Demikian juga yang diungkapkan oleh informan, T.L lk, 28 tahun sebagai berikut:
“Sebenarnya bukannya kurang suka atau apa, tapi dikawan- kawan se punk itu nggak ada yang namanya senior yang
namanya junior itu. Ya memang walaupun dalam pengaplikasiannya ada juga yang sok senior gitu. Ya ini kan
sebenarnya masalah proses dalam mengenal punk itu sendiri, siapa duluan dan siapa belakangan”
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam komunitas punk terdapat individualitas yang rendah. Individualitas yang
rendah membentuk suatu kesamaan, di mana setiap punker memiliki posisi yang sama dalam komunitas punk tersebut. Hal ini menyebutkan bahwa di
dalam komunitas punk tidak terdapat seorang ketua atau pemimpin yang biasa ada dalam komunitas.
4.4.2 Keterlibatan Komunitas dalam Menghukum Anggota Menyimpang
Pada sebuah komunitas terdapat aturan-aturan atau nilai-nilai yang dapat menunjukkan keanggotaan individu terhadap komunitas tersebut.
Aturan-aturan atau nilai-nilai di dalam komunitas tidak tertulis, dapat berupa persamaan moral dan ideologi. Setiap anggota komunitas yang tidak
menjalankan aturan atau nilai yang ada di dalam komunitas merupakan anggota yang melakukan penyimpangan dan setiap penyimpangan yang
dilakukan akan mendapatkan hukuman terhadap anggota tersebut. Hal ini diungkapkan oleh informan, J.O lk,30 tahun sebagai berikut:
“Kalo di punk itu memang gitu kejujuran harus ditonjolkan kali jadi misalnya kau di punk ini mau kayak mana pun tapi
kalo nggak jujur pasti akan tersisihkan. Terus dia lebih membuktikannya dengan apa yang dikatakan, nggak banyak
neko-neko ya kan terus jiwa kebersamaan. Mau dari sudut
Universitas Sumatera Utara
mana punk kita jumpa gak pernah ketemu tapi kalo memang jiwa nya punk ya tetap dianggap keluarga.
Hal lain diungkapkan oleh informan R.D lk, 22 tahun sebagai berkut:
“Misalnya ada anak punk liat cewek sikit langsung sok cool dia, kalo itu kami bilang losser. Pake atribut punk supaya di
bilang gimana gitu, dibilang keren, gampang cari cewek” Sejalan dengan yang diungkapkan oleh informan, E.W lk, 25 tahun
sebagai berikut: Kalo ada orang yang berpikiran seperti punk berarti dia
bukan pecundang tapi kalo tidak ada perlawanan dia untuk perubahan, revolusi di masa yang akan datang berarti dia
pecundang, fuck off.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu komunitas akan memiliki aturan atau nilai yang dapat membedakan antara
komunitas yang satu dengan komunitas yang lain. Sama halnya pada komunitas punk, yaitu nggota yang melakukan penyimpangan akan mendapat
hukuman pengucilan dan tidak dianggap sebagai anggota komunitas punk.
4.4.3 Konsensus Terhadap Pola-Pola Normatif Penting 4.4.3.1 Ideologi yang Sama
Di dalam sebuah komunitas terdapat suatu ideologi atau pemikiran yang sama sehingga menciptakan solidaritas di antara anggota
kelompoknya. Anarkisme merupakan ideologi yang ada dalam komunitas punk.
Universitas Sumatera Utara
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis. Para anarkis berusaha mempertahankan bahwa
anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu
dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerja sama saling membangun
antara satu dengan yang lainnya id.m.wikipedia.orgwikianarkisme.
