dan 9 dilanjutkan. Diagnosa Keperawatan

asetaminofen Paracetamol 500 mg 3x1 Temp: 38 C, TTV belum stabil, masih terlihat lemas. P: − Intervensi keperawatan 3, 4, 7,

8, dan 9 dilanjutkan.

11.00-11.25 WIB 12.00-12.10 WIB 13.00 WIB Nyeri berhubungan dengan adanya luka insisi bedah. Tindakan Mandiri: 1. Mengkaji nyeri, catat lokasi nyeri, karakteristik, beratnya skala nyeri skala 0-10. Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat. 2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi- Fowler. 3. Mendorong ambulansi dini misalnya melatih pasien untuk miring kanan-kiri untuk mempercepat flatus. Tindakan Kolaborasi: 4. Berikan analgesik anti nyeri Ketorolac 3ml 8jam sesuai indikasi. S: − Pasien mengatakan nyeri pada luka insisinya.

O: − Skala nyeri 3 dan

lokasi nyeri pada bagian abdomen inguinalis kanan − Pasien terlihat memegang bagaian abdomen yang merupakan lokasi insisi bedah. − Pasien terlihat menekuk kaki kanannya saat melakukan ambulasi dini seperti miring kanan.

A: − Masalah belum

teratasi P: − Intervensi 1,2,3,dan 4 dilanjutkan Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 19-06-2013 14.00 WIB 14.30 WIB 15.00 WIB Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas. Tindakan Mandiri: 1. Mengobservasi tanda- tanda vital tiap jam sekali 2. Mengobservasi membran mukosa, pengisian kapiler dan turgor kulit An N.

S: − Ibu An. N

mengatakan demam pasien sedkit berkurang. − An. N mengatakan badannya masih terasa lemas Universitas Sumatera Utara 15.05 WIB 3. Menganjurkan An. N minum 2-2,5 liter per hari. 4. Memberikan kompres hangat Kolaboratif: 5. Memberikan asetaminofen; Parasetamol 500 mg 3x1 hari sesuai indikasi − Ibu An. N mengatakan bahwa An. N sudah mau minum banyak sekitar ± 1-2 botol aqua yang besar per hari

O: − An. N tampak lemah

dan sedikit pucat − An. N masih terlihat rewel − An. N masih terlihat dalam keadaan berkeringat − Bising usus +, flatus + − IVFD RL 500ml 20 gtti − An. N demam, Temp: 37,8 C − Akral hangat − Bibir masih terlihat sedikit pecah-pecah tetapi tidak kering − CRT 3 detik, edema - − Pemeriksaan tanda- tanda vital TD: 11080 mmHg RR: 22 xi HR: 94xi Temp: 37,8 C A: − Masalah hipertermi teratasi sebagian. Temp berkurang menjadi 37,8 C, Mukosa bibir tidak kering lagi tapi masih terlihat ada yang pecah-pecah, An. N masih terlihat sedikit lemas. P: − Intervensi 1,2, dan 4 dan 5 dilanjutkan. Universitas Sumatera Utara 14.00 WIB 14.30 WIB

14.40 WIB

Nyeri berhubungan dengan adanya insisi bedah Tindakan mandiri: 1. Mengkaji nyeri, catat lokasi nyeri, karakteristik, beratnya skala nyeri skala 0-10. Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat. 2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi- Fowler. 3. Mendorong ambulansi dini misalnya melatih pasien untuk miring kanan-kiri untuk mempercepat flatus. Tindakan Kolaborasi: 4. Berikan analgesik anti nyeri Ketorolac 3ml 8jam sesuai indikasi S: − Pasien mengatakan nyeri pada luka insisinya sudah berkurang.

O: − Skala nyeri 2

− Pasien dapat melakukan miring kanan-kiri dengan rileks − Pasien dapat berjalan hari ke 2 post appendictomy. A: − Masalah nyeri teratasi pada An. N

P: Intervensi dihentikan

Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 20-06-2013 08.00 WIB 08.15 WIB 09.00 WIB Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas. Tindakan Mandiri: 1. Mengobservasi tanda-tanda vital 2. Mengobservasi membran mukosa, pengisian kapiler dan turgor kulit An N. 3. Memberikan kompres hangat Kolaboratif: 4. Memberikan asetaminofen; Parasetamol 500 mg 3x1 hari sesuai indikasi S: − Ibu pasien mengatakan pasien tidak demam lagi. − Pasien mengatakan badannya tidak lemas lagi. − Ibu pasien mengatakan keringat yang keluar tidak banyak seperti dua hari lalu

O: − Pasien tampak lebih

segar − Wajah pasien tidak kemerahan lag. − Pasien masih terlihat dalam keadaan berkeringat − Pasien demam, Temp: 36,5 C − Mukosa tidak terlalu kering. Universitas Sumatera Utara