Pengaturan Hak Dan Kewajiban Dalam Kontrak BRI Dan Nasabah

BAB IV TANGGUNG JAWAB HUKUM BANK DALAM MENYELESAIKAN KREDIT MACET STUDI PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KABANJAHE

A. Pengaturan Hak Dan Kewajiban Dalam Kontrak BRI Dan Nasabah

Dalam literatur hukum perankan Banking Law dikemukakan bahwa The relationship between a banker and his customer is also one of contract. It consists of a general contract and special contracts such as giving advice on investment to the customer and other duties, e.g. the banker duty of secry. Dari pendapat diatas dapat dilihat, bahwa hubungan antara bank dengan nasabah adalah suatu perjanjian kontrak yang berarti para pihak daalam hal ini bank daan nasabah debitur mempunyai hak dan kewajiban. Dalam kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank, maka akan terlihat adanya dua sisi tanggung-jawab, yakni kewajiban yang terletak pada bank itu sendiri dan kewajiban yang menjadi beban nasabah sebagai akibat hubungan hukun dengan bank. Hak dan kewajiban nasabah diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi yang harus dipenuhi oleh bank dan nasabah prestasi yang telah ditentukan dalam perjanjian antara bank dan nasabah terhadap produk perbankan, seperti tabungan dan deposito. 54 Selain dari tugas dan tanggung-jawab yang telah diuraikan sebelumnya, para pengurus dan pegawai bank juga mempunyai hak-hak dan kewajiban- kewajiban tersendiri. Hak-hak dan kewajiban ini tidak sama bagi setiap pegawai 54 Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan Bandung: CV. Mandar Maju, 2000, hal. 60. Universitas Sumatera Utara bank. Secara umum hak-hak para pegawai bank dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : hak-hak mutlak, yaitu hak yang mutlak dimiliki oleh setiap individu. Hak mutlak ini diatur daalam perundang-undangan seperti Undang-Undang Dasar 1945. Hak mutlak ini meliputi hak-hak sebagai berikut : 1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak Pasal 27 ayat 2, dimana setiap penguuruspegawai bank berhak mendaapatkan gaji sebagai imbalan atas hasil kerja mereka. 2. Hak beragama Pasal 29 ayat 2, setiap individu selaku pegawai bank diberikan hak untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing dan melaksanakan ibadah menurut agama dan kepercayaannya itu. 3. Hak terhadap hukum Pasal 27 ayat 1, dimana setiap pegawai sebagai individu bersamaan kedudukannya dalam hukum dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 4. Hak untuk mengeluarkan pendapat Pasal 28, asalkan tidak merugikan kepentingan umum dan nasabah bank. Dalam hal ini perlu dijaga rahasia bank. Selain hak-hak diatas juga terdapat hak-hak yang sifatnya relatif. Hak ini antara lain : 1. Setiap pegawai berhak menerima penghasilan yang sah atas gaji pokok menurut perbandingan luasnya tanggung-jawab masing-masing, termasuk uang transport dan uang makan, tunjangan hari raya, dan bonus akhir tahun. 2. Setiap pegawai berhak menerima kesempatan yang sama untuk mendapatkan kenaikan pangkat, mempertinggi mutu keterampilan, perlakuan layak dan perlindungan hukum. Universitas Sumatera Utara 3. Setiap pegawai berhak mendapatkan uang lembur jika bekerja lebih dari waktu yang telah ditentukan. Besarnya uang lembur ini tergantung kepada gaji pokok setiap pegawai. 4. Setiap pegawai berhak mengambil cuti, yaitu 12 hari kerja untuk satu tahun. 5. Untuk para pegawai yang mempunyai kedudukan lebih tinggi mendapatkan hak-hak lain seperti : tunjangan jabatan, tunjangan mobil, asuransi jiwa, uang pengobatan, akomodasi bila dinas keluar kota. 6. Hak untuk mengundurkan diri, dalam hal ini ada aturan-aturan khusus yang harus dipatuhi, antara lain harus ada tenggang waktu pemberitahuan bahwa yang bersangkutan akan mengundurkan diri. Namun bagi para pegawai yang terikat masa kontrak ataupun masa ikatan dinas tidak dapat mengundurkan diri kecuali dengan memberikan ganti rugi. Hak relatif ini tergantung keapada tinggi rendahnya pangkat dan atas jasa dalam mengembangkan bank. Selain hak yang dimiliki oleh karyawan, bank juga mempunyai hak terhadap karyawannya, terutama dalam memberikan karyawan diluar kehendak karyawan karena alasan mendesak, seperti : 1. Karyawan memberikan keterangan-keterangan palsu pada waktu melamar. 2. Tidak cakap melakukan pekerjaan untuk mana ia telah mengikatkan diri. 3. Melakukan hal-hal yang tidak baik misalnya mabuk, menggunakan obat-obat bius dan sebagainya. 4. Mencuri dan sebagainya, sehingga kepercayaan atas dirinya menjadi hilang. 5. Menganiaya, menghina secara kasar, mengancam majikan atau teman sekerja. 6. Merayu majikan atau rekan-rekannya, melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tata susila. Universitas Sumatera Utara 7. Merusak milik majikanbank. 