4 manajemen biaya material besi beton pada konstruksi jembatan di Kuala Tanjung
Kabupaten Batu Bara, Jembatan Kereta Api Kuala Tanjung.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka muncul permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara atau tahapan Metode Least Total Cost LTC dan Period
Order Quantity POQ ?
2. Metode apa yang dapat di gunakan untuk mengoptimalkan biaya
pemesanan dan penyimpanan biaya?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk : 1.
Mengidentifikasi jadwal kebutuhan besi beton sehingga di ketahui dimana penyimpangan atau pemborosan penggunaan besi beton.
2. Biaya pemesanan di tambah biaya set up dan penyimpanan material besi
beton dihitung dengan metode Least Total Cost LTC dan Period Order Quantity POQ
serta membandingkannya dengan Purchase Order PO yang ada di lapangan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang
perhitungan biaya – biaya material di lapangan bagi saya dan mahasiswa yang
akan mempelajari mata kuliah manajemen proyek. 2.
Meminimalkan kerugian akibat terjadinya cost overrun pada biaya komponen material besi beton dan memaksimalkan keuntungan pada proyek yang
akan datang.
Universitas Sumatera Utara
5 3.
Memberikan masukan kepada perusahaan jasa konstruksi sehingga dapat mengantisipasi atau melakukan tindakan pencegahan yang menjadi penyebab
dominan terjadinya cost overrun pada biaya komponen material besi beton pada pelaksanaan proyek.
1.5. Pembatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dan studi kasus hanya dilakukan pada proyek konstruksi
jembatan di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara, Jembatan Kereta Api Kuala Tanjung
2. Identifikasi faktor resiko terjadinya cost overrun material besi beton yang
dominan ditinjau dari faktor penyebab. 3.
Jenis material yang diidentifikasi faktor resiko penyebab terjadinya cost overrun
hanya material besi beton.
1.6. Metodologi Penelitian