termasuk Anda dan keluarga Anda yang masuk ke halaman
peternakan, cuci sol sepatu dengan air bersabun atau berikan sepatu yang bersih saat mereka memasuki gerbang.
k. Beri pakan yang menyehatkan dan air bersih pada unggas.
l. Beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkan untuk mencegah
berjangkitnya infeksi virus Flu Burung. Langkah-langkah yang harus kita perbuat jika unggas mati mendadak dan
dalam jumlah yang banyak Depkes, 2004:
Universitas Sumatera Utara
a. Laporkan kepada aparat berwenang terutama ke Dinas PertanianPeternakan
atau Dinas Kesehatan. b.
Jangan buang unggas yang mati. c.
Musnahkan unggas dengan cara dibakar atau kuburkan bangkai dengan kedalaman galian setinggi lutut orang dewasa.
d. Gunakan alat pelindung masker, sarung tangan, sepatu bot, baju lengan
panjang, celana panjang dan topi. e.
Bersihkan badan sesudahnya dan cuci semua pakaian dengan sabun. f.
Bersihkan, cuci, kemudian suci hamakan dengan disinfektan seperti pemutih dan Chlor, tepung kapur atau karbol untuk membersihkan sarang, kandang
dan alat transportasi. g.
Bersihkan sepatu atau sandal, peralatan, roda atau ban mobil transportasi sebelum memasuki dan setelah meninggalkan kandang unggas. Bagi
pedagang, jangan parkir kendaraan dekat kandang. h.
Cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas. i.
Salinlah baju dan cuci pakaian dengan sabun setelah kontak dengan unggas. j.
Kandang harus dikosongkan selama 2 minggu sehingga bebas virus Flu Burung.
k. Hanya menjual atau membeli dan mengangkut unggas sehat.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Cara Penularan Flu Burung pada Manusia