Konsep Diabetes Melitus MANFAAT

2. Konsep Diabetes Melitus

Diabetes Melitus DM adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel- sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin WHO, 1999. Kadar gula normal dalam darah : kadar glukosa sewaktu : 110 – 200 mgdL, kadar glukosa darah saat puasa : 110 – 126 mgdL, kadar glukosa 2 jam setelah makan 75 gram glukosa : 140-200 mgdL. Adapun penyebab dari Diabetes Melitus ini sebenarnya terdapat 2 macam kategori diabetes ditinjau dari efek yang ditimbulkan oleh berlebihnya glukosa terhadap kadar hormon insulin, yaitu Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus tipe 2. Diabete s Melitus tipe 1, disebabkan oleh destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolut melalui proes imunologik Otoimunologik dan Idiopatik sehingga kadar insulin dalam tubuh terganggu. Untuk itu diberikan penambahan insulin melalui suntikan dan biasanaya penderita akan tergantung pada pemberian insulin tersebut seumur hidupnya. Diabetes Melitus tipe 2, disebabkan oleh resistensi disertai defisiensi insulin relatif yaitu kadar hormon insulin dalam tubuh normal namun pada proses transport glukosa dan penangkapannya di organ mengalami penurunan sehingga glukosa akan menumpuk dalam darah. Adapun kelompok dengan resiko tinggi untuk menderita diabetes antara lain: 1. Usia 40 tahun 2. Obesitas kegemukan 3. Tekanan darah tinggi 14090 mmHg Universitas Sumatera Utara 4. Riwayat kelurga dengan Diabetes Melitus 5. Riwayat kehamilan dengan berat badan bayi 4000 gram 6. Riwayat Diabetes Melitus dalam kehamilan 7. Adanya displidemia kadar HDL rendah 35 mgdL dan kadar lipid darah tinggi 250 mgdL. Tanda dan gejala Diabetes Melitus ini adalah awalnya penderita akan mengeluhkan gejala yang cukup khas seperti, poliuria sering buang air kecil, polidipsia sering haus, dan polifagia banyak makan atau mudah lapar. Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu pruritas dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas. Adapun cara pengobatan Diabetes Melitus dilakukan dengan tujuan untuk megurangi gejala, menurunkan berat badan bagi yang kegemukan dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada dasarnya ada dua pendekatan dalam penatalaksanaan diabetes, yang pertama pendekatan tanpa obat dan yang kedua pendekatan dengan obat. Dalam penatalaksanaan DM, langkah pertama yang harus dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diit dan olahraga. Apabila dengan langkah pertama ini tujuan penatalaksanaaan belum tercapai, dapat dikombinasikan dalam langkah farmakologi berupa terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya. a. Terapi tanpa obat, yaitu berupa : 1 Pengaturan diit Penderita diabetes sangat dianjurkan untuk menjalankan diit sesuai yang dianjurkan karena terapi diit adalah penatalaksanann gizi paling penting pada penderita diabetes, tanpa pengaturan jadwal dan jumlah makanan serta kualitas makanan sepanjang hari, sulit mengontrol kadar gula darah agar tetap dalam batas normal. Pada dasarnya penyusunan Universitas Sumatera Utara program diet diabetes adalah penghitungan jumlah kalori perhari sesuai kebutuhan setiap penderita, mengarah ke berat badan normal, menunjang pertumbuhan, mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal, mencegah atau memperlambat berkembangnya komplikasi vesikuler, sesuai dengan kemampuan daya beli setiap penderita, komposisi sesuai dengan pola makan penderita sehari-hari. Standar komposisi makanan yang dianjurkan adalah karbohidrat 60-70, protein 10-15, lemak 20-25, jumlah kandungan serat ± 25 gramhari. Penentuan jumlah kalori berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT yang ditentukan dengan rumusan IMT = Berat Badan kgTinggi Badan m 2 , dimana IMT 18,5 kurus : BB x 40-60 kalori, IMT = 18,5-22,9 normal = BB x 30 kalori, IMT ≥ 23 lebihgemuk = BB x 20 kalori, IMT 25 sangat gemuk = BB x 10-15 kalori. 2 Latihan fisik Prinsip yang disarankan latihan fisik yang dilakukan tidak perlu olahraga berat, olahraga ringan yang disesuaiakan dengan kemampuan klien asal dilakukan secara teratur sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Olahraga yang disarankan adalah yang bersifat CRIPE Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Edurance Training. Contoh olahraga yang disarankan antara lain jalan pagi, bersepeda dan berenang dan lain sebagainya. Dengan olahraga teratur sensitivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik, sehingga insulin yang ada walaupun relatif kurang, dapat dipakai dengan lebih efektif. Penderita DM dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur 3-4 kaliminggu, setidaknya 20-30 menit. 3 Ramuan tradisional untuk pengobatan Diabetes Melitus Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disamping harganya trejangkau, tanpa efek samping juga khasiatnya cukup menjanjikan. Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Universitas Sumatera Utara Dalam laporannya, Fujio L, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa kemampuan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Menurut Purbaya 2003, di dalam aloe vera terdapat kandungan bahan aktif yang tinggi berupa glukomanan yang berfungsi menormalkan kadar gula darah sehingga baik untuk penderita diabetes. Cara pengolahannya yaitu dengan 2 batang lidah buaya, dicuci, kemudian dikupas dan dipotong-potong dan direbus dengan 3 gelas air sampai tinggal separoh dari semula. Kemudian disaring dan diminum ½ gelas 3 kali sehari. Manfaat dari aloe vera diantaranya membantu menyembuhkan luka, memar dan mencegah kanker. b Terapi obat-obatan Apabila penatalaksanaan terapi tanpa obat pengaturan diet dan olahraga belum berhasil mengendalikan kadar glukosa darah, maka perlu diberikan terapi obat-obatan, baik dalam bentuk terapi Obat Hipoglikemik OHO, terapi insulin atau kombinasi keduanya. Untuk mencegah penyakit diabetes yang telah ada menjadi komplikasi yang lebih parah maka penderita diabetes harus melakukan : a Merubah pola hidup b Pengaturan diet perencanaan makan c Latihan jasmani : dianjurkan untuk melakukan latihan dengan teratur 3-4 kali seminggu selama ± 20-30 menit. Latihan yang dianjurkan adalah jalan kaki, jogging, lari, senam, renang, bersepeda dan mendayung. d Periksa kadar gula darah secara teratur Universitas Sumatera Utara

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 34 45

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 61 47

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 27 64

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 25

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 5