Ideologi anarkis yang ada dalam komunitas punk memiliki arti bahwa tidak adanya suatu kesenjangan sosial diantara individu. Di dalam
hal ini, komunitas punk melakukan suatu perlawanan yang bertujuan untuk menghilangkan kesenjangan sosial tersebut dan menciptakan kebebasan
dan kebersamaan diantara individu. Keterlibatan komunitas punk dalam ideologi anarkis memberikan
warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ciri khas tersendiri dalam gerakannya id.m.wikipedia.orgwikiPunk
Ideologi anarki yang dianut pada komunitas punk diekspresikan dalam bentuk hasil karya musik. Aksi yang dilakukan komunitas punk
adalah dengan menyampaikan suatu kritik atau protes melalui lirik-lirik lagu. Hal ini diutarakan informan,R.D lk, 22 tahun sebagai berikut:
. Komunitas punk melakukan perlawanan terhadap sistem yang dibuat oleh
pemerintah melalui pergerakan yang berasal dari ideologi anarkis, dalam hal ini lebih mengarah pada bentuk seni.
“Punk ini aksi perlawanan tapi nggak langsung berbenturan, tapi lebih ke seni, musik. Perlawanan dari punk bisa dari
lirik-lirik lagu yang kami buat.Kalau anak punk ya gini lah perlawanannya, buat-buat kaset dari musik kayak lirik-
liriknya, misalnya ada kasetnya”
Universitas Sumatera Utara
Hal ini juga diutarakan oleh informan, K.N lk, 27 tahun sebagai berikut:
“Kalau di sini bentuk perlawanan itu ditunjukkan dari musik. Dari lirik-liriknya.
Hal serupa diutarakan oleh informan, E.W lk, 25 tahun sebagai berikut:
“Perlawanan yang di punk dibuat dari musik. Kami menyampaikan kritikan, protes kami lewat lagu, lirik-lirik
lagu”
Hal ini ditegaskan oleh informan, I.C lk, 29 tahun sebagai berikut:
“Menolak sistem pemerintah yang salah, yang tidak berpihak sama rakyat kecil. Tapi perlawanan yang ditunjukkan punk
itu dari seni”
Hal yang sama diungkapkan oleh informan, J.O lk, 30 tahun sebagai berikut:
“Protes atau bentuk perlawanan dibuat jadi lagu. Misalnya kayak judul lagu di bandku,”satpol pp bangsat” . Jadi udah
nggak langsung melakukan perlawanan fisik”
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pada awalnya komunitas punk merupakan wadah bagi kaum yang tertindas yang
mempunyai tujuan untuk bebas dari keterpurukan. Komunitas punk melakukan pergerakan melalui pemberontakan terhadap sistem
pemerintahan atau kelompok penguasa yang bertindak tidak adil terhadap
Universitas Sumatera Utara
masyarakat kelas bawah. Pada saat ini terdapat juga pergerakan yang demikian dari komunitas punk. Namun, pada saat ini komunitas punk
mengalihkan aksi pemberontakan dari bentuk kekerasan menjadi suatu karya seni musik. Melalui musik komunitas punk menciptakan lirik, lagu
dan musik dalam menyuarakan aspirasi perlawanan yang didasari oleh ideologi anarki tersebut.
4.4.3.2 Persamaan moral
Moral merupakan nilai yang dijadikan standar perilaku individu. Nilai-nilai dan norma-norma dalam suatu kelompokakan menunjukkan
satu ciri dari solidaritas sosial kelompok tersebut. Anggota dari suatu kelompok biasanya menunjukkan keanggotaan mereka dengan gaya hidup
atau simbol-simbol tertentu pakaian, musik dan perilaku angggota. Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini dipengaruhi
oleh kebudayaan yang dianut masyarakat id.m.wikipedia.orgwikiNilai_sosial diakses pada tanggal 20 Desember
2013 pada pukul 19.32 WIB. Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial
masyarakatnya id.m.wikipedia.orgwikiNorma_sosial
diakses pada tanggal 20 Desember 2013 pada pukul 19.32 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Komunitas punk memiliki persamaan moral yang ditunjukkkan dalam perilaku punker, dalam hal ini juga dapat dilihat pada penampilan
punker yang disebut sebagai style ala punk. Pada umumnya komunitas punk dapat dikenali dengan penampilan yang ditunjukkan. Simbol-simbol
yang terdapat pada setiap benda yang digunakan memiliki suatu makna, seperti pakaian berwarna hitam, jeans ketat, sepatu boots beserta berbagai
aksesori. Pada awalnya, bagi komunitas punk, hal ini merupakan cara untuk menunjukkan solidaritas terhadap kaum yang masih tertindas di atas
bumi. Penampilan yang ditunjukkan adalah simbol keberpihakan pada kaum yang tertindas. Sepatu boot militer yang merupakan simbol dari
arogansi militer yang harus dilawan dengan kekuatan yang sama. Celana jeans ketat adalah simbol dari nasib kaum minoritas yang selalu terjepit.
