BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan alat yang sering digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan. Rasio keuangan menggunakan informasi yang bersumber
dari laporan keuangan perusahaan dan membantu dalam menginterpretasikan angka-angka yang terdapat laporan keuangan ke dalam kalimat yang dapat
dimengerti mengenai kondisi yang terjadi dalam perusahaan. Rasio keuangan dapat menjadi pedoman yang bermanfaat dalam mengevaluasi posisi dan
kegiatan operasi keuangan perusahaan serta mengadakan perbandingan dengan hasil-hasil dari tahun-tahun sebelumnya atau perusahaaan-perusahaan
yang lain. Rasio keuangan identik dengan perbandingan elemen-elemen keuangan.
“Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya” Van Horne dan Wachowicz, 2005:202. Dari pengertian rasio keuangan di atas, maka rasio keuangan dapat
digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi hubungan antara suatu
Universitas Sumatera Utara
elemen terhadap elemen lain dalam laporan keuangan. Menurut Wild et.al 2005:36 manfaat menggunakan rasio keuangan dalam melakukan analisis
adalah “dapat mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya”
dan “rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir.
Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut.”
Dalam penggunaannya, agar rasio keuangan dapat diinterpretasikan dengan baik dan tepat sasaran, maka perkiraan-perkiraan yang dibandingkan
haruslah mengarah pada hubungan ekonomis yang penting, atau dengan kata lain, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan haruslah memiliki atau
kemungkinan besar memiliki hubungan yang mempengaruhi satu terhadap lainnya. Sebagai contoh, piutang dapat dibandingkan dengan penjualan
karena piutang berhubungan secara langsung terhadap penjualan dimana penjualan kredit akan menghasilkan piutang. Namun perbandingan antara
beban perlengkapan dengan harga saham tidaklah tepat karena beban perlengkapan tidak memiliki hubungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, dalam menggunakan rasio keuangan untuk
menginterpretasikan suatu kondisi dengan tepat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Menurut Syamsuddin 2000 : 40 beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan
secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara bersama- sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka
satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan.
b. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama.
c. Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diperiksa diaudit. Laporan keuangan yang
belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat.
d. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.
Hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan apabila ada pembanding. Menurut Foster 1986 : 61-70 ada dua metode pembandingan
rasio keuangan, yaitu: 1. Cross-sectional Techniques
Two frequently discussed cross-sectional techniques of fianancial statement analysis are A common-size statements and B financial
ratio analysis.
2. Time-series Techniques This section illustrate the use of trend statements and financial ratios
to gain insight into a firm’s perfomance over time.
2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan