Secara umum rasio-rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelompok, antara lain:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas biasa digunakan untuk menganalisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dapat digunakan oleh pihak- pihak yang ingin menilai tingkat likuiditas perusahaan, misalnya pihak
kreditor jangka pendek, pemasok, calon investor dan bankir. Menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 206 rasio likuiditas adalah “rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya”.
Rasio likuiditas sendiri dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda
mengenai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas menurut Subramanyam2010:44 antara lain
rasio lancar current ratio, rasio cepatacid test ratio, waktu penagihancollection period, dan jumlah hari untuk menjual persediaan
days to sell inventory.
b. Rasio Solvabilitas Rasio Leverage
Dalam menjalankan berbagai aktivitasnya, perusahaan memerlukan dana terutama untuk menjalankan aktivitas operasi sebagaimana mestinya.
Perusahaan pada umumnya memperoleh pendanaan dari dua sumber yaitu
Universitas Sumatera Utara
dari para pemegang saham dan kreditor. Perusahaan dapat memilih salah satu dari sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya. Pada dasarnya
kedua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk meminimalkan kekurangan yang ditimbulkan dari kedua
sumber dana tersebut, maka perlu adanya pengaturan agar keduanya saling menunjang satu sama lain, misalnya dengan dibuatnya pembatasan
penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman. Kombinasi yang dilakukan dari penggunaan dana dikenal dengan rasio solvabilitas atau
rasio leverage. “Leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang” Van Horne dan
Wachowicz, 2005:209. Leverage ratio disebut juga rasio solvabilitas. Pihak yang paling berkepentingan terhadap rasio leverage perusahaan
adalah kreditor dan pemegang saham. Semakin besar jumlah pendanaan yang berasal dari kreditor, semakin tinggi risiko perusahaan tidak dapat
membayar seluruh kewajiban dan bunganya. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi kreditor ketika perusahaan ingin menambah pinjaman
lagi. Bagi pemegang saham, semakin tinggi rasio leverage, semakin rendah tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang sahamkarena
perusahaan harus melakukan pembayaran bunga sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sehingga
mempengaruhi keputusan investasi yang akan diambil oleh para pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Subramanyam 2010: 44 beberapa rasio solvabilitas adalah “total debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, dan times interest
earned ratio.”
c. Rasio Aktivitas