Menurut asumsi dari peneliti bahwasanya di samping teori perilaku di atas, yakni teori precede and proceed dan HBM, teori lain tentang perubahan perilaku
dikemukakan oleh Fishbein yakni teori tindakan beralasan theory of reasoned action. Di dalam teori tindakan beralasan dikemukakan faktor paling penting dalam
mempengaruhi perilaku adalah keinginan berperilaku behavioral intention seseorang. Keinginan berperilaku adalah suatu proposisi yang menghubungkan diri
dengan tindakan yang akan datang. Faktor yang langsung mempengaruhi keinginan berperilaku adalah sikap terhadap perilaku attitude toward behavior dan norma
subyektif atau sosial yang berhubungan dengan perilaku subjective norm. Kepercayaan utama untuk berperilaku behavioral beliefs dan evaluasi dalam
melakukan perilaku evaluation of behavioral outcomes secara bersama akan membentuk sikap terhadap perilaku. Norma subjektif adalah persepsi seseorang
tentang apa yang mereka anggap bahwa orang lain ingin agar mereka lakukan. Norma subyektif dipengaruhi oleh kepercayaan normatif normative beliefs dan motivasi
untuk memenuhi harapan motivation to comply. Menurut teori tindakan beralasan seseorang cenderung melaksanakan perilaku yang dievaluasi dan diterima secara baik
oleh orang lain dan cenderung menahan diri dari perilaku yang dianggap tidak baik dan tidak menyenangkan orang lain Montano, Kasprzyk and Taplin, 1997 dan Peter
dan Olson, 2000.
5.2.3. Media Cetak Koran, Brosur, Leaflet, Poster, dan Lain-lain
Berdasarkan hasil penelitian terlihat sebagian besar responden menjawab pernah mendapatkan informasi mengenai flu burung melalui media cetak Koran,
Universitas Sumatera Utara
brosur, leaflet, poster, dan lain-lain ada sebanyak 41 orang, dan yang tidak pernah ada 20 orang 32,8 serta berdasarkan hasil tabulasi silang antara media cetak
dengan tindakan terdapat 33 orang responden yang mengatakan pernah mendapatkan informasi dari media cetak dengan tindakan yang sedang, terdapat responden yang
mengatakan tidak pernah mendapatkan informasi dari media cetak ada sebanyak 7 orang dengan tindakan baik.
Asumsi peneliti sama halnya dengan yang telah dikemukakan menurut teori dan model perilaku dan kesehatan yang lain adalah Model Kepercayaan Kesehatan
Health Belief ModelHBM. Di dalam teori HBM menganggap perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus model ini menegaskan
bahwa persepsi seseorang tentang kerentanan dan kemanjuran pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku-perilaku kesehatan.
Strecher and Rosenstock 1997 mengatakan ada 7 komponen dan HBM, yaitu:
1 Pengertian tentang kerentanan penyakit perceived susceptibility. Misalnya
pengertian tentang seberapa besar kemungkinan seseorang dapat dihinggapi penyakit atau terlibat dalam masalah kesehatan yang bersangkutan.
2 Pengertian tentang keparahan penyakit perceived severity. Misalnya
pengertian tentang seberapa parahnya bila ia sampai terjangkit penyakit atau terlibat masalah kesehatan yang bersangkutan.
3 Pengertian tentang kegunaanmanfaat untuk melakukan tindakan yang
bersangkutan perceived benefits. Misalnya bila ia bersedia melakukan
Universitas Sumatera Utara
tindakan apakah ancaman kerentanan dan keparahan penyakit akan berkurang atau teratasi.
4 Pengertian tentang hambatan untuk melakukan tindakan yang bersangkutan
perceived barriers. Misalnya yang menyangkut biaya, bahaya efek samping atau komplikasi, khawatir menhadapi rasa sakit atau ketidaknyamanan
lainnya. 5
Dorongan untuk bertindak cues of action. Adanya sumber informasi tambahan yang akan mempengaruhi pengertian-pengertian tersebut di atas,
seperti pendidikan, gejala-gejala penyakit, media informasi. 6
Kemampuan diri untuk berperilaku melaksanakan tindakan yang bersangkutan self-efficacy. Misalnya dengan kondisi yang ada pada dirinya
apakah ia merasa mampu berperilaku sebagaimana yang seharusnya. 7
Variabel lain, seperti demografi, sosiopsikologi dan variabel struktur yang mempengaruhi persepsi individu dan tidak langsung mempengaruhi perilaku
kesehatan. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman orang lain yang
disampaikan kepadanya, dari buku, teman, orang tua, guru, rasio, televisi, foster majalah dan surat kabar Sarwono, 1997.
5.2.4. Media Elektronik Radio, TV