Punk Merupakan Sebuah Subkultur

merupakan suatu kritik atau protes terhadap kehidupan sosial, politik dan budaya pada suatu negara. Punk merupakan salah satu dari aliran musik bernada keras, yaitu salah satu aliran musik yang berirama keras. Tahun 1970 merupakan awal munculnya band yang beraliran punk, seperti Sex Pistols, The Damned dan Buzzcock. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. http:farizokt.wordpress.compage5diakses 20 Desember 2011, pukul 09.20 WIB . Komunitas punk merupakan kelompok yang di dalamnya terdapat orang- orang yang menyukai musik punk. Pada komunitas ini musik merupakan hal yang paling dominan dibandingkan dengan kegiatan yang ada di dalamnya. Komunitas punk dan perkembangan musik punk merupakan hal yang berkaitan erat. Dalam hal ini, kelompok yang memiliki ideologi anarki atau kebebasan dapat mengaspirasikan hal tersebut melalui lagu pada musik punk, begitu juga sebaliknya.

2.2.1 Punk Merupakan Sebuah Subkultur

Subkultur merupakan budaya baru dalam masyarakat yang diciptakan oleh masyarakat minoritas. Masyarakat atau kelompok subkultur menunjukkan perbedaan dengan masyarakat atau kelompok mayoritas dengan gaya hidup dan simbol-simbol tertentu. Dalam hal ini, komunitas punk merupakan kelompok minoritas yang menjadi sebuah subkultur yang dianggap berbeda dan menyimpang oleh masyarakat. Mengutip pada Henslin 2006:50-51 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Subkultur dapat terbentuk di sekitar suatu kesenangan atau kegiatan apapun. Setiap subkultur mempunyai nilai dan normanya sendiri yang dimiliki bersama para anggota, yang memberikan mereka suatu identitas bersama. Setiap subkultur mempunyai istilah-istilah khusus yang menunjukkan sudut kehidupan kelompok, yang digunakan para anggotanya untuk berkomunikasi satu dengan yang lain. Setiap subkultur memberikan kepada anggotanya nilai- nilai dan cara-cara khas untuk memandang dunia. Masyarakat subkultur memiliki identitas sendiri, hal ini berkaitan dengan simbol-simbol yang ada di dalamnya. Masyarakat subkultur yang membedakan diri dari masyarakat masyoritas disebabkan oleh adanya ketidakcocokan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan ideologi. Cohen 1995 menjelaskan sebagai berikut: Subkultur muncul pada masyarakat yang sangat majemuk dan kompleks yang di dalamnya terdapat banyak orang yang mempunyai masalah yang sama terhadap kebudayaan dominan. Subkultur delinkuen, misalnya, muncul untuk menunjukkan rasa frustasi anak-anak kelas bawah yang gagal dalam memenuhi harapan budaya dominan di sekolahnya. Pada subkultur delinkuen anak-anak kelas bawah melakukan inovasi agar dapat berkompetisi dengan anak-anak lainnya dengan berbagai alternatif cara, baik secara positif maupun secara negatif Siahaan, 2009: 23. Masyarakat subkultur pada dasarnya memiliki perbedaan yang menimbulkan masalah dengan masyarakat mayoritas. Masyarakat minoritas menciptakan nilai-nilai dan norma-norma baru pada masyarakat disebabkan oleh adanya ketimpangan sosial dalam masyarakat. Aksi dalam menciptakan budaya baru merupakan kritik terhadap budaya lama pada masyarakat mayoritas. Pada umumnya masyarakat subkultur atau masyarakat minoritas dikatakan menyimpang karena menciptakan budaya baru yang belum diterima Universitas Sumatera Utara oleh masyarakat mayoritas. Penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok acap disebut dengan subkultur yang menyimpang Henslin, 2006:50. Asal mula terjadinya subkultur yang menyimpang karena ada interaksi di antara sekelompok orang yang mendapatkan status atau cap menyimpang. Melalui interaksi dan intensitas pergaulan yang cukup erat di antara mereka, maka terbentuklah perasaan senasib dalam menghadapi dilema yang sama. Para anggota dari subkultur seperti itu memiliki perasaan saling pengertian dan memiliki jalan pikiran, nilai dan norma serta aturan bertingkah laku yang berbeda dengan norma-norma sosial masyarakat pada umumnya kultur dominan Henslin, 2006:50. Hal ini berkaitan pada ideologi dan perilaku yang ada dalam komunitas punk, di mana para punker memiliki rasa kesetiakawanan yang disebabkan karena memiliki perasaan yang sama seperti halnya dianggap sebagai kelompok yang menyimpang di masyarakat. James vander Zaden, 1979 Sunarto 2004:213 menjelaskan bahwa perilaku yang menyimpang tidak saja dilakukan secara perorang, tapi tak jarang juga dilakukan secara berkelompok. Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Perilaku pada anggota komunitas punk dianggap sebagai perilaku menyimpang pada masyarakat minoritas. Hal ini disebabkan oleh perilaku tersebut diluar kebiasaan dari budaya yang sudah ada, seperti yang dijelaskan oleh J. Dwi Narwoko2006: 98-99 sebagai berikut: Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa seorang berperilaku menyimpang apabila menurut anggapan sebagaian besar masyarakat perilaku atau tindakan tersebut di luar kebiasaan, adat istiadat, aturan dan nilai-nilai atau norma sosial yang berlaku. Adalah suatu hal yang mutlak apabila di dalam setiap kelompok masyarakat akan selalu disertai dengan sejumlah tata tertib dan aturan yang diakui bersama keberadaannya. Universitas Sumatera Utara

2.3 Solidaritas Sosial

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 1 14

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 23

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 16

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 3

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 4 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunitas - Solidaritas Sosial Dalam Komunitas Punk Dengan Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk Simpang Aksara Medan

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Solidaritas Sosial Dalam Komunitas Punk Dengan Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk Simpang Aksara Medan

0 0 8