4. Adaptasi, suatu tindakan yang sudah dimodifikasi tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut. Menurut peneliti dapat dilihat bahwa responden telah melakukan tindakan
penanggulangan flu burung yang berdasarkan pengalaman atau kebiasaan yang telah dilakukannya sejak lama sehingga responden telah melakukan tingkatan mekanisme
dalam tingkatan tindakan yaitu mekanisme, dan sesuai menurut Sarwono 1997 Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan responsreaksi seorang individu
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respons ini dapat bersifat pasif tanpa tindakan: berfikir, berpendapat, bersikap maupun aktif
melakukan tindakan. Sesuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat dilihat overt sedangkan perilaku pasif tidaklah
tampak, seperti misalnya pengetahuan, persepsi atau motivasi. Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku kedalam tiga domain yaitu pengetahuan, sikap
dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah knowledge, attitude, practice.
5.1.2. Status Pernikahan
Menurut Becker yang dikutip oleh Smet 1984, seseorang dalam melakukan tindakan atau melakukan suatu perilaku tidak lepas dari peran pertimbangan keluarga
seperti anak dan suami.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian di atas seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Distribusi Responden berdasarkan karakteristik individu mengenai status pernikahan
responden dapat diketahui bahwa frekuensi status pernikahan responden yang belum menikah ada 1 orang 1,6, menikah ada 56 orang 91,8, dan jandaduda ada 4
orang 6,6. Data tersebut tidak dapat diuji karena untuk melakukan uji dengan tabulasi silang syaratnya adalah dengan menggunakan tabel 2x2, sedangkan pada
variabel status pernikahan memiliki tiga kategori dan uji tidak dapat dilakukan karena tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka menurut peneliti bahwa status pernikahan dapat mempengaruhi dalam tindakan responden
dalam melakukan tindakan penanggulangan flu burung karena responden dapat melakukan sebuah tindakan tidak terlepas dari peran pertimbangan keluarga baik itu
anak, suami, istri terhadap bahaya yang akan ditimbulkannya sesuai menurut Green yang dikutip oleh Notoatmodjo 2002, faktor-faktor yang merupakan penyebab
perilaku menurut Green dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi faktor internal seperti umur, pendidikan, status pernikahan, suku keyakinan, dan nilai,
berkenaan dengan motivasi seseorang bertindak.
5.1.3. Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian di atas seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik individu mengenai tingkat pendidikan
responden dapat diketahui bahwa frekuensi pendidikan responden yang SD ada 37 orang 60,7, SLTP ada 4 orang 6,6, SLTA ada 7 orang 11,5, Diploma
Universitas Sumatera Utara
Sarjana ada 1 orang 1,6, dan tidak tamat SD ada 12 orang 19,7. Data tersebut tidak dapat di uji karena untuk melakukan uji dengan tabulasi silang syaratnya adalah
dengan menggunakan tabel 2x2, sedangkan pada variabel pendidikan memiliki lima kategori dan uji tidak dapat dilakukan karena tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan pemaparan di atas bahwa pendidikan diartikan sebagai suatu usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak, yang
bertujuan kepada kedewasaan, tujuannya adalah pendewasaan anak. Menurut Notoatmodjo 2002, pendidikan dalam arti formal adalah suatu proses penyampaian
bahanmateri pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidik guna mencapai perubahan perilaku tujuan.
Asumsi peneliti tentang tingkat pendidikan responden terhadap tindakan dalam penanggulangan flu burung berpengaruh karena tingkat pendidikan memiliki
peranan penting dimana dalam pendidikan terdapat materi-materi atau informasi yang dapat dipergunakan atau diaplikasikan oleh responden dalam kehidupannya, yang
mana dalam hal ini responden dapat mengaplikasikannya dalam hal penanggulangan flu burung, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin baik tindakan yang akan
dilakukan oleh seseorang dalam melakukan segala hal, begitu juga sebaliknya dikarenakan hampir sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan sekolah
dasar SD sehingga dalam menyerap informasi yang ada belum optimal.
5.1.4. Pengetahuan