debiturnya dimana suatu bank berhak atas suatu prestasi dan debitur wajib memenuhi prestasi tersebut dan sebaliknya.
27
2. Jenis-jenis Kredit
Kredit dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
28
a. Kredit dilihat dari tujuan penggunaan
Dilihat dari tujuan penggunaan kredit, dibagi menjadi 3 yaitu: 1 Kredit Investasi
Kredit Investasi merupakan kredit yang diberikan oleh Bank kepada debitur untuk pengadaan barang-barang modal aktiva tetap yang
mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun. Secara umum, kredit investasi ini ditujukan untuk pendirian perusahaan baru atau proyek baru,
maupun proyek pengembangan, modernisasi mesin, dan peralatan, pembelian kendaraan yang digunakan untuk kelancaran usaha, dan
perluasan perusahaan. Kredit investasi ini nominalnya besar, maka pada umumnya jangka waktu lebih dari satu tahun, jangka menengah, dan
panjang. Contoh:
PT. Anugerah industri sepatu mengajukan kredit ke Bank MB Surabaya untuk membeli 100 unit mesin jahit sepatu. Masing-masing mesin jahit
seharga Rp 5.000.000,- sehingga dana yang diperlukan sebesar Rp 500.000.000,-. Mesin jahit merupakan aktiva tetap atau barang modal,
sehingga permohonan kredit tersebut tergolong kredit investasi. 2 Kredit Modal Kerja
27
Ibid.
28
Ismail, Manajemen Perbankan, Jakarta : Kencana, 2010, hal 99-109.
Universitas Sumatera Utara
Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuha modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha.
Kredit Modal kerja ini, biasanya diberikan dalam jangka pendek yaitu lamanya satu tahun. Kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan
baku, biaya upah, untuk menutup piutang dagang, pembelian barang dagangan, dan kebutuhan dana lain yang sifatnya hanya digunakan
selama satu tahun. Contoh:
PT. Anugerah memerlukan tambahan dana sebesar Rp 500.000.000,- untuk meningkatkan volume penjualan yang ditargetkan sebesar 30
dari penjualan tahun sebelumnya. Tambahan dana tersebut untuk meng- cover piutang dan membeli bahan baku maupun persediaan lainnya. PT.
Anugerah mengajukan kredit kepada Bank MB Surabaya, maka MB Surabaya dapat memberikan kredit modal kerja.
3 Kredit Konsumtif Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk
membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan tidak untuk digunakan keperluan usaha.Beberapa contoh kredit konsumtif antara lain
kredit untuk pembelian rumah tinggal, kendaraan bermotor untuk dipakai sendiri, dan kredit untuk keperluan lain yang habis dipakai.
Contoh: Andika mengajukan kredit untuk pembelian rumah dengan harga Rp
200.000.000,-. Atas pembelian rumah tersebut di sudah membayar uang muka sebesar Rp 50.000.000,- sisanya diajuan kredit ke Bank MB
Universitas Sumatera Utara
Surabaya. Bank MB Surabaya dapat memberikan kredit konsumtif kepada Andika.
b. Kredit dilihat dari jangka waktu Sesuai dengan jangka waktu kredit dibagi menjadi 3, yaitu:
1 Kredit Jangka Pendek Kredit jangka pendek merupakan kredit yang diberikan dengan jangka
waktu maksimal satu tahun. Kredit tersebut biasanya diberikan oleh bank untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha
dalam satu tahun. 2 Kredit Jangka Menengah
Kredit jangka menengah merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit ini dapat diberikan
untuk ketiga jenis kredit yaitu modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif. Kredit modal kerja yang pada umumnya jangka waktunya
satu tahun, akan tetapi apabila nilai kreditnya besar maka bisa diberikan sampai dengan tiga tahun. Kredit investasi yang nilainya kecil bisa
diberikan sampai dengan tiga tahun, akan tetapi bila nominalnya besar akan diberikan jangka panjang. Kredit konsumtif akan disesuaikan
dengan kemampuan debitur dalam mengansur, sehingga dapat diberikan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
3 Kredit jangka panjang Kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. Kredit ini diberikan
untuk kredit investasi, contoh: untuk pembelian gedung, pembangunan
Universitas Sumatera Utara
proyek, pengadaan mesin dan peralatan, dan lain-lain yang nominalnya besar serta kredit konsumtif yang nilainya besar, misalnya KPR.
c. Kredit dilihat dari cara penarikan Kredit dapat dibagi sesuai dengan cara penarikan, maupun pembayaran
kembali menjadi 3 jenis yaitu kredit sekaligus, bertahap, dan rekening koran.
1 Kredit Sekaligus Kredit sekaligus bisa disebut dengan aflopend credit yaitu kredit yang
dicairkan sekaligus sesuai dengan dengan plafon kredit yang disetujui. Kredit tersebut bisa dicairkan secara tunai, maupun nontunai yaitu
melalui pemindah-bukuan. Dalam praktik bank akan mencairkan kredit sekaligus melalui rekening giro atau tabungan debitur, tidak diberikan
tunai. Debitur akan menarik dari rekening yang telah dimiliki. Dilihat dari cara pengembalian, kredit sekaligus dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu: a
Kredit sekaligus yang cara pembayaran kredit yaitu dilakukan dengan angsuran sampai dengan lunas setelah jangka waktu tertentu.
Angsuran tersebut dapat dilakukan setiap bulan, tiga bulan sekali, dan seterusnya. Hal ini disesuaikaan dengan perjanjian dan kemampuan
debitur untuk membayar kembali. Jenis kredit ini cocok untuk investasi.
b Kredit sekaligus yang cara pembayaran kembali kredit yaitu sekaligus
pada akhir masa kredit. Misal: kredit modal kerja dengan jangka waktu satu tahun. Debitur hanya diwajibkan membayar bunga setiap
Universitas Sumatera Utara
bulan, dan pinjaman pokok akan dibayar pada akhir tahun atau pada akhir masa perjanjian kredit.
2 Kredit bertah ap Kredit yang pencariannya tidak sekaligus, akan tetapi dilakukan secara
bertahap 2,3,4, kali pencairan dalam masa kredit. Pencarian disesuaikan dengan dana yang dibutuhkan oleh debitur. Kredit ini cocok untuk
investasi pembangunan, sehingga bank akan mencairkan sesuai dengan termin pembayaran proyek.
Misalnya: Plafon
kredit yang
disetujui oleh
bank sebesar
Rp.1.000.000.000,- untuk pembangunan gedung, maka kredit tersebut akan dicairkan selama satu tahun sesuai dengan termin penyelesaian
proyek pembangunan gedung. Bank akan mencairkan secara tidak langsung sebesar Rp.1.000.000.000,- akan tetapi sesuai dengan tingkat
penyelesaian pembangunan. Bunga yang harus dibayar oleh nasabah sesuai dengan pencairan kredit atau kredit yang telah dinikmati oleh
nasabah. Adapun, cara pengembalian yang biasa dilakukan secara angsuran sesuai dengan jangka waktu tertentu sampai dengan lunas pada
akhir masa kredit. 3 Kredit Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang penyediaan dana dilakukan melalui pemindah-bukuan. Bank akan memindahkan kredit tersebut
kedalam rekening giro nasabah, sedangkan penarikan dilakukan dengan menggunakan sarana berupa cek, bilyet giro atau surat pemindah- bukuan
lainnya
Universitas Sumatera Utara
Penarikan kredit ini dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan pembayaran atas pinjaman rekening koran juga dapat dilakukan
sewaktu-waktu dengan menyetorkan ke rekening giro debitur, bank akan memotong dari rekening giro debitur tersebut.
d. Kredit Dilihat dari Sektor Usaha Dilihat dari sektor usaha, kredit dapat dibagi antara lain sebagai berikut:
1 Sektor Industri Kredit yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor
industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain
yang memiliki faedah yang lebih tinggi. Beberapa contoh sektor industri antara lain:
a Industri Elektronik b Industri Pertambangan
c Industri Kimia d Industri Tekstil
2 Sektor Perdagangan Kredit ini, diberikan kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang
perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah, dan perdagangan besar. Kredit ini, dimaksudkan untuk memperluas usha nasabah dalam usaha
perdagangan. Misal: untuk memperbesar jumlah penjualan atau memperbesar pasar. Beberapa contoh kredit perdagangan antara lain
kredit yang diberikan kepada usaha: supermarket, distributor, eksportir, importir, rumah makan, dan usaha perdagangan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3 Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan Kredit ini, diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor
pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kredit tersebut biasanya diberikan dalam bentuk kredit modal kerja maupun investasi kepada tambak,
petani, dan nelayan. 4 Sektor Jasa
Sektor jasa sebagaimana tersebut di bawah ini yang dapat diberikan kredit oleh bank antara lain:
a Jasa Pendidikan Pada kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, jasa pendidikan
merupakan jasa yang menarik bagi bank, karena jenis usaha tersebut mudah diestimasikan pendapatannya. Jenis kredit yang cocok adalah
kredit investasi dengan jangka panjang. b Jasa Rumah Sakit
Bank dapat memberikan kredit kepada rumah sakit apabila jaminan yang diberikan tidak memiliki banyak risiko, sehingga apabila terjadi
masalah kredit, maka bank dapat menjual jaminan tersebut sebagai sumber perlunasan utang. Kredit yang sesuai untuk jasa rumah sakit
ialah kredit investasi jangka panjang. c Jasa Angkutan
Kredit yang diberikan untuk sektor angkutan, misal: kredit kepada pengusaha taksi, bus, angkutan darat, laut, dan udara, termasuk juga
adalah kredit yang diberikan untuk biro perjalanan,pergudangan, dan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi. Kredit yang sesuai adalah kredit investasi jangka panjang untuk membeli kendaaraan alat angkutan.