8. Membocorkan rahasia perusahaan bank. 9. Tidak mematuhii oerintah yang pantas dari atasan. 10. Tidak melakukan kewajiban-kewajibansebagai karyawan. 11. Tidak dapt melakukan tugas-tugas pekerjaanya karena kesalahan sendiri. Selain mendapatkan hak-hak di atas, para karyawan juga dibatasi oleh kewajiban-kewajiban antara lain wajib mendahulukan kepentingan bank di atas kepentingan sendiri, aliran ataupun golongan, wajib mendukung ideologi dan haluan negara, menaati peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu setiap karyawan bank wajib mentaati peraturan-peraturan bank dan wajib menyimpan rahasia bank, menjaga citra bank di masyarakat, serta wajib patuh atas petunjuk-petunjuk dan bimbingan atasannya dalam jabatan masing- masing. Adapun Hak Debitur Nasabah dalam Kontrak BRI: 55 1. Mendapatkan kredit sesuai dengaan yang disetujui oleh bank. 2. Mendapatkan pelayanan atas transaksi keuangannya. 3. Debitur berhak dan berwenang ssepenuhnya secara sah untuk membuat Perjanjian Kredit dan Dokumen Agunan serta melaksanakan semua kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit dan Dokumen Agunan mengikat Debitur dengan sah serta dapat dilaksanakan dan dieksekusikan terhadap Debitur sesuai sengan ketentuan dalam Peerjanjian Kredit. 4. Debitur berhak meminta dan memperoleh penjelasan dari Bank atas syarat dan ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Kredit, sehingga Debitur 55 Wawancara dengan Bapak Sanyo Ginting, Account Officer Umum di BRI Cabang Kabanjahe tanggal 19 Maret 2015 Universitas Sumatera Utara sepenuhnya mengetahui dan mengerti serta menyetujui semua syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Kredit. 5. Jika debitur memiliki dana dalam bentuk apapun pada Bank atau masih ada dana dalam rekening Debitur pada bank, maka jika terjadi kejadian kelalaian, debitur dengan ini berhak memberikan kuasa kepada Bank untuk menggunakan dana tersebut guna melunasi jumlah terhutang. 6. Debitur berhak untuk menguasai kembali jaminan apabila kredit telah lunas. Adapun Kewajiban Debitur Nasabah: 56 1. Membayar bunga perbuatan. 2. Membayar administrasi, provisi, asuransi, dan biaya-biaya lain yang yang timbul dari kredit yang disepakati biaya pengikatan notaris. 3. Memberikan kepada bank secara tertulis informasi tambahan dan penjelasan tentang keadaan keuangan debitur sebagaimana sewaktu-waktu diminta secara tertulis oleh bank melalui kuasanya atau pihak yang ditunjuk oleh Bank. 4. Mengizinkan petugas danatau kuasawakil Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank untuk sewaktu-waktu memeriksa pembukuan debitur dan bukti- bukti yang terkait, memeriksa Barang Agunan maupun tempat tinggal debitur dan atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu oleh Bank. 5. Bersedia untuk dilakukan penilaian ulang oleh pihak debitur. 6. Debitur harus menggunakan produk PT. Bank BRI PERSERO Tbk. 7. Debitur harus menyerahkan seluruh assetnya apabila terjadi wanprestasi sampai dengan jumlah pelunasan. 56 Wawancara dengan Bapak Sanyo Ginting, Account Officer Umum di BRI Cabang Kabanjahe tanggal 19 Maret 2015 Universitas Sumatera Utara

B. Pihak-Pihak Yang Terlibat Terhadap Pertanggung-Jawaban Bank

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit Macet Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Dan Hambatannya Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai

12 171 144

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA HUKUM DALAM MENYELESAIKAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KLATEN.

0 3 15

PENDAHULUAN UPAYA HUKUM DALAM MENYELESAIKAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KLATEN.

0 4 16

PENUTUP UPAYA HUKUM DALAM MENYELESAIKAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KLATEN.

0 2 4

TANP Tanggung Jawab Hukum Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Boyolali.

0 3 13

PENDAHULUAN Tanggung Jawab Hukum Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Boyolali.

0 3 14

TANGGUNG JAWAB HUKUM DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG Tanggung Jawab Hukum Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Boyolali.

0 3 19

UPAYA HUKUM OLEH BANK DALAM MENYELESAIKAN KREDIT MACET (Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Imam Bonjol).

0 0 6

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK DAN KREDIT MACET A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kredit Bank 1. Pengertian Perjanjian Kredit - Tanggung Jawab Hukum Bank Dalam Menyelesaikan Kredit Macet (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kaba

0 1 34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Tanggung Jawab Hukum Bank Dalam Menyelesaikan Kredit Macet (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe)

0 1 17