masing-masing lori 2,3 - 2,5 ton. Perebusan dilakukan dengan menggunakan steam bertekanan 2,3 - 3,0 kgcm
2
dan temperatur 135 - 140
o
C selama 80 - 90 menit dengan siklus perebusan selama 90 - 100 menit.
Perebusan dilakukan dengan menggunakan sistem tiga puncak triple peak. Sistem tiga puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama perebusan berlangsung berjumlah tiga
sebagai akibat dari perlakuan pemasukan uap, penahanan uap, dan pembuangan uap. Puncak pertama tekanan mencapai 2,3 kgcm
2
, puncak kedua 2,5 kgcm
2
, dan puncak ketiga 3,0 kgcm
2
. Lama penahanan pada puncak ketiga ialah 40 - 50 menit Bagian Pengolahan, 2009.
2.2.2 Pemisahan
Setelah melalui proses perebusan yang sempurna, buah sudah dalam keadaan mudah dilepaskan dari tandannya. Proses selanjutnya ialah pemisahan, dimana proses pemisahan dilakukan untuk
memisahkan buah dari tandan, minyak dari daging buah, biji dari ampas, minyak dari air, dan inti dari biji Mangoensoekarjo, 2000.
a. Penebahan
Proses penebahan dilakukan dengan tujuan untuk melepaskan buah dan kelopak dari tandan yang sudah direbus. Penebah adalah suatu alat berbentuk tromol mendatar sedikit miring yang
dilengkapi dengan kisi-kisi bercelah berukuran sedikit lebih besar dari berondolan. Tromol akan berputar sedemikian sehingga tandan akan mengalami gaya sentrifugal yang cukup untuk
mengangkatnya mencapai titik tertinggi pada dinding tromol dengan kecepatan putaran 22 rpm. b.
Peremasan Peremasan dilakukan untuk memisahkan minyak dari daging buah dengan jalan menghancurkan
sel-sel yang mengandung minyak. Buah diaduk dalam suatu bejana silindris tegak selama beberapa waktu sambil dilakukan pemanasan. Bejana dilengkapi dengan beberapa pasang lengan
atau pisau pengaduk sehingga buah yang diaduk akan hancur akibat gesekan yang timbul antar buah dan antara massa remasan dengan pengaduk dan dinding bejana.
c. Pengempaan
Tujuan pengempaan adalah memeras minyak sebanyak mungkin dari massa remasan sehingga kehilangan minyak dapat ditekan. Pengempaan dilakukan dengan alat kempa ulir ganda yang
terdapat dalam suatu silinder mendatar yang dindingnya berperforasi dengan arah putar berlawanan.
d. Pengeringan Biji
Sebelum inti dapat dilepaskan dari biji, perlu dilakukan pengeringan terlebih dahulu. Dengan pengeringan, inti akan lekang dari cangkang karena cangkang menjadi rapuh sebagai akibat
pengeringan dengan suhu 60
o
C selama 12 - 14 jam. Pengeringan biji juga bertujuan untuk menurunkan kadar air dalam inti yang semula mencapai 25 akan turun menjadi 8 - 10. Alat
yang dipakai untuk mengeringkan inti ini disebut silo pengering berupa ruang bersisi empat dengan volume 55 m
3
. e.
Pemecahan Biji Proses pemecahan biji dilakukan untuk memecahkan cangkang kelapa sawit sehingga terjadi
pemisahan inti dari dalam cangkang. Pemecahan dilakukan dengan alat pemecah sentrifugal disebut ripple mill. Pada alat ini terdapat sejumlah alur atau celah radial dengan cincin pemecah.
Efisiensi pemecahan ini dapat mencapai 98 dengan kapasitas 4 ton biji jam. f.
Pemisahan Cangkang Campuran pecahan dari ripple mill terdiri atas cangkang, inti, dan biji tak pecah. Pemisahan
dilakukan dengan mengalirkan udara secara bertahap dengan kecepatan hembusan yang berbeda. Alat yang digunakan disebut LTDS Light Tenera Dust Separator Bagian Pengolahan, 2009.
2.2.3 Pemurnian