B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian
Status nutrisi seseorang, dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi, dapat dikaji dengan menggunakan pedoman A–B–C–D.
A : Pengukuran antropometrik antropometric measurement B : Data biomedis biomedical data
C : Tanda-tanda klinis suatu nutrisi clinical signs
D : Diet dietary
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap klien untuk dikaji dan dianalisis, sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh klien yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dapat ditentukan. Bambang, 2009
Pada tahap pengkajian ini dilakukan pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan
pada klien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial dan
spiritual. Adapun data yang harus dikaji meliputi data inti yaitu identitas klien nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku,
pendidikan, pekerjaan, alamat, keluhan utama klien yang dirasakan klien saat ini, riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan saat ini dan masa
lalu, riwayat sehari-hari persepsi klien terhadap penyakitnya, kebiasaan, pola nutrisi, pola istirahattidur, pola eliminasi, kebiasaan olahraga,
kemampuan melakukan aktivitas, rekreasi, riwayat sosial, riwayat spiritual dan kultural, pemeriksaan fisik keadaan umum, tanda-tanda vital
TD, nadi, pernafasan, TB, BB dan pemeriksaan head to toe.
2. Analisa Data
Analisa kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan keluhan yang dirasakan klien secara subjektif dan objektif,
sehingga dapat diketahui masalah yang dihadapi oleh klien baik itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Analisa data dapat
Universitas Sumatera Utara
diperoleh melalui data subjek dan data objek. Data subjek bersifat subjektif yaitu data dapat diperoleh dari keluhan yang dirasakan klien,
sedangkan data objek bersifat objektif yaitu data diperoleh dengan melakukan pengukuran, misalnya mengukur tanda-tanda vital TD, RR,
HR, suhu, BB, TB yang hasilnya berbentuk angka. Data objek juga bisa dilihat langsung dengan mata misalnya melihat secara langsung bagaimana
kondisi klien.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien
yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun, masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu,
perawat harus membuat prioritas masalah. Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan dasar manusia. Bambang, 2009
4. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien Bambang, 2009. Jadi, perencanaan asuhan
keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup
elemen-elemen berikut:
Perumusan tujuan
Perumusan tujuan asuhan keperawatan dibuat sebagai patokan untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan.
Rencana tindakan keperawatan
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan antara lain sebagai berikut : identifikasi alternatif tindakan keperawatan,
tetapkan tekhnik dan prosedur yang akan dilakukan, tindakan yang
Universitas Sumatera Utara
akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan klien, mengarah pada tujuan yang akan dicapai, tindakan harus bersifat
realistis.
Kriteria hasil Kriteri hasil adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu
tujauan dan rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
C. Asuhan Keperawatan Kasus Diabetes Melitus di Komunitas 1. PENGKAJIAN