C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual membantu dalam memahami bagaimana hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai hal yang
penting sehingga dapat menjelaskan hubungan teori dengan variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah Inventory Turnover Ratio ITR dan Debtors’ Turnover Ratio DTR.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin GPM. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di atas,
maka kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Inventory turnover ratio mengukur perputaran persediaan yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu, pada umumnya adalah periode satu tahun.
ITR yang tinggi menunjukkan perputaran persediaan yang tinggi pula, yang berarti persediaan yang dimiliki perusahaan sering mengalami pergerakan
masuk melalui pembelian atau hasil produksi dan keluar penjualan. Penjualan yang dilakukan akan memberikan laba bagi perusahaan. Dengan
Gross Profit Margin Y
Inventory Turnover RatioX
1
Debtor’s Turnover RatioX
2
H
1
Universitas Sumatera Utara
demikian dapat diasumsikan jika ITR menunjukkan angka yang tinggi, maka penjualan perusahaan akan menunjukkan angka yang tinggi pula. Penjualan
yang tinggi tersebut akan menyebabkan GPM perusahaan mencapai titik yang tinggi.
Debtors’ turnover ratio mengukur tingkat perputaran piutang yang terjadi pada perusahaan selama suatu periode. DTR menunjukkan seberapa lancar
dan cepatnya piutang yang dimiliki perusahaan dapat ditagih dan diubah menjadi uang tunai sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan-
kegiatan perusahaan lainnya. Hasil perhitungan DTR yang tinggi mengartikan keadaan yang baik dimana perusahaan dapat menagih piutang yang
dimilikinya dengan relatif cepat dan lancar. Banyaknya piutang yang dimiliki dan banyaknya piutang yang dapat ditagih dapat berhubungan dengan
banyaknya penjualan kredit yang terjadi. Penjualan kemudian akan mempengaruhi banyaknya laba yang dihasilkan. Oleh karena itu dapat
dikatakan rasio perputaran piutang memiliki hubungan yang positif dengan laba yang diperoleh perusahaan.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa ITR dan DTR mempunyai pengaruh masing-masing terhadap GPM. Oleh kerena itu, dalam penelitian
ini akan diuji hubungan ITR dan DTR secara bersama-sama atau secara simultan terhadap GPM.
Universitas Sumatera Utara
2. Hipotesis Penelitian