Kuat Tekan Kekerasan Pengukuran Sampel

V m Densitas = ρ 3.2 Dengan; ρ = densitas benda uji grcm 2 m = massa benda uji gr V = volume benda uji cm 3 Cara Pengujiannya: Sampel yang akan diuji diukur diameternya d dan tebalnya t, kemudian ditimbang massanya m.

3.4.3 Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan batako dilakukan untuk mengetahui kuat tekan hancur dari benda uji. Pengujian kuat tekan dilakukan saat batako berumur 28 hari. Jumlah sampel batako yang diuji terdiri dari: 3 buah sampel batako normal 20 semen dengan 80 pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 10 abu cangkang kelapa sawit, 3 buah sampel batako dengan campuran 20 abu cangkang kelapa sawit, 3 buah sampel batako dengan campuran 30 abu cangkang kelapa sawit, 3 buah sampel batako dengan campuran 40 abu cangkang kelapa sawit,dan 3 buah sampel batako dengan campuran 50 abu cangkang kelapa sawit yang beratnya masing-masing diambil dari massa pasir. Kuat tekan batako dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: f c = A P 3.3 Universitas Sumatera Utara Dengan; f c = Kuat tekan Mpa P = Beban maksimum N A = Luas bidang permukaan mm 2 Cara pengujiannya yaitu: 1. Sampel yang akan di uji diukur diameternya d untuk memudahkan perhitungan. 2. Sampel diletakkan di atas bentangan penumpu dan tepat berada ditengah di bawah penekan. 3. Jarum penunjuk pada alat UTM tersebut diatur sehingga menunjukkan angka nol. 4. Alat dihidupkan,kemudian dicatat angka yang ditunjukan pada alat sebagai nilai P,setelah sampai hancur.

3.4.4 Kekerasan

Kekerasan adalah tahanan yang diberikan oleh bahan terhadap penekanan ke dalam yang tetap, disebabkan oleh benda tekan yang berbentuk tertentu karena pengaruh gaya tertentu. Penekanan kecil atau tidak dalam menunjukkan kekerasan yang besar Van Vliet,G.L.J.,1984. Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui ketahanan benda uji terhadap desakan ke dalam yang tetap. Pengujian kekerasan menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian kekerasan terhadap sampel batako dilakukan setelah batako dikeringkan selama 28 hari. Jumlah sampel batako yang diuji terdiri dari: 3 buah sampel batako normal 20 semen dengan 80 pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 10 abu cangkang kelapa sawit, 3 buah sampel batako dengan campuran 20 abu cangkang kelapa sawit, 3 buah sampel batako dengan campuran 30 abu cangkang kelapa sawit, 3 buah sampel batako dengan campuran 40 abu cangkang kelapa sawit,dan 3 buah sampel batako dengan campuran 50 abu cangkang kelapa sawit yang beratnya masing-masing diambil dari massa pasir. Universitas Sumatera Utara Pengukuran kekerasan sampel batako dapat dilakukan menurut metode Brinell, yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: A F HB . 102 , = 3.5 Dengan; HB = Nilai kekerasan menurut metode Brinell F = Gaya desakan N A = Luas segmen bola dari desakan dalam m 2 0,102 = Faktor perhitungan yang diperlukan. Cara pengujian: Pengukuran kekerasan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Brinell, dimana hasil pengujian langsung tertera dimonitor alat, dalam satuan BH Brinell Hardness. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil