tinggi antara satu periode dengan periode selanjutnya, maka mengindikasikan perusahaan berhasil menekan biaya produksi seefisien mungkin, dan
sebaliknya, semakin rendah angka rasio marjin laba kotor mengindikasikan bertambahnya biaya produksi.
Analisis marjin laba kotor sering digunakan dalam perencanaan keuangan atau penganggaran, namun teknik ini juga dapat digunakan dalam analisis
laporan keuangan. Untuk lebih memahami penggunaan rasio marjin laba kotor, kita dapat memperhatikan contoh berikut. Misalkan pendapatan
perusahaan sebesar Rp.100.000.000 dengan harga pokok penjualannya Rp.40.000.000 maka laba kotornya adalah Rp.60.000.000 sehingga dapat
diketahui marjin laba kotornya adalah sebesar 60.
5. Hubungan Rasio Keuangan dengan Gross Profit Margin
Inventory turnover ratio menunjukkan perputaran persediaan yang terdapat di perusahaan. Angka perputaran persediaan yang tinggi
mengindikasikan pembelian atau produksi dan penjualan persediaan yang cepat terjadi dimana barang persediaan yang dimiliki perusahaan tidak
tersimpan lama di gudang sejak dibeli atau diproduksi sampai persediaan tersebut terjual. Karena perputaran persediaan yang tinggi dapat
mencerminkan penjualan yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa rasio perputaran persediaan memiliki pengaruh yang positif terhadap marjin laba
kotor perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Debtors’ turnover ratio menunjukkan besarnya piutang yang dapat tertagih atas penjualan kredit ataupun total penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan. Rasio perputaran piutang yang tinggi mengartikan banyaknya piutang usaha yang dapat tertagih. Piutang usaha berkaitan dengan penjualan
kredit dimana penjualan kredit yang besar akan menimbulkan piutang usaha yang besar pula. Oleh karena itu dapat dikatakan piutang usaha memiliki
hubungan yang positif terhadap penjualan dan marjin laba kotor perusahaan. Demikian pula dengan perputaran piutang usaha, dimana penagihan piutang
akan memberikan aset tambahan bagi perusahaan untuk meningkatkan produksi dan penjualan, sehingga dapat dikatakan perputaran piutang usaha
memiliki hubungan yang positif terhadap marjin laba kotor.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Terdapat ketidaksamaan atau tidak terdapat konsistensi dari hasil penelitian- penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu, baik secara pasial maupun
simultan terhadap hubungan rasio-rasio keuangan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berikut ini adalah uraian beberapa penelitan yang telah dilakukan
terdahulu: 1. Penelitian Enekwe, Okwo dan Ordu tahun 2013
Judul penelitian adalah ”Financial Ratio Analysis as a Determinant of Profitability in Nigerian Pharmaceutical Industry”. Data yang digunakan
bersumber dari laporan keuangan tahunan 5 perusahaan farmasi yang dipilih
Universitas Sumatera Utara