3.3 Prosedur Penelitian
1. Dipersiapkan semua bahan: semen, pasir, abu cangkang kelapa sawit dan air. 2. Pasir dan abu cangkang kelapa sawit diayak dengan ayakan 100 mesh.
3. Bahan ditimbang sesuai dengan variasi persentase komposisi. 4. Semen dengan komposisi 20 dicampur dengan pasir 80 dan air,
selanjutnya semen dengan variasi komposisi tetap 20 dicampur dengan pasir dan abu cangkang kelapa sawit dengan variasi 10, 20, 30, 40 dan 50
dari massa pasir dan dicampur dengan air secukupnya. 5. Bahan yang sudah tercampur diaduk dengan mixer hingga rata selama ± 15
menit. 6. Bahan yang sudah teraduk dimasukkan ke dalam cetakan silinder dengan
diameter 5, kemudian dicetak dengan cara dipres 150 kgforce. 7. Kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dalam ruangan pada
suhu kamar 27 C selama 28 hari.
3.4 Pengukuran Sampel
3.4.1 Daya Serap Air
Pengujian daya serapan air dilakukan untuk mengetahui persentase penyerapan air dari benda uji setelah direndam pada periode tertentu. Uji daya serapan air water
absorbtion menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian daya serap air dilakukan setelah sampel batako dikeringkan selama 28 hari. Jumlah sampel batako
yang diuji terdiri dari: 3 buah sampel batako normal 20 semen dengan 80 pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 10 abu cangkang kelapa sawit dari massa
pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 20 abu cangkang kelapa sawit dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 30 abu cangkang kelapa sawit
dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 40 abu cangkang kelapa sawit dari massa pasir, dan 3 buah sampel batako dengan campuran 50 abu
cangkang kelapa sawit dari massa pasir
Universitas Sumatera Utara
Persentase daya serapan air dari benda uji dapat diperoleh dengan rumus:
100 x
Mk Mk
Mb ir
Dayaserapa −
= 3.1
Dengan; Mb = Massa basah dari benda uji gr
Mk = Massa kering dari benda uji gr
Cara pengujiannya, yaitu: 1.
Sampel yang akan diuji ditimbang beratnya Mk. 2.
Sampel direndam dalam air selama 1 hari. 3.
Sampel diangkat dari rendaman, setelah permukaan sampel kering ditimbang beratnya Mb.
3.4.2 Densitas
Pengujian densitas dilakukan untuk mengetahui besarnya densitas yang terdapat pada benda uji. Semakin besar densitas yang terdapat pada benda uji maka
semakin rendah porositasnya. Pengujian densitas menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian ini dilakukan setelah sampel batako dikeringkan selama 28 hari.
Jumlah sampel batako yang diuji terdiri dari: 3 buah sampel batako normal 20 semen dengan 80 pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 10 abu cangkang
kelapa sawit dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 20 abu cangkang kelapa sawit dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 30
abu cangkang kelapa sawit dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 40 abu cangkang kelapa sawit dari massa pasir, dan 3 buah sampel batako dengan
campuran 50 abu cangkang kelapa sawit dari massa pasir.
Densitas dari benda uji dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
V m
Densitas =
ρ 3.2
Dengan; ρ = densitas benda uji grcm
2
m = massa benda uji gr V = volume benda uji cm
3
Cara Pengujiannya: Sampel yang akan diuji diukur diameternya d dan tebalnya t, kemudian ditimbang
massanya m.
3.4.3 Kuat Tekan