Rantai dan gembok adalah simbol kekuatan persatuan kaum punk. Namun pada saat ini penampilan ala punk telah menjadi suatu gaya yang
digunakan oleh masyarakat umum, sehingga hal ini bukan merupakan satu ciri yang menunjukkan bahwa seseorang yang menggunakan penampilan
ala punk merupakan seorang punker. Di dalam komunitas punk selain persamaan nilai dalam
berpenampilan dan perilaku, hal ini berkaitan dengan prinsip kebebasan yang dianut dalam komunitas tersebut. Di dalam bermusik, komunitas
punk memiliki persamaan nilai, yaitu lirik-lirik lagu yang menyangkut dalam bidang sosial. Hal ini diungkapkan oleh informan, T.L lk, 28
tahun sebagai berikut:
”Lirik-lirik lagu punk ini sendiri lebih ke sosial, sehari-hari”
Universitas Sumatera Utara
Hal yang sama diungkapkan oleh informan, E.W lk, 25 tahun sebagai berikut:
“Punk ini cirinya ke sehari-harinya kita, bukan soal percintaan atau apa. Ini yang menandakan lagu punk”
Selain memiliki nilai yang sama dalam bidang musik, komunitas punk memiliki perilaku atau kebiasaan yang sama, seperti hidup di jalan.
Hal ini diungkapkan oleh informan, A.R lk, 25 tahun sebagai berikut:
“Kami ini kayak street punk dibilang ya kami ini kayak gitu yang ada ya memang itu yang dijalani, langsung terjun ke
jalanan. Tapi jalanan yang gimana ya itulah punk dan punk yang gimana street punk... bukan untuk memisahkan diri, tapi
kan manusia itu punya perasaan, punya kesukaan ya kalo gini hati awak ya gini lah. Suka-suka awak ya kan”
Hal yang sama diungkapkan oleh informan, J.O lk, 30 tahun
sebagai berikut:
“ketemunya di jalan dibilanglah itu street punk. Yang penting punk lah, punk itu bukan mesti dijalan. Tapi memang kami
lebih banyak ngabisin waktu dijalan juga”
Sejalan dengan yang diungkapkan oleh informan, R.D lk, tahun sebagai berikut:
“Kami bukan tinggal di jalan, tapi banyak hidup di jalan jadi dibilang lah street punk”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persamaan moral dalam komunitas punk
merupakan bentuk persamaan dalam
Universitas Sumatera Utara
berpenampilan dan perperilaku. Adanya nilai-nilai pada masing-masing hal yang ada dalam komunitas menciptakan kesamaan. Setiap anggota
dalam komunitas punk menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna yang sama, hal ini membuat solidaritas sosial dalam komunitas tersebut.
Komunitas punk menunjukkan keanggotaan dengan pakaian berwarna hitam, jeans ketat, sepatu boots beserta berbagai aksesori. Hal ini
menunjukkan kepada hal perlawanan sesuai dengan ideologi yang dianut komunitas punk.
4.4.4 Pembagian Kerja Rendah