d Jasa Lainnya Kredit yang diberikan kepada jasa lainnya, misal: kredit untuk profesi,
pengacara, dokter, insinyur, kantor, dan akuntan. 5 Sektor Perumahan
Bank memberikan kredit kepada debitur yang bergerak di bidang pembangunan perumahan. Pada umumnya, diberikan dalam bentuk kredit
konstruksi, yaitu kredit untuk pembangunan perumahan. Adapun cara pembayaran kembali yaitu dipotong dari produk rumah yang telah
terjual. Kredit ini diberikan oleh bank tertentu, misalnya BTN memberikan kepada pengembang untuk membangun rumah di kawasan
perumahan tertentu. e. Kredit Dilihat dari Segi Jaminan
1 Kredit dengan jaminan
Kredit dengan jaminan merupakan jenis kredit yang didukung dengan jaminan agunan. Kredit dengan jaminan ini dapat digolongkan menjadi
jaminan perorangan, benda berwujud, dan benda tidak berwujud. a Jaminan Perorangan
Jaminan perorangan merupakan jenis kredit yang di dukung dengan jaminan seorang personal securities atau badan sebagai pihak ketiga
yang bertindak sebagai penanggung jawab apabila terjadi wanprestasi dari pihak debitur.
b Jaminan Benda Berwujud
Universitas Sumatera Utara
Jaminan benda berwujud merupakan jaminan kebendaan yang terdiri dari barang bergerak maupun barang tidak bergerak, misal:
kendaraan bermotor, mesin dan peralatan, inventaris kantor, barang dagangan. Jaminan yang bersifat barang tidak bergerak antara lain,
tanah dan gedung yang berdiri di atas tanah tersebut atau tanah tanpa gedung, kapal api dengan bobot 20 m3.
c Jaminan Benda Tidak Berwujud Beberapa jenis jaminan yang dapat diterima adalah jaminan benda
tidak berwujud. Benda tidak berwujud tersebut antara lain, promes, obligasi, saham, dan surat berharga lainnya. Barang tidak berwujud
tersebut dapat diikat dengan cara pemindah-tanganan atau cessie. 2
Kredit tanpa jaminan Unsecured Loan Kredit yang diberikan kepada debitur tanpa didukung adanya jaminan.
Kredit tersebut diberikan atas dasar kepercayaan yang diberikan oleh bank kepada debitur. Kredit tanpa jaminan ini berisiko tinggi karena
tidak ada pengaman yang dimiliki oleh bank apabila debitur wanprestasi. Bank dapat memberikan kredit tersebut kepada debitur yang dapat
diyakini bahwa debitur tersebut dapat membayar pinjaman dengan lancar. Bank akan menderita apabila debitur tidak dapat membayar
pinjaman tersebut. Bank tidak memiliki sumber pelunasan kedua karena bank tidak dapat memiliki jaminan yang dapat dijual.
Contoh: kredit tanpa jaminan antara lain: a
Kredit dengan jaminan SK Surat Keputusan pengangkatan menjadi pegawai tetap.
Universitas Sumatera Utara
Bagi bank SK tersebut tidak ada artinya, karena bukan merupakan sumber pendapatan, akan tetapi bagi nasabah, apalagi nasabah tersebut
adalah pegawai negeri sipil, maka SK tersebut merupakan hal yang sangat penting, sehingga sangat berharga. Debitur tidak ingin SK
tersebut ditahan, sehingga berusaha untuk membayar kembali pinjaman tersebut.
b Kredit dengan jaminan ijazah
Jaminan ijazah bagi bank tidak ada nilainya, akan tetapi bagi nasabah sangat berarti, sehingga nasabah berusaha membayar angsuran.
f. Kredit Dilihat dari Jumlah Jenis kredit ini terdiri dari UMKM usaha mikro kecil dan menengah,
kredit UKM usaha kecil dan menengah, kredit korporasi. 1
Kredit UMKM Kredit UMKN merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha
dengan skala usaha sangat kecil. Misal: kredit yang diberikan bank kepada pengusaha tempe, dan peracangan.
2 Kredit UKM
Kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan batasan antara Rp. 50.000.000,- dan tidak melebihi Rp. 350.000.000,- UKM sudah memiliki
modal yang cukup, serta administrasi yang lebih baik dibanding dengan UMKM, sehingga bank juga dapat memenuhi permohonan kredit. Kredit
UKM antara lain kredit untuk koperasi, pengusaha kecil perdagangan, toko, dan grosir.
3 Kredit Korporasi
Universitas Sumatera Utara
Jenis kredit ini merupakan kredit yang diberikan kepada debitur dengan jumlah besar dan diperuntukkan kepada debitur besar korporasi. Pada
umumnya, bank lebih mudah melakukan analisis terhadap debitur korporasi karena data keuangan lebih lengkap, administrasi baik, dan
struktur pemodalan yang kuat.
3. Bentuk- Bentuk Perjanjian Kredit