Gambaran Solidaritas Sosial dalam Komunitas Punk Medan

9. R.D lk,22 tahun

R.D berusia 22 tahun,ia telah bergabung dalam komunitas punk di Simpang Aksara sejak tahun 2005. R.D tinggal di Jalan Pahlawan Medan, R.D merasa tertarik terhadap punk karena teman-teman dalam komunitas punk berbeda dan memiliki wawasan yang luas. Pada awalnya R.D hanya ikut-ikutan berkumpul dalam komunitas punk di Jalan Sutomo Medan dan berdandan ala punk. Sekitar tahun 2008 R.D bermain di scene Simpang Aksara, R.D menjelaskan tidak ada larangan untuk bergabung di scene manapun, sehingga sampai saat ini R.D menjadi bagian komunitas punk dalam scene Simpang Aksara.

4.3 Gambaran Solidaritas Sosial dalam Komunitas Punk Medan

Louis Wirth 1945 dalam Henslin 2006 mendefinisikan kelompok minoritas minority group sebagai orang-orang yang dipilih untuk diperlakukan tidak setara dan yang menganggap diri mereka sebagai objek diskriminasi kolektif. Komunitas punk merupakan kelompok minoritas dalam masyarakat. Adanya kelompok minoritas merupakan kelompok yang menciptakan suatu norma baru dalam masyarakat dominan. Pada kelompok minoritas terdapat ikatan sosial yang kuat, dalam hal ini pada komunitas punk memiliki suatu ikatan kesetiakawanan yaitu solidaritas sosial. Menurut Emile Durkheim, solidaritas sosial adalah derajat di mana anggota suatu kelompok dipersatukan oleh nilai yang dimiliki bersama dan ikeatan sosial lain Henslin, 2006: 102. Pada komunitas punk solidaritas sosial yang terbentuk adalah solidaritas mekanik. Solidaritas mekanik terbentuk Universitas Sumatera Utara berdasarkan oleh adanya individualitas rendah, keterlibatan komunitas dalam menghukum anggota yang menyimpang, konsensus terhadap pola-pola normatif penting, pembagian kerja yang rendah, kesadaran kolektif yang kuat dan memiliki hukum represif. Di dalam solidaritas mekanik ditemukan adanya rasa sepenanggungan, saling memerlukan dan rasa seperasaan, seperti yang dijelaskan sebagai berikut: a. Sepenanggungan Sepenanggungan dapat diartikan bahwa setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri yang memungkinkan peranannya tadi dapat dijalankan sehingga ia mempunyai kedudukan yang pasti Santosa, 2009:84. Pada suatu komunitas terdapat rasa sepenanggungan. Sepenanggungan dapat diartikan sebagai rasa memiliki pada individu di dalam komunitas atau masyarakat tersebut. Individu merasa memiliki peran dalam mempertahankan solidaritas dalam komunitas atau masyarakat. Hal ini diutarakan oleh informan, T.L lk, 28 tahun sebagai berikut: “Kita sama komunitas ini memang udah cinta, kalau udah cinta pasti kasih yang terbaik. Aku nggak masalah rumah tempat tinggal aku dipakai untuk basecamp gini. Maklum lah, kan kawan-kawan banyak juga yang nggak punya tempat tetap. Kebetulan aku udah punya rumah tetap, ya nggak masalah digunakan untuk tempat ketemu atau ngumpul- ngumpul” Hal lain diutarakan oleh informan, A.R lk, 25 tahun sebagai berikut: “...membantu kawan-kawannya yang dijalan untuk maju, yang tadi nggak bisa gini jadi bisa. Cari skill, itulah kalo sekarang orang cari skill di punk, maen musik” Universitas Sumatera Utara Selain itu hal lain diungkapkan oleh informan, K.N lk, 27 tahun sebagai berikut: “Kalau kami semua punk di tiap scene di Medan, misalnya kalau ada anak punk yang sakit nanti semua patungan bantuin yang sakit itu” Hal yang sama diungkapkan oleh informan, F.H pr, 20 tahun sebagai berikut: “Di sini juga saling peduli. Kalau ada kawan yang sakit, udah nggak ada orangtuanya, kita kolektivan untuk bayar rumah sakitnya” Hal lain juga diutarakan oleh informan, R.D lk, 22 tahun sebagai berikut: “Komunitas ini persaudaraannya kuat, misalnya ada yang udah punya usaha sendiri, kawan punk lain dikasih kerjaan sama dia. Biar sama-sama bisa menikmati” b. Saling