Program Pokok Puskesmas dalam Penanggulangan Diabetes Melitus

Kurang Vitamin A, keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaMasyarakat. 7. Pencatatan dan pelaporan yaitu Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas SP2TP. Adapun program tambahan Puskesmas adalah kesehatan mata, kesehatan jiwa, kesehatan lansia, kesehatan reproduksi remaja, kesehatan sekolah dan kesehatan olahraga.

5. Program Pokok Puskesmas dalam Penanggulangan Diabetes Melitus

Dari berbagai penyakit tidak menular yang ada di masyarakat diantaranya adalah Diabetes Melitus DM, dimana apabila dikaitkan dengan 7 program pokok Puskesmas di atas ada 2 program yang digunakan untuk menangani dan menanggulangi penyakit DM di masyarakat, yaitu program pengobatan dan promosi kesehatan. Dalam konteks pengobatan, yaitu dengan cara mengontrol kadar gula darah secara rutin dan teratur, menjaga pola diet dan mengatur asupan diet yang bertujuan untuk membantu mengatasi dan mempertahankan derajat kesehatan. Tujuan dari program pengobatan tersebut untuk mencegah terjadinya komplikasi dan mengurangi gejala dari DM. Sedangkan dalam konteks promosi kesehatan diadakanlah penyuluhan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit DM yang bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat terhadap penyakit DM. Universitas Sumatera Utara A.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalaah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Komunitas 1. Konsep Dasar Nutrisi Istilah gizi berasal dari bahasa Arab gizawi yang berarti nutrisi. Oleh para ahli istilah tersebut diubah menjadi gizi. Gizi adalah substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik Kozier, 2004. Kebutuhan gizi seseorang ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis kegiatan, dan sebagainya BKKBN, 1988. Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Karenanya, manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat- zat penting yang dikenal dengan istilah nutrisi tersebut. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi Suitor Hunter, 1980 adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh. Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan nutrien. Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna atau diserap oleh tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat nutrisi esensial kelompok nutrien yang seimbang. Nutrien mempunyai 3 fungsi utama, yaitu : menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh, menyediakan “stuktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot, dan mengatur proses tubuh. Universitas Sumatera Utara Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai “nilai kalori”. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran.  Jumlah kalori yang dihasilkan nutrien Suitor Hunter, 1980 : 1 gram karbohidrat dan protein : 4 kkal 1 gram lemak : 9 kkal  Rata-rata pemasukan energi Guyton, 1986 45 energi dari karbohodrat 40 energi dari lemak 15 energi dari protein 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah kelompok nutrien yang penting dalam susunan makanan. Fungsinya adalah sebagai sumber energi bagi tubuh. Fungsi karbohidrat dalam susunan makanan yaitu, sebagai sumber energi, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan protein. Adapun sumber karbohidrat dalam makanan antara lain : • Serelia dan makanan yang terbuat dari serelia. Contohnya, gandum, beras, jagung. • Gula murni • Sayuran mis. kentang, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sayuran akar lain. Akan tetapi, kandungan karbohidrat dalam panganan tersebut lebih rendah. • Buah-buahan. Buah mengandung 5 - 10 gula. Makin manis rasa buah, makin tinggi kandungan gulanya. • Susu. Susu memiliki kandungan gula laktosa. Akan tetapi, keju dan mentega yang terbuat dari susu justru tidak mengandung karbohidrat. 2. Protein Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makhluk hidup. Senyawa ini ditemukan dalam sitoplasma semua sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Adapun fungsi protein bagi tubuh adalah sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan, dimana protein Universitas Sumatera Utara penting untuk pembentukan enzim, antibodi dan beberapa hormon, sebagai sumber energi. Kebutuhan protein setiap orang bervariasi berdasarkan laju pertumbuhan dan berat badannya. Individu dewasa memerlukan asupan protein ± 1 gram untuk tiap kg berat badan. Kebutuhan protein ini meningkat selama periode pertumbuhan. Kebutuhan protein dapat diperoleh dari sumber pangan hewani dan nabati. Biasanya kandungan protein hewani lebih tinggi dibandingkan dengan nabati. Akan tetapi, beberapa sayuran dan kacang-kacangan seperti kedelai justru mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi. Sumber protein ini dapat diperoleh dari daging, ikan, roti, serelia, susu, keju, telur, dan sayuran. Jumlah protein dalam sel ubi dan sayuran hijau sedikit, kentang menyumbang 3 dari keseluruhan kandungan protein makanan. Sedangkan kacang-kacangan, seperti kacang kapri, buncis, dan miju-miju memiliki kandungan protein yang cukup. Kandungan protein kedelai sangat tinggi dan menjadi sumber protein penting dalam susunan makanan. 3. Lemak Lemak adalah suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Adapun fungsi lemak dalam susunan makanan adalah sebagai sumber energi, pembentukan jaringan adiposa, sebagai sumber asam lemak esensial, penyerapan vitamin larut lemak. Sumber lemak dalam diet meliputi, daging, ikan, mentega, margarin, susu, krim, keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak, telur serta makanan lain mis. es krim, cokelat, kembang gula, biji-bijian dan kuah salad. Sayur-sayuran dan buah- buahan mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai 24 dan alpokat 8. Universitas Sumatera Utara

2. Konsep Diabetes Melitus

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 34 45

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 61 47

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 27 64

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 25

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 5