Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel GPM Y memiliki nilai minimum sebesar -0.31, nilai maksimum sebesar 61.24, nilai rata-rata 29.0717, dan standar deviasi sebesar 16.88727 dengan jumlah pengamatan sebanyak 52. 2. Variabel ITR X 1 memiliki nilai minimum sebesar 0.45, nilai maksimum sebesar 33.66, nilai rata-rata 8.8226, dan standar deviasi sebesar 6.68166 dengan jumlah pengamatan sebanyak 52. 3. Variabel DTR X 2 memiliki nilai minimum sebesar 1.47, nilai maksimum sebesar 17.13, nilai rata-rata 7.0790, dan standar deviasi sebesar 2.38589 dengan jumlah pengamatan sebanyak 52.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Agar menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik, maka perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal. Untuk menguji apakah residual berdistribusi normal dapat digunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis. H0 : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima dan sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak datau Ha diterima. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 52 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 14.21391700 Most Extreme Differences Absolute .082 Positive .082 Negative -.080 Kolmogorov-Smirnov Z .594 Asymp. Sig. 2-tailed .872 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16, 2013 Dari pengolahan data pada tabel 4.2 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov- Simirnov adalah 0.594 dan signifikansi pada 0.872. Nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima yang berarti nilai residual berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Berikut dilampirkan grafik histogram dan grafik P-Plot data yang telah berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16, 2013 Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16, 2013 Pada grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Jika pada model regresi terjadi multikolinearitas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error menjadi tidak terhingga. Cara yang digunakan untuk Universitas Sumatera Utara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF variance inflation factor. Pada suatu model regresi dinyatakan terjadi multikolinearitas apabila nilai tolerance 0.10 dan VIF 10 Ghozali, 2006 : 92. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16, 2013 Dari data pada tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Tolerance variabel-variabel independen menunjukkan nilai lebih dari 0.10 dan nilai VIF-nya kurang dari 10. Dengan demikian semua variabel independen bebas dari pengujian asumsi klasik multikolinearitas, sehingga variabel-variabel independen ini tidak perlu dikeluarkan dari model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Dalam model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan telah terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik yang ada Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant ITR .998 1.002 DTR .998 1.002 a. Dependent Variable: GPM Universitas Sumatera Utara membentuk pola tertentu yang teratur. Dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Berikut ini merupakan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi dengan mengamati penyebaran titik- titik pada gambar. Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16, 2013 Dari grafik scatterplotterlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga layak digunakan untuk melihat pengaruh vaiabel independen ITR dan DTR terhadap GPM pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara

4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 82

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Kelayakan Pemberian Opini Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) IMG 20151123 0001

1 3 1

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Dewan Terhadap Voluntary Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 100

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan - Pengaruh Inventory TurnoverRatio Dan Debtors’ TurnoverRatio Terhadap Gross ProfitMargin: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Inventory TurnoverRatio Dan Debtors’ TurnoverRatio Terhadap Gross ProfitMargin: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Inventory TurnoverRatio Dan Debtors’ TurnoverRatio Terhadap Gross ProfitMargin: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9