memerlukan Saling memerlukan adalah anggota merasakan dirinya tergantung pada komunitasnya dalam hal kebutuhan dan kebutuhan psikologisnya, seperti mencari perlindungan apabila dalam ketakutan dan sebagainya Santosa,2009:84. Setiap individu yang ada dalam komunitas memiliki interaksi yang kuat. Hal ini dapat menciptakan adanya rasa saling memerlukan. Di dalam komunitas, setiap individu memiliki pemikiran dan kebutuhan yang sama sehingga membuat setiap individu saling berkaitan. Hal ini diungkapan oleh informan, K.N lk, 28 tahun sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara “...Kalau ada yang di Medan ada butuh apa-apa, punk yang di kota lain pasti peduli. Mereka kasih support sama kita, gitu juga sebaliknya” Hal yang sama diutarakan oleh informan, E.W lk, 25 tahun sebagai berikut: “...Punk yang di luar negeri selalu ngasih support sama punk-punk yang ada di sini” Hal lain diutarakan oleh informan, J.O lk, 30 tahun sebagai berikut: “Dalam membuat album aja kami saling butuh. Ada kawan- kawan yang udah punya studio nanti bisa dipakai” Hal lain diutarakan oleh informan, F.H pr, 20 tahun sebagai berikut: “Kawan-kawan punk udah kayak keluarga. Dulu aku pernah ketangkap, aku langsung nelpon kawan-kawan ya terus dikeluarin” c. Rasa seperasaan Seperasaan adalah perasaan yang membawa akibat seseorang berusaha untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang atau anggota komunitas sehingga kesemuanya dapat menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami, dan sebagainya Santosa, 2009:84. Di dalam komunitas, setiap individu memiliki rasa seperasaan yang sama. Hal ini dapat membentuk adanya rasa kolektif. Individu merasa bahwa individu lain dalam komunitas merupakan bagian dari dirinya. Rasa seperasaan akan membuat setiap individu merasa nyaman dan senang berada dalam kelompok tersebut. Hal ini diungkapkan oleh informan saya, J.O lk, 29 tahun sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara “Kalau punk di kota lain ada masalah, nanti kami pasti buat aksi solidaritas. Misalnya masalah punk di Aceh kemarin” Hal yang sama diungkapkan oleh informan, R.D lk, 22 tahun sebagai berikut: “Sesama punk saling support, waktu maslah di Aceh kemarin punker-punker dari luar negeri banyak yang datang ke sini mau tau gimana yang di Aceh” Hal lain juga diungkapkan oleh informan, T.L lk, 28 tahun sebagai berikut: “Kita semua saling men-support lah, misalnya aja musik. Kegiatan-kegiatan kita kan jalur bawah tanah, jadi cara penyebarannya dengan cara saling mendukung antara punk sini dengan punk sana” Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa solidaritas sosial dalam komunitas punk didasari oleh rasa sepenanggungan, saling memerlukan dan seperasaan. Dalam hal ini para punker mengidentifikasi dirinya sebagai anggota komunitas. Ketiga hal tersebut menciptakan kenyamanan dan rasa terlindungi dalam komunitasnya sehingga menciptakan hubungan yang lebih dekat antara punk pada satu kota sampai punk berlainan berlainan negara yang memiliki jarak tempat yang jauh.

4.4 Bentuk Implementasi Solidaritas Sosial dalam Komunitas Punk

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 1 14

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 23

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 16

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 3

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 4 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunitas - Solidaritas Sosial Dalam Komunitas Punk Dengan Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk Simpang Aksara Medan

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Solidaritas Sosial Dalam Komunitas Punk Dengan Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk Simpang Aksara Medan

0 0 8