7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang erat kaitannya dengan pembangunan infrastruktur, termasuk di dalamnya bidang teknik dan arsitektur.
Pembangunan proyek tersebut dapat berjalan mulai dari proses survei sampai bangunan dapat dioperasikan sesuai tujuan fungsionalnya. Proyek konstruksi
sebenarnya tidak hanya terlihat pada bangunan fisiknya saja, akan tetapi dalam perencanaan menggunakan sistem rekayasa tertentu yang khusus
digunakan dalam pembangunan tersebut. Oleh karenanya kadang memang hanya melihat struktur luar bangunan satu dengan bangunan yang lainnya tampak
mirip, atau cenderung sama. Namun hal sebenarnya tetap ada faktor-faktor teknis lain yang mengharuskan dilakukan perubahan sesuai persyaratan.
Walaupun letak yang berdekatan sekalipun tetap ada persyaratan semisal pengaruh kondisi sekitar atau parameter kekuatan tanahnya. Dari perbedaan
perencanaan bangunan satu dengan yang lainnya inilah merupakan tantangan yang ada dalam pelaksanaan proyek konstruksi, hingga pada akhirnya membawa
hal baru Istimawan, 1995: 69-70. Semula, biaya suatu proyek konstruksi tidak terlalu dipikirkan, yang
penting fisik bangunan dapat diselesaikan, berapapun biayanya, dan baru dapat diketahui setelah bangunan selesai dilaksanakan. Namun demikian karena
berkembangnya pemikiran manusia, terlebih-lebih menyadari akan keterbatasan
Universitas Sumatera Utara
8 sumber daya yang ada, maka mulailah dikenal apa yang disebut sebagai cost
engineering Ir. Asiyanto, MBA, IPM, 2010: 2.
Analisis biaya desain memiliki tiga unsur: nilai, waktu, dan biaya dalam urutan itu. Nilai harus dianalisis terlebih dahulu, karena ia menetapkan kriteria
untuk bangunan selesai. Waktu diperiksa berikutnya, karena kerangka waktu yang tersedia untuk desain dan konstruksi akan mempengaruhi jenis kontrak yang akan
digunakan dan beban keuangan tobe diharapkan. biaya adalah hasil akhir dari keputusan yang dibuat tentang nilai dan waktu Herbert Swinburne, FAIA 1980:
2-3. Pasokan material merupakan faktor kunci dalam kelancaran pelaksanaan
konstruksi yang secara langsung akan mempengaruhi kualitas dari proyek konstruksi secara keseluruhan. Teknik pemesanan pasokan material bertujuan
untuk mengoptimalkan biaya pemesanan dan biaya simpan dari material, teknik pemesanan ini dinamakan lot sizing. Kebutuhan volume pasokan baja tulangan
pada proyek konstruksi sangat besar mengingat waktu konstruksi yang singkat namun terbatas oleh lahan penyimpanan dilokasi proyek, tantangannya adalah
bagaimana mengelola pasokan baja tulangan supaya saat dibutuhkan material tersebut ada dan tidak berlama - lama berada pada lokasi penyimpanan proyek.
Fakta bahwa pemesanan pasokan baja tulangan yang optimal dapat menghindarkan terjadinya keterlambatan pasokan. Mengetahui Teknik Lots Sizing
yang paling efektif diterapkan untuk pasokan baja tulangan, bertujuan untuk mengoptimalkan biaya pemesanan dan biaya simpan dari material serta
mengetahui volume pemesanan pasokan baja tulangan per-periode yang tepat dan optimal.
Universitas Sumatera Utara
9 Hasil yang diperoleh dari analisi data dapat menghasilkan alternatif
jadwal pemesanan agar pasokan baja tulangan pada proyek lebih optimal sehingga material tersebut ada saat dibutuhkan dan tidak berlama-lama tersimpan dalam
gudang proyek. Dengan membuat jadwal pemesanan baja tulangan berdasarkan metode lots sizing sehingga dapat mengoptimalkan biaya konstruksi dengan
memilih biaya total pasokan baja tulangan paling minimum Taufan Satria Bijaksana : 2012.
Manajemen material adalah Suatu sistem yang mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas untuk merencanakan dan mengawasi volume dan waktu
terhadap pengadaan material melalui penerimaanperolehan, perubahan bentuk, dan perpindahan dari bahan mentah, bahan yang sedang dalam proses dan bahan
jadi. Keuntungan penggunaan manajemen material adalah sebagai berikut :
1. Pengontrolan dari persediaan menjadi lebih mudah dan sederhana. 2. Pekerjaan di bidang administrasi berkurang banyak.
3. Berbagai permasalahan dari jadwal pengiriman, permintaan darurat dan penyimpanan dapat diminimalkan Herry P. Chandra, Harry Patmadjaja,
Garry Christian, Michael Alexander : 2001.
Universitas Sumatera Utara
10
2.2 Efektivitas