WIB Kesimpulan PENGELOLAAN KASUS

14.00 WIB 14.30 WIB

14.40 WIB

Nyeri berhubungan dengan adanya insisi bedah Tindakan mandiri: 1. Mengkaji nyeri, catat lokasi nyeri, karakteristik, beratnya skala nyeri skala 0-10. Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat. 2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi- Fowler. 3. Mendorong ambulansi dini misalnya melatih pasien untuk miring kanan-kiri untuk mempercepat flatus. Tindakan Kolaborasi: 4. Berikan analgesik anti nyeri Ketorolac 3ml 8jam sesuai indikasi S: − Pasien mengatakan nyeri pada luka insisinya sudah berkurang.

O: − Skala nyeri 2

− Pasien dapat melakukan miring kanan-kiri dengan rileks − Pasien dapat berjalan hari ke 2 post appendictomy. A: − Masalah nyeri teratasi pada An. N

P: Intervensi dihentikan

Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 20-06-2013 08.00 WIB 08.15 WIB 09.00 WIB Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas. Tindakan Mandiri: 1. Mengobservasi tanda-tanda vital 2. Mengobservasi membran mukosa, pengisian kapiler dan turgor kulit An N. 3. Memberikan kompres hangat Kolaboratif: 4. Memberikan asetaminofen; Parasetamol 500 mg 3x1 hari sesuai indikasi S: − Ibu pasien mengatakan pasien tidak demam lagi. − Pasien mengatakan badannya tidak lemas lagi. − Ibu pasien mengatakan keringat yang keluar tidak banyak seperti dua hari lalu

O: − Pasien tampak lebih

segar − Wajah pasien tidak kemerahan lag. − Pasien masih terlihat dalam keadaan berkeringat − Pasien demam, Temp: 36,5 C − Mukosa tidak terlalu kering. Universitas Sumatera Utara − IVFD RL 500ml 20gtti − CRT 3 detik, edema - − Pemeriksaan tanda- tanda vital TD: 11080 mmHg RR: 20xi HR: 84xi Temp: 36,6 C A: − Masalah peningkatan suhu teratasi P: − Intervensi diberhentikan. Pasien pulang hari ke 3 Universitas Sumatera Utara

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Kebutuhan dasar manusia merupakan suatu hal yang penting untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Sehubungan dengan kasus yang saya ambil pada karya tulis ilmiah adalah An.N dengan usia 13 tahun, berjenis kelamin perempuan, beragama islam, dirawat diruang IX bedah anak RSUD Dr. Pirngadi kota Medan pada tanggal 18 Juni 2013 pukul 04.00 dan dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Juni 2013 pukul 09.00 WIB. Pasien didiagnosa appendiksitis dan harus dilakukan tindakan appendictomy. Keluhan utama pasien adalah pasien merasa demam dengan temperatur yang meningkat diatas normal yaitu 38 C dan nyeri di daerah abdomen bagian bawah inguinalis kanan tepatnya pasien mengeluh nyeri pada daerah yang mengalami insisi bedah. Untuk meminimalisasikan masalah pada diagnosa prioritas dan diagnosa keperawatan kedua peneliti mengimplementasikan intervensi yang telah direncanakan oleh peneliti dengan target 3x24 jam. Diagnosa prioritas yang diangkat peneliti teratasi sesuai dengan target, sedangkan diagnosa keperawatan ke dua yang penulis tegakkan dengan gangguan rasa nyaman teratasi dalam waktu 2x24 jam dan pasien pulang karena kondisinya telah pulih.

3.2